Krisis Pangan Mengancam, Mentan Lakukan Langkah Antisipatif

Sabtu, 27 Juni 2020 - 11:35 WIB
loading...
Krisis Pangan Mengancam,...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ancaman krisis pangan sebagaimana dilontarkan oleh FAO memang tidak boleh dipandang remeh. Melambatnya perekonomian dunia dan prediksi meningkatnya masyarakat miskin tentu berimplikasi pada pemenuhan pangan bagi masyarakat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan komitmennya untuk menjaga ketahanan pangan. Komitmen tersebut terlihat dari berbagai langkah strategis dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era New Normal.

"Kita meningkatkan kapasitas produksi dengan mempercepat musim tanam II, mengembangkan lahan rawa, perluasan tanam baru, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan pangan dan sistem logistik pangan, serta pengembangan pertanian modern," ujar Syahrul di Jakarta, Sabtu (27/6/2020).

Mentan SYL, sapaan sang menteri, juga kerapkali menegaskan bahwa sektor pertanian itu merupakan sektor yang menjanjikan, sebab semua orang butuh pangan. Pertanian menjadi sektor kunci yang berkontribusi pada sekitar 55,5% PDB nasional pada kuartal pertama tahun 2020.

Dari sisi ketersediaan pangan, Mentan SYL menjamin ketersediaan pangan hingga akhir tahun 2020 kondusif dan aman. ( Baca:Kementan Siapkan Skema Penanggulangan Krisis Pangan )

“Sesuai perhitungan yang mengacu data BPS, diprediksi stok akhir beras pada Desember 2020 mencapai 6,27 juta ton. Itu masih bisa memenuhi kebutuhan hingga Februari 2021,” katanya.

Begitu pula dengan beberapa komoditas pangan pokok lainnya yang dipantau pemerintah antara lain bawang merah 27,1 ribu ton, daging ayam 613,7 ribu ton, telur 100,44 ribu ton, dan gula pasir 1,21 juta ton.

Kondisi ketersediaan secara nasional mesti dibarengi dengan keterjangkauan masyarakat secara merata di seluruh wilayah. Karena itu, strategi Kementan dengan memfasilitasi biaya pengangkutan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar hasil panen petani tetap terserap pasar di tengah pandemi sehingga petani tetap bersemangat menanam.

Pada periode April s.d. Juni 2020, total fasilitasi pengangkutan mencapai 140 ton untuk bawang merah,19,9 ton cabai besar, 62,2 ton cabai rawit, dan 26,5 ton telur ayam. Intervensi pasokan melalui fasilitasi pengangkutan ini akan terus dilakukan guna memastikan keterjangkauan pangan tetap merata di seluruh wilayah.

Selain itu, Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) juga memperkuat ketersediaan dan stabilisasi harga dengan mengembangkan Pasar Mitra Tani dan Toko Mitra Tani. Tujuannya untuk memotong rantai pasok, agar produsen mendapat harga yang layak serta konsumen memperoleh pangan yang terjangkau.

Kepala BKP, Agung Hendriadi menuturkan, strategi lain yang diterapkan oleh Kementan untuk mengantisipasi krisis pangan adalah diversifikasi pangan lokal. Agung mengungkapkan pentingnya pengembangan pangan lokal ini karena potensi pangan lokal di Indonesia sangat besar.

“Ada banyak potensi pangan lokal yang sangat besar dalam mendukung ketahanan pangan, kita identifikasi dan dorong agar tiap provinsi mempunyai satu komoditas andalan selain beras,” ujar Agung.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
Mentan Sebut Krisis...
Mentan Sebut Krisis Pangan Menimpa Jepang, Malaysia, hingga Filipina! Bagaimana Indonesia?
Ini 3 Arahan Prabowo...
Ini 3 Arahan Prabowo untuk Mentan Amran di Kementerian Pertanian
Gerak Cepat Atasi Kekeringan,...
Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Kemandirian Pangan,...
Kemandirian Pangan, Paya Pinang Group Integrasikan Padi Gogo dengan Sawit
Mentan Amran: Solusi...
Mentan Amran: Solusi Indonesia untuk Pangan Bisa Diberesin dari Kalimantan Tengah
Di Depan Jokowi, Bamsoet...
Di Depan Jokowi, Bamsoet Singgung Soal Banjir Impor dan Ancaman Krisis Pangan
Krisis Pangan di Indonesia...
Krisis Pangan di Indonesia Makin Mengkhawatirkan, Bulog Ungkap Penyebabnya
Perindo Soroti Impor...
Perindo Soroti Impor Pangan yang Melonjak Tembus Rp223 Triliun
Rekomendasi
Uji Keiritan JAECOO...
Uji Keiritan JAECOO J7 SHS dengan Melibas Jakartan-Bali
Israel Sebar Perangkat...
Israel Sebar Perangkat Mata-mata Sebesar Serangga saat Buka Puasa dan Sahur di Gaza
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Permintaan Properti...
Permintaan Properti Lewat Rumah123 Capai Lebih 500.000 Tiap Kuartal
22 menit yang lalu
Tol Cibitung-Cilincing...
Tol Cibitung-Cilincing Diskon Tarif 46%, Catat Sampai Kapan Berlakunya
34 menit yang lalu
Mudik Lebaran 2025 Makin...
Mudik Lebaran 2025 Makin Nyaman, KAI Hadirkan KAI Entertainment by NextGO
1 jam yang lalu
Dana Pemda Rp86,85 Triliun...
Dana Pemda Rp86,85 Triliun Mengendap di Bank, Terendah dalam 4 Tahun Terakhir
1 jam yang lalu
Genjot Daya Saing UMKM,...
Genjot Daya Saing UMKM, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI
2 jam yang lalu
Wamenkeu Thomas Djiwandono:...
Wamenkeu Thomas Djiwandono: Danantara Tidak Gadai Saham BUMN
2 jam yang lalu
Infografis
Cara Houthi Lakukan...
Cara Houthi Lakukan Penyerangan Terhadap Kapal Induk AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved