IPO Anak Usaha Pertamina, 'Jauh Panggang dari Api'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wacana initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana anak usaha PT Pertamina menjadi isu yang sedang hangat diperbincangkan. Isu itu muncul setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan Pertamina untuk melepas satu atau dua anak usahanya melakukan IPO dalam dua tahun ke depan.
Isu itu kemudian memunculkan tudingan bahwa Pertamina akan menjual sahamnya atau saham milik pemerintah. Makanya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membantah kalau dalam waktu dekat Pertamina akan melantai di bursa. Ia menegaskan yang dilepas bukanlah saham negara, melainkan saham Pertamina melalui anak, cucu, atau cicit usahanya.
"Sejauh ini kami baru melakukan restrukturisasi. Tahap berikutnya yang saat ini dilakukan adalah profitisasi. Jadi tahapannya belum sampai sana, karena masih dalam kajian," ujar Nicke dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6/20). ( Baca:Target IPO, Pertamina Akan Jual Saham Perdana Blok Rokan )
Nicke menegaskan bahwa pihaknya tidak sembarangan dalam melepas saham anak perusahaan. Ia menuturkan segalanya akan dikaji secara detail, khususnya terkait kebermanfaatannya.
Ia menjelaskan proses go public Pertamina masih panjang dan tahapannya tidak mudah. IPO adalah salah satu opsi untuk mencari pendanaan. Namun, ada opsi pendanaan lain yang saat ini ditempuh Pertamina.
"IPO hanya salah satu opsi untuk mencari pendanaan. Ada banyak opsi, kita sudah juga lakukan global bond, dan project financing seperti di Balikpapan," terangnya.
Sekedar informasi, belanja modal (capex) Pertamina tahun 2020 sampai 2026 mencapai US$133 miliar. Dari jumlah tersebut, rencananya sebagian bakal ditutup melalui pendanaan eksternal.
Isu itu kemudian memunculkan tudingan bahwa Pertamina akan menjual sahamnya atau saham milik pemerintah. Makanya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membantah kalau dalam waktu dekat Pertamina akan melantai di bursa. Ia menegaskan yang dilepas bukanlah saham negara, melainkan saham Pertamina melalui anak, cucu, atau cicit usahanya.
"Sejauh ini kami baru melakukan restrukturisasi. Tahap berikutnya yang saat ini dilakukan adalah profitisasi. Jadi tahapannya belum sampai sana, karena masih dalam kajian," ujar Nicke dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6/20). ( Baca:Target IPO, Pertamina Akan Jual Saham Perdana Blok Rokan )
Nicke menegaskan bahwa pihaknya tidak sembarangan dalam melepas saham anak perusahaan. Ia menuturkan segalanya akan dikaji secara detail, khususnya terkait kebermanfaatannya.
Ia menjelaskan proses go public Pertamina masih panjang dan tahapannya tidak mudah. IPO adalah salah satu opsi untuk mencari pendanaan. Namun, ada opsi pendanaan lain yang saat ini ditempuh Pertamina.
"IPO hanya salah satu opsi untuk mencari pendanaan. Ada banyak opsi, kita sudah juga lakukan global bond, dan project financing seperti di Balikpapan," terangnya.
Sekedar informasi, belanja modal (capex) Pertamina tahun 2020 sampai 2026 mencapai US$133 miliar. Dari jumlah tersebut, rencananya sebagian bakal ditutup melalui pendanaan eksternal.
(uka)