Kisah Guntur Mallarangeng Bawa Udang Indonesia Bersaing di Kancah Global

Minggu, 31 Juli 2022 - 06:00 WIB
loading...
Kisah Guntur Mallarangeng Bawa Udang Indonesia Bersaing di Kancah Global
Kisah Guntur Mallarangeng membawa udang Indonesia bersaing di kancang global. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan hasil laut yang dapat menjadi komoditi ekspor. Salah satunya adalah komoditi udang Indonesia yang sebenarnya berpeluang besar di manca negara. Namun, nyatanya berbisnis di ranah ini tidaklah mudah mengingat industri yang ditangani adalah mahluk hidup. Banyaknya rintangan yang dihadapi petambak udang membuat bisnis ini tak berkembang pesat.

Justru, hal itu menjadi pemacu bagi seorang pengusaha muda Guntur Mallarangeng untuk merealisasikan mimpinya. Berawal dari keinginan membangun perusahaan seafood yang dapat terintegrasi dengan pasar ekspor global, Guntur bersama rekan-rekannya pun mendirikan Delos.

Di sisi lain, tambak yang dijalankannya cukup lancar. Namun, begitu hendak mencari investor, langkahnya pun mentok. "Jarang ada yang mau berinvestasi di aset tambak udang, yah cukup bisa dimengerti," ujar Guntur saat berbincang dengan SINDOnews, belum lama ini.



Memang, udang sebagai komoditi berbasis mahluk hidup memiliki resiko yang lebih besar. Situasi inilah yang membuatnya sadar bahwa banyak tambak udang di Indonesia yang membutuhkan bantuan seperti produksi, operasional, modal, dan teknologi.

Kendala tersebut tak membuatnya gentar di depan para investor. Alih-alih hanya bicara soal tambak udang kepada mereka, kenapa tidak mengemasnya dengan mengedepankan sisi teknologi berbasis ilmiah untuk tambak itu sendiri.

"Jawabannya adalah menggabungkan antara kredibitas personal, produk, dan strategi yang solid. Ditambah keterampilan dan kelihaian untuk menjalin networking dan mengkomunikasikan ide-ide itu ke para investor. Intinya mereka ingin mendapatkan keyakinan terhadap siapa modal investasi akan mereka salurkan," ujar pria yang memiliki cita-cita kecil sebagai seorang marine biologist ini.

Konsep ini pun berbuah hasil, pada Oktober 2021 lalu, Delos meraih pendanaan tahap awal dari sejumlah investor yang dipimpin oleh Arise, kolaborasi antara MDI Ventures dan Finch Capital. Dana gabungan tersebut digunakan untuk moderenisasi. Berlanjut pada awal tahun ini, Delos kembali mendapatkan kepercayaan investor dari Centauri Fund dan Alpha JWC Ventures dnegan pendanaan tahap awal tambahan senilai USD8 juta atau setara Rp115 miliar.

Dari langkah tersebut, Guntur memiliki capaian yang lebih besar dengan sebuah konsep yang dinamainya Revolusi Biru. Sebuah upaya untuk meningkatkan industri kemaritiman Indonesia agar memiliki performa yang lebih baik lagi di manca negara. "Kami ingin mendukung pemerintah dalam industri budidaya dengan meningkatkan produktivitas rata-rata tambak-tambak di Indonesia dengan Delos," kata dia.



Saat ini, Delos tengah mengembangkan layanan AquaHero hingga terbarunya berupa AquaLink, yang mengatur permasalahan value chain dan supply chain. "Salah satu impian yang sangat ingin lakukan adalah membangun museum sejarah alam di Jakarta, setara dengan museum-museum terbaik di Amerika, sehingga bisa membakar semangat anak-anak melalui isi museum tersebut," tutupnya.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)