Kementan Gelar Job Fair Polbangtan Malang 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan kualitas SDM pertanian. Untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong generasi muda memanfaatkan peluang tersebut, utamanya bagi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
Upaya Kementan tampak pada Job Fair Polbangtan Malang 2022 di Malang, Jatim pada Sabtu (6/8/2022) yang digelar oleh Polbangtan Malang. Dalam hal ini Polbangtan Malang bertindak selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Serices (YESS).
(Baca juga:Gubernur Khofifah Ajak Generasi Milenial Geluti Sektor Pertanian)
Job Fair Polbangtan Malang 2022 dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana didampingi Project Manager YESS Acep Hariri ini disambut antusias para alumni dan mahasiswa. Kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada generasi milenial agar segera mengambil peranan dalam pembangunan pertanian, setelah terbukti banyak pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.
“Itu adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, setelah ditunjang mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).
(Baca juga:Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian Berperan Bentuk Generasi Petani Milenial)
Mentan Syahrul meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui pendidikan vokasi, Kementan menghubungkan dengan usaha dan industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian membutuhkan SDM yang andal dan unggul. “Petani milenial harus siap menjadi pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif, profesional, berdaya saing dan tentunya mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, output dan tujuan pendidikan vokasi Kementan adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja didunia usaha industri pertanian.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
“Pertanian ke depan harus maju, mandiri dan modern. Kuncinya pada kemampuan SDM pertanian. Pertanian bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu bisnis besar,” katanya lagi.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa Polbangtan memiliki kewajiban untuk mencetak lulusan berkualifikasi andal dan kompetitif baik sebagai job seeker dan job creator maupun wirausahawan muda pertanian.
“Kampus sudah memberi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pembangunan karakter selama empat tahun. Setelah lulus, tanggung jawab kalian adalah mengembangkan itu semua menjadi diri kalian sendiri. Jaga nama baikmu, jaga nama baik keluargamu, jaga nama baik almamatermu,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud.
Ketua Pelaksana Job Fair Polbangtan Malang 2022 Acep Hariri mengatakan bahwa Job Fair tersebut diikuti oleh sebelas perusahaan swasta. Sasarannya adalah para alumni dan mahasiswa Polbangtan Malang. “Ini merupakan salah satu wadah untuk mempertemukan job seeker dengan perusahaan swasta,” katanya.
Ke-11 perusahaan dimaksud antara lain PT Medion Bandung, PT Tiara Kurnia, PT Triputra Group, PT Chickin Indonesia, PT Catur Mulia Mandiri, CV Aura Seed Indonesia, PT Suci Raharjo, PT Sentra Gemilang, PT Semesta Mitra Sejahtera, Mutiara Pratama Gakkou, dan PT Petra Corp. “Dari job fair ini terdapat lebih dari 200 pelamar yang datang langsung ke lokasi job fair di Lapangan Polbangtan Malang,” kata Acep Hariri.
Menurutnya, kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 mempertemukan juga para pencari kerja dengan para wirausahawan sukses, dengan harapan menjadi contoh dan tumbuh keinginan agar bisa menjadi seorang wirausaha. “Hal itu sesuai komitmen Polbangtan Malang yaitu menjadikan lulusannya sebagai qualified job seeker dan qualified job creator,” kata Acep Hariri.
Upaya Kementan tampak pada Job Fair Polbangtan Malang 2022 di Malang, Jatim pada Sabtu (6/8/2022) yang digelar oleh Polbangtan Malang. Dalam hal ini Polbangtan Malang bertindak selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Serices (YESS).
(Baca juga:Gubernur Khofifah Ajak Generasi Milenial Geluti Sektor Pertanian)
Job Fair Polbangtan Malang 2022 dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana didampingi Project Manager YESS Acep Hariri ini disambut antusias para alumni dan mahasiswa. Kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada generasi milenial agar segera mengambil peranan dalam pembangunan pertanian, setelah terbukti banyak pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.
“Itu adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, setelah ditunjang mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).
(Baca juga:Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian Berperan Bentuk Generasi Petani Milenial)
Mentan Syahrul meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui pendidikan vokasi, Kementan menghubungkan dengan usaha dan industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap untuk hal-hal yang baru.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian membutuhkan SDM yang andal dan unggul. “Petani milenial harus siap menjadi pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif, profesional, berdaya saing dan tentunya mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin,” katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, output dan tujuan pendidikan vokasi Kementan adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja didunia usaha industri pertanian.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
“Pertanian ke depan harus maju, mandiri dan modern. Kuncinya pada kemampuan SDM pertanian. Pertanian bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu bisnis besar,” katanya lagi.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa Polbangtan memiliki kewajiban untuk mencetak lulusan berkualifikasi andal dan kompetitif baik sebagai job seeker dan job creator maupun wirausahawan muda pertanian.
“Kampus sudah memberi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pembangunan karakter selama empat tahun. Setelah lulus, tanggung jawab kalian adalah mengembangkan itu semua menjadi diri kalian sendiri. Jaga nama baikmu, jaga nama baik keluargamu, jaga nama baik almamatermu,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud.
Ketua Pelaksana Job Fair Polbangtan Malang 2022 Acep Hariri mengatakan bahwa Job Fair tersebut diikuti oleh sebelas perusahaan swasta. Sasarannya adalah para alumni dan mahasiswa Polbangtan Malang. “Ini merupakan salah satu wadah untuk mempertemukan job seeker dengan perusahaan swasta,” katanya.
Ke-11 perusahaan dimaksud antara lain PT Medion Bandung, PT Tiara Kurnia, PT Triputra Group, PT Chickin Indonesia, PT Catur Mulia Mandiri, CV Aura Seed Indonesia, PT Suci Raharjo, PT Sentra Gemilang, PT Semesta Mitra Sejahtera, Mutiara Pratama Gakkou, dan PT Petra Corp. “Dari job fair ini terdapat lebih dari 200 pelamar yang datang langsung ke lokasi job fair di Lapangan Polbangtan Malang,” kata Acep Hariri.
Menurutnya, kegiatan Job Fair Polbangtan Malang 2022 mempertemukan juga para pencari kerja dengan para wirausahawan sukses, dengan harapan menjadi contoh dan tumbuh keinginan agar bisa menjadi seorang wirausaha. “Hal itu sesuai komitmen Polbangtan Malang yaitu menjadikan lulusannya sebagai qualified job seeker dan qualified job creator,” kata Acep Hariri.
(dar)