Prediksi Sri Mulyani Pandemi Covid-19 Selesai dalam 3 Tahun Dipertanyakan IMF

Senin, 18 Juli 2022 - 14:37 WIB
loading...
Prediksi Sri Mulyani...
Kebijakan yang disusun Menkeu Sri Mulyani, dimana hanya mempersiapkan Pandemi Covid-19 selama 3 tahun dipertanyakan oleh lembaga pemeringkat, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF). Foto/Dok
A A A
NUSA DUA - Kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang hanya mempersiapkan Pandemi Covid-19 selama 3 tahun dipertanyakan oleh lembaga pemeringkat, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) . Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan bahwa krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 sangat berbeda dengan krisis keuangan Indonesia sebelumnya.

Aktivitas perekonomian turun sangat dalam diakibatkan oleh masalah yang timbul dari sisi kesehatan, pendapatan masyarakat, dan menurunnya penerimaan negara akibat perekonomian yang terhenti. Menanggapi hal itu, respons kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah dengan memungkinkan pelebaran defisit.

Untuk pertama kalinya setelah lebih dari 15 tahun, Indonesia menerapkan kebijakan fiskal yang tidak membiarkan defisit lebih dari 3%.

“Hanya tiga tahun saja kebijakan fiskal memungkinkan defisit lebih dari tiga persen, dan Bank Indonesia dapat membeli obligasi pemerintah secara langsung. Hal itu diperlukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kemanusiaan atau sebagai upaya jaring pengaman sosial,” terangnya.

Terkait kebijakan tersebut, Sri Mulyani mengakui bahwa telah menerima banyak pertanyaan termasuk dari lembaga pemeringkat. “Termasuk IMF bertanya bukankah terlalu singkat untuk tiga tahun ini? Bagaimana Anda tahu bahwa pandemi akan berakhir dalam tiga tahun? Tidak ada yang tahu. Tapi saya pikir itu sangat penting untuk menautkan kredibilitas,” tutur Sri Mulyani.

Sementara di sisi lain, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa independensi bank sentral sangat penting dalam menjaga kredibilitas dan kemampuan untuk menahan banyak guncangan.

“Namun, kredibilitas hanya dapat dibangun dengan waktu, dan diuji dengan begitu banyak situasi nyata. Dalam waktu yang sangat sulit itu, Anda dapat menunjukkan apakah Anda memiliki otoritas fiskal dan kebijakan moneter yang kredibel,” ungkapnya.

Dalam High Level Seminar of Macroeconomic Policy Mix for Stability dan Economic Recovery, Ia juga menyampaikan bahwa reformasi struktural menjadi salah satu fokus Indonesia saat ini dalam mengelola perekonomian. Termasuk untuk menangani kerawanan pangan dan energi, sehingga ketahanan pangan dan energi dapat terjaga.



Hal itu dikarenakan proses pemulihan ekonomi dengan bauran kebijakan saat ini makin dipersulit akibat perang di Ukraina yang berdampak sangat serius pada harga pangan dan energi.

“Kami ingin membahas lebih banyak masalah struktural dalam perekonomian. Apakah ini terkait dengan infrastruktur, produktivitas, kualitas sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, serta hal-hal lain yang dapat meningkatkan produktivitas misalnya kebijakan di bidang riset dan inovasi,” ujar Sri Mulyani di Nusa Dua beberapa waktu lalu.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
Sri Mulyani: Saya di...
Sri Mulyani: Saya di Sini, Berdiri dan Tidak Mundur
Dasco Pastikan Sri Mulyani...
Dasco Pastikan Sri Mulyani Tidak Mundur, Kondisi Fiskal RI Kuat
Cek Rekening, THR PNS...
Cek Rekening, THR PNS Sudah Cair Rp9,36 Triliun
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Rekomendasi
HP China Dituding Pakai...
HP China Dituding Pakai Teknologi Samsung, BOE Digugat
Tom Cruise Bocorkan...
Tom Cruise Bocorkan Adegan Ekstrem di Mission: Impossible - The Final Reckoning
Wamendagri Ungkap Lucky...
Wamendagri Ungkap Lucky Hakim Minta Maaf karena Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Berita Terkini
Redam Tarif Impor Baru...
Redam Tarif Impor Baru AS, Indonesia Siapkan Usulan Relaksasi TKDN
32 menit yang lalu
Trump Mengakui Revolusi...
Trump Mengakui Revolusi Ekonomi Butuh Pengorbanan, Tak Akan Mudah Bagi Warga AS
1 jam yang lalu
Ini Sektor yang Paling...
Ini Sektor yang Paling Terpukul Tarif Trump 32% ke Indonesia
1 jam yang lalu
Heboh Permadi Arya Ditunjuk...
Heboh Permadi Arya Ditunjuk Jadi Komisaris JMTO, Stafsus Menteri BUMN: Hoax!
1 jam yang lalu
IHSG Ambrol 11,46% di...
IHSG Ambrol 11,46% di Pencarian Google Hari Ini, BEI Buka Suara
2 jam yang lalu
Beda Pengakuan, JMTO...
Beda Pengakuan, JMTO Tepis Abu Janda Jadi Komisaris
3 jam yang lalu
Infografis
Kerusuhan Terburuk di...
Kerusuhan Terburuk di Inggris dalam 13 Tahun Terakhir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved