Menghidupi 20 Juta Orang, Hilirisasi Kelapa Sawit Terus Didorong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas berbasis agro dalam negeri, termasuk kelapa sawit .
“Rantai industri pengolahan kelapa sawit juga telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 5,2 juta orang dan menghidupi hingga 20 juta orang,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan, Senin (18/7/2022).
Agus membeberkan, pada 2021, ekspor produk sawit mencapai 40,31 juta ton dengan nilai USD35,79 miliar. Raihan itu meningkat sebesar 56,63% dari nilai ekspor tahun 2020.
Industri pengolahan kelapa sawit dinilai berperan penting dalam menumbuhkan perekonomian nasional. Industri tersebut mampu menyerap hasil produksi petani rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya, hingga menambah perolehan devisa bagi negara.
"Aktivitas industri pengolahan sawit juga memberikan multiplier effect seperti menumbuhkan kawasan industri baru berbasis sawit seperti di Dumai (Riau), Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung (Sumatra Utara), Tarjun (Kalimantan Timur), dan Bitung (Sulawesi Utara), serta menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya
Selain itu juga menggerakkan aktivitas produktif kegiatan usaha kebun di sektor industri sawit, khususnya daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam).
Agus juga menyampaikan, sektor perkelapa sawitan dari hulu sampai hilir ini sangat luas cakupannya, sehingga dibutuhkan koordinasi antara Kementerian dan Lembaga (K/L) serta stakeholders terkait dalam penyusunan kebijakan pengembangannya.
“Koordinasi menjadi kunci penyelesaian pengembangan sektor perkelapasawitan secara terintegrasi dan komprehensif,” ujar Agus.
Kemenperin terus memacu industri hilir pengolahan kelapa sawit untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang berkualitas dan berdaya saing. Langkah ini perlu didukung ketersediaan bahan baku serta ditopang dengan penggunaan teknologi dan pemanfaatan inovasi terkini, sehingga produk hilir dapat diterima oleh konsumen global.
“Rantai industri pengolahan kelapa sawit juga telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 5,2 juta orang dan menghidupi hingga 20 juta orang,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan, Senin (18/7/2022).
Agus membeberkan, pada 2021, ekspor produk sawit mencapai 40,31 juta ton dengan nilai USD35,79 miliar. Raihan itu meningkat sebesar 56,63% dari nilai ekspor tahun 2020.
Industri pengolahan kelapa sawit dinilai berperan penting dalam menumbuhkan perekonomian nasional. Industri tersebut mampu menyerap hasil produksi petani rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya, hingga menambah perolehan devisa bagi negara.
"Aktivitas industri pengolahan sawit juga memberikan multiplier effect seperti menumbuhkan kawasan industri baru berbasis sawit seperti di Dumai (Riau), Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung (Sumatra Utara), Tarjun (Kalimantan Timur), dan Bitung (Sulawesi Utara), serta menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya
Selain itu juga menggerakkan aktivitas produktif kegiatan usaha kebun di sektor industri sawit, khususnya daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam).
Agus juga menyampaikan, sektor perkelapa sawitan dari hulu sampai hilir ini sangat luas cakupannya, sehingga dibutuhkan koordinasi antara Kementerian dan Lembaga (K/L) serta stakeholders terkait dalam penyusunan kebijakan pengembangannya.
“Koordinasi menjadi kunci penyelesaian pengembangan sektor perkelapasawitan secara terintegrasi dan komprehensif,” ujar Agus.
Kemenperin terus memacu industri hilir pengolahan kelapa sawit untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang berkualitas dan berdaya saing. Langkah ini perlu didukung ketersediaan bahan baku serta ditopang dengan penggunaan teknologi dan pemanfaatan inovasi terkini, sehingga produk hilir dapat diterima oleh konsumen global.