Bersih-bersih BUMN Bukan Sekadar Jargon, Erick Thohir: Mohon Dukungan dan Doa

Senin, 25 Juli 2022 - 17:21 WIB
loading...
Bersih-bersih BUMN Bukan...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bersih-bersih BUMN tidak sekadar jargon belaka. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 'bersih-bersih' BUMN tidak sekadar jargon belaka. Bahkan, transformasi perusahaan pelat merah pun bukan sebatas semboyan.



Erick Thohir menekankan, bersih-bersih dan transformasi BUMN akan terus diimplementasikan. Upaya tersebut dilakukan secara bertahap untuk memulihkan kinerja bisnis perseroan.

"Bersih-bersih BUMN bukan sekadar jargon. Transformasi BUMN bukan sekadar semboyan. Kami di Kementerian BUMN berkomitmen memulihkan perusahaan-perusahaan milik negara. Meski secara bertahap dan penuh tantangan, namun kita terus lakukan," ungkap Erick melalui akun Instagramnya, Senin (25/7/2022).

Tak lupa, Erick meminta dukungan doa kepada masyarakat Indonesia agar program transformasi BUMN berjalan sesuai rencananya. Dimana, dia menginginkan perseroan negara bisa kembali sehat dan memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

"Semoga ikhtiar ini dapat menghantarkan seluruh BUMN ke kondisi yang jauh lebih baik. Mohon dukungan dan doa. Indonesia bisa," tutur Erick.

Salah satu implementasi dari transformasi BUMN adalah perampingan perusahaan. Erick Thohir menargetkan, perampinganBUMN terus dilakukanhingga menyisakan 30 perseroan saja.



Diakui oleh Erick Thohir bahwa ada perusahaan yang secara operasional dan struktur keuangan terus merugi dan tidak sehat. Karena itu Kementerian BUMN akan melakukan efisiensi dengan merampingkan jumlah perusahaan.

"Kita sudah membuktikan, banyak (BUMN) bukan berarti sehat, justru dengan efisiensi, transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, dan perbaikan model bisnis, Alhamdulillah transformasi yang dijalankan hari ini sudah mendapatkan hasil yang baik," ujar Erick Thohir saat ditemui wartawan di Kementerian BUMN.

Tercatat, ada 108 BUMN yang dirampingkan menjadi 41 perusahaan. Dalam cetak biru Kementerian BUMN, Erick Thohir menargetkan jumlah BUMN terus berkurang hingga menyisakan 30 perusahaan.

Dia menyebut, perbaikan kinerja BUMN dapat terlihat jelas dalam peningkatan kontribusi bagi negara yang mencapai Rp1.198 triliun selama 3 tahun terakhir atau naik Rp60 triliun pada saat pandemi Covid-19.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)