Operasional BUMN Migas China di Indonesia Prioritaskan Pekerja Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) menyatakan, industri hulu migas mendukung pengembangan kapasitas nasional dengan melibatkan peran usaha lokal dalam menunjang kegiatan operasi.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, perusahaan berskala nasional dan global yang bergerak pada industri hulu migas telah berkomitmen mendukung pengembangan kapasitas nasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian wilayah.
"Perusahaan tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional, " kata Erwin, di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Dia mengatakan, salah satu perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam menunjang kegiatan operasional migas di Indonesia. Pandangan itu pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik, yang hadir mewakili perusahaan.
Menurutnya, meskipun COSL merupakan BUMN milik China, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.
“Sekitar 75 sampai 80 persennya pekerja lokal. Di internal perusahaan ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal,” kata Indra.
Baca Juga
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, perusahaan berskala nasional dan global yang bergerak pada industri hulu migas telah berkomitmen mendukung pengembangan kapasitas nasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian wilayah.
"Perusahaan tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional, " kata Erwin, di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Dia mengatakan, salah satu perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam menunjang kegiatan operasional migas di Indonesia. Pandangan itu pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik, yang hadir mewakili perusahaan.
Menurutnya, meskipun COSL merupakan BUMN milik China, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.
“Sekitar 75 sampai 80 persennya pekerja lokal. Di internal perusahaan ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal,” kata Indra.
(uka)