Rusia Menyangkal Jadi Penyebab Krisis Pangan Global

Senin, 25 Juli 2022 - 18:36 WIB
loading...
Rusia Menyangkal Jadi Penyebab Krisis Pangan Global
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menepis tudingan bahwa Moskow menyebabkan krisis pangan global. Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan duta besar Liga Arab di Kairo. Foto/Dok
A A A
KAIRO - Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov menepis tudingan bahwa Moskow menyebabkan krisis pangan global. Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan duta besar Liga Arab di Kairo.



Saat kunjungan diplomatik ke Mesir, Sergei Lavrov mengatakan, negara-negara Barat mendistorsi kebenaran tentang dampak sanksi terhadap ketahanan pangan global. Dia menuduh, negara-negara Barat mencoba memaksakan dominasi mereka atas orang lain.

Seperti diketahui sebagian besar dunia Arab dan Afrika sangat terpengaruh oleh kekurangan biji-bijian yang disebabkan oleh perang Rusia Ukraina. Namun baru saja Rusia dan Ukraina menyepakati pembukaan kembali pelabuhan untuk ekspor pangan.

Kesepakatan yang ditandatangani pada hari Jumat, menandai pembukaan kembalali ekspor biji-bijian Ukraina. Dimana hal itu diakui masih rentan usai Rusia menyerang target di pelabuhan Odesa pada hari Sabtu.

Lavrov akan terus mengunjungi tiga negara Afrika untuk menggalang dukungan di tengah kemarahan dunia atas perang Ukraina. Diungkapkan oleh Lavrov bahwa 'agresivitas' negara-negara Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia menunjukkan satu kesimpulan sederhana:

"Ini bukan tentang Ukraina, ini tentang masa depan tatanan dunia. Mereka mengatakan semua orang harus mendukung tatanan dunia berbasis aturan, dan aturan itu ditulis tergantung pada situasi spesifik apa yang ingin diselesaikan Barat demi kepentingannya sendiri.

Sebelumnya, Lavrov mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Mesir, Sameh Shoukry. Mesir memiliki hubungan erat dengan Rusia, yang memasok gandum, senjata dan - sampai invasi Ukraina dimulai - sejumlah besar wisatawan.

Setelah pembicaraannya dengan Shoukry, Lavrov mengatakan dalam konferensi pers bersama bahwa, Barat memperpanjang konflik meskipun memahami "apa dan siapa akhirnya".

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)