Asing Temukan Harta Karun Migas di Aceh, Simpan Potensi Cadangan Terbesar di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan potensi minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh menjanjikan seiring adanya penemuan cadangan terutama di Wilayah Kerja (WK) Andaman. Blok Andaman kemungkinan bisa masuk dalam area giant discovery yang berpotensi menjadi temuan cadangan migas terbesar di dunia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menungkapkan Blok Andaman terdiri atas tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I, yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd.
"Andaman III oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata 6 triliun kaki kubik (TCF)," kata Tutuka dalam pernyataan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Tutuka menyampaikan bahwa sedang menunggu hasil analisis temuan itu yang kemungkinan bisa jadi temuan terbesar di dunia. Adapun pengeboran yang dilakukan Premier Oil telah berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II. Pengeboran yang dilakukan di Andaman III juga mendapatkan hasil menggembirakan. "Sekarang masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini," ujar Tutuka.
Tak hanya Blok Andaman I, II dan III, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study). Akses bid document kedua WK itu mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022, sedangkan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 6 September 2022. "Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar," papar Tutuka.
Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar, namun ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kondisi geologi yang kompleks. Wilayah kerja migas lainnya yang terletak di Aceh adalah Blok Arakundo.
Blok itu ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler. Akses bid document Arakundo terhitung mulai 20 Juli 2022 hingga 15 November 2022 dengan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 17 November 2022.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menungkapkan Blok Andaman terdiri atas tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I, yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd.
"Andaman III oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata 6 triliun kaki kubik (TCF)," kata Tutuka dalam pernyataan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Tutuka menyampaikan bahwa sedang menunggu hasil analisis temuan itu yang kemungkinan bisa jadi temuan terbesar di dunia. Adapun pengeboran yang dilakukan Premier Oil telah berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II. Pengeboran yang dilakukan di Andaman III juga mendapatkan hasil menggembirakan. "Sekarang masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini," ujar Tutuka.
Tak hanya Blok Andaman I, II dan III, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study). Akses bid document kedua WK itu mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022, sedangkan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 6 September 2022. "Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar," papar Tutuka.
Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar, namun ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kondisi geologi yang kompleks. Wilayah kerja migas lainnya yang terletak di Aceh adalah Blok Arakundo.
Blok itu ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler. Akses bid document Arakundo terhitung mulai 20 Juli 2022 hingga 15 November 2022 dengan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 17 November 2022.
(nng)