Jangan Anggap Remeh ABG Bojong-Citayam di Sudirman: Bawa Berkah buat Para Pedagang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena anak baru gede ( ABG ) asal Citayam, Bojonggede, dan Depok yang membanjiri Kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, membawa berkah tersendiri buat para pedagang yang berjualan di area tersebut.
Salah satunya buat Marya Rudianti (48), pedagang tahu bulat. Dia mengatakan bahwa banyaknya ABG yang berkunjung ke area kawasan Sudirman, khususnya Dukuh Atas, berdampak besar terhadap penjualannya.
"Allhamdulillah ada peningkatan, tidak seperti sebelum adanya masyarakat yang berkunjung ke sini. Banyak anak-anak juga yang nongkrong," ujarnya kepada MNC Portal, Jumat (8/7/2022).
Marya mengaku bersyukur dengan adanya fenomena banyaknya ABG ini, sebab penghasilan yang ia dapatkan bertambah dibandingkan sebelum fenomena mereka menyeruak. "Sehari itu bisa sekitar Rp700 ribu sampai Rp800 ribu. Itu pun karena bawa cuma sedikit, saya bawa 1.500 tahu bulat dan sotong," katanya.
Sama halnya dengan Marya, pedagang starling ("Starbuck keliling" atau pedagang minuman bersepeda) bernama Toriman mengaku senang dengan adanya fenomena tersebut. Toriman juga mengaku ada peningkatan penjualan dibandingkan sebelum muncul fenomena ini.
"Dulu sebelum seperti sekarang, paling banyak Rp200 per hari, tapi pas adanya fenomena itu sehari bisa Rp700 ribu ke atas paling sedikit," katanya.
Namun saat ini, para pedagang mengeluhkan dengan adanya aturan yang tidak memperbolehkannya berjualan di area Taman Stasiun BNI. Alhasil, berdampak pada penghasilan Toriman.
"Untuk sekarang malah ada penuruan omzet, karena adanya aturan baru yang tidak memperbolehkan berjualan di situ (area dekat taman)," kata Marya.
Salah satunya buat Marya Rudianti (48), pedagang tahu bulat. Dia mengatakan bahwa banyaknya ABG yang berkunjung ke area kawasan Sudirman, khususnya Dukuh Atas, berdampak besar terhadap penjualannya.
"Allhamdulillah ada peningkatan, tidak seperti sebelum adanya masyarakat yang berkunjung ke sini. Banyak anak-anak juga yang nongkrong," ujarnya kepada MNC Portal, Jumat (8/7/2022).
Marya mengaku bersyukur dengan adanya fenomena banyaknya ABG ini, sebab penghasilan yang ia dapatkan bertambah dibandingkan sebelum fenomena mereka menyeruak. "Sehari itu bisa sekitar Rp700 ribu sampai Rp800 ribu. Itu pun karena bawa cuma sedikit, saya bawa 1.500 tahu bulat dan sotong," katanya.
Sama halnya dengan Marya, pedagang starling ("Starbuck keliling" atau pedagang minuman bersepeda) bernama Toriman mengaku senang dengan adanya fenomena tersebut. Toriman juga mengaku ada peningkatan penjualan dibandingkan sebelum muncul fenomena ini.
"Dulu sebelum seperti sekarang, paling banyak Rp200 per hari, tapi pas adanya fenomena itu sehari bisa Rp700 ribu ke atas paling sedikit," katanya.
Namun saat ini, para pedagang mengeluhkan dengan adanya aturan yang tidak memperbolehkannya berjualan di area Taman Stasiun BNI. Alhasil, berdampak pada penghasilan Toriman.
"Untuk sekarang malah ada penuruan omzet, karena adanya aturan baru yang tidak memperbolehkan berjualan di situ (area dekat taman)," kata Marya.
(uka)