Pipa Gas Nord Stream Jalani Pemeliharaan 10 Hari, Eropa Ketar-ketir

Selasa, 12 Juli 2022 - 08:39 WIB
loading...
Pipa Gas Nord Stream Jalani Pemeliharaan 10 Hari, Eropa Ketar-ketir
Perawatan rutin tahunan pipa gas Nord Stream 1 selama 10 hari disikapi Eropa dengan penuh kecemasan. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
LONDON - Jaringan pipa Nord Stream 1 yang mengalirkan gas dari Rusia ke Eropa mulai menjalani pemeliharaan tahunannya pada Senin (11/7) yang dijadwalkan selama 10 hari. Aliran gas diperkirakan akan terhenti selama 10 hari dalam masa pemeliharaan itu.

Kendati hanya pemeliharaan rutin, pemerintah, pasar, dan perusahaan di Benua Biru menyikapi hal itu dengan kekhawatiran. Eropa cemas penghentian aliran gas itu mungkin diperpanjang akibat perang di Ukraina.

Pipa Nord Stream 1 mengangkut 55 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun dari Rusia ke Jerman melewati Laut Baltik. Pemeliharaan tahunan ini dijadwalkan berlangsung dari 11 hingga 21 Juli. Operator Nord Stream AG mengkonfirmasi penutupan dimulai sesuai rencana pada 0600 CET dan aliran gas akan turun ke nol beberapa jam kemudian.



Bulan lalu, Rusia memangkas aliran gas hingga 40% dari total kapasitas pipa, dengan alasan keterlambatan pengembalian peralatan oleh Kanada. Setelah bebrapa lama, Kanada akhir pekan lalu akhirnya menyatakan akan mengembalikan turbin yang ditahannya ke Rusia melalui Jerman.

Kekhawatiran utama Eropa adalah Rusia akan memperpanjang pemeliharaan terjadwal untuk membatasi pasokan gas Eropa lebih lanjut. Jika itu terjadi, maka Eropa tak akan memiliki cukup cadangan gas untuk musim dingin dan bakal melambungkan harga gas bagi konsumen.

Mengutip Reuters, Selasa (12/7/2022), Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan bahwa negara itu harus menghadapi kemungkinan bahwa Rusia akan menangguhkan aliran gas melalui Nord Stream 1 di luar periode pemeliharaan yang dijadwalkan.

"Berdasarkan pola yang telah kita lihat, tidak akan terlalu mengejutkan sekarang jika beberapa detail teknis kecil ditemukan dan kemudian mereka bisa mengatakan 'sekarang kita tidak bisa menyalakannya lagi'," katanya di sebuah acara di akhir Juni.

Sementara, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak klaim bahwa Rusia menggunakan minyak dan gas untuk memberikan tekanan politik. Dia mengatakan bahwa pemeliharaan adalah kegiatan rutin yang dijadwalkan dan tidak ada yang dengan sengaja melakukan "perbaikan" apa pun.

Sebenarnya, masih ada jaringan pipa besar lainnya dari Rusia ke Eropa. Akan tetapi, alirannya telah menurun secara bertahap dan Ukraina menghentikan satu rute transit gas pada bulan Mei, menyalahkan campur tangan pasukan Rusia. Di bagian lain Rusia telah memangkas pasokan gas ke beberapa negara Eropa yang tidak memenuhi permintaan pembayaran dalam rubel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2134 seconds (0.1#10.140)