Petani Milenial Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur Jajaki Kerja Sama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) seakan menjadi suntikan kekuatan baru bagi seluruh provinsi di Pulau Kalimantan untuk bangkit dan berlari mengejar berbagai ketertinggalan pembangunan di berbagai sektor.
Seluruh kabupaten di Kalimantan, seakan berlomba untuk mengambil kesempatan dan peluang mengembangkan seluruh potensi daerahnya, untuk menjadi penyangga dan kekuatan dalam mewujudkan terbangunnya IKN.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo minta generasi muda dapat mengambil peran dalam pembangunan pertanian di seluruh Indonesia. “Generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/8/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan petani dengan jiwa wirausaha tinggi yang akan mampu menggenjot produktivitas. Ke depan, produk pertanian bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, kata Dedi, akan lebih memahami kondisi pasar sesungguhnya sehingga strategi memasarkan produk akan berjalan baik, alhasil keuntungan pun meningkat.
“Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses, menggali dan mengelola sektor pertanian,” katanya.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Povincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pun tak ingin kehilangan kesempatan tersebut.
Rombongan SMK-PP Negeri Banjarbaru yang terdiri atas enam Penerima Manfaat (PM) Program YESS dari Kalsel mengunjungi sejumlah lokasi di Kaltim. Kunjungan yang dilaksanakan selama dua hari mulai Jumat (5/8) bertujuan membuka wawasan dan potensi pemasaran demi membuka jejaring peningkatan ketahanan pangan daerah.
Selain itu agar petani milenial dan calon penerima manfaat (CPM) Program YESS Kalsel ambil peran menjadi penyangga kebutuhan pangan di IKN. Mereka mengunjungi Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalam (DPA) di Kaltim.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
“Kunjungan ke sini bertujuan melihat langsung gambaran potensi Kaltim dan Kalimantan secara keseluruhan yang nantinya akan menjadi IKN baru,” kata Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso.
Kunjungan dimulai dengan mengunjungi Agus Basuki selaku DPA Kaltim asal Balikpapan yang fokus mengembangkan komoditas hortikultura. Pertemuan dilaksanakan di kebun Agus Basuki di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.
Kemudian dilanjutkan kunjungan ke P4S Nasda, yang disambut oleh Muhammad Kharul Huda selaku DPM dan Ketua P4S Nasda, Muhammad Kharul Huda didampingi oleh Abdul Gushai Uzuludin, Sekretaris P4S Nasda. Pertemuan berlangsung di kantor P4S Nasda di Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Seluruh kabupaten di Kalimantan, seakan berlomba untuk mengambil kesempatan dan peluang mengembangkan seluruh potensi daerahnya, untuk menjadi penyangga dan kekuatan dalam mewujudkan terbangunnya IKN.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo minta generasi muda dapat mengambil peran dalam pembangunan pertanian di seluruh Indonesia. “Generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/8/2022).
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan petani dengan jiwa wirausaha tinggi yang akan mampu menggenjot produktivitas. Ke depan, produk pertanian bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional.
Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, kata Dedi, akan lebih memahami kondisi pasar sesungguhnya sehingga strategi memasarkan produk akan berjalan baik, alhasil keuntungan pun meningkat.
“Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses, menggali dan mengelola sektor pertanian,” katanya.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Povincial Project Implementation Unit (PPIU) Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pun tak ingin kehilangan kesempatan tersebut.
Rombongan SMK-PP Negeri Banjarbaru yang terdiri atas enam Penerima Manfaat (PM) Program YESS dari Kalsel mengunjungi sejumlah lokasi di Kaltim. Kunjungan yang dilaksanakan selama dua hari mulai Jumat (5/8) bertujuan membuka wawasan dan potensi pemasaran demi membuka jejaring peningkatan ketahanan pangan daerah.
Selain itu agar petani milenial dan calon penerima manfaat (CPM) Program YESS Kalsel ambil peran menjadi penyangga kebutuhan pangan di IKN. Mereka mengunjungi Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalam (DPA) di Kaltim.
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
“Kunjungan ke sini bertujuan melihat langsung gambaran potensi Kaltim dan Kalimantan secara keseluruhan yang nantinya akan menjadi IKN baru,” kata Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso.
Kunjungan dimulai dengan mengunjungi Agus Basuki selaku DPA Kaltim asal Balikpapan yang fokus mengembangkan komoditas hortikultura. Pertemuan dilaksanakan di kebun Agus Basuki di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan.
Kemudian dilanjutkan kunjungan ke P4S Nasda, yang disambut oleh Muhammad Kharul Huda selaku DPM dan Ketua P4S Nasda, Muhammad Kharul Huda didampingi oleh Abdul Gushai Uzuludin, Sekretaris P4S Nasda. Pertemuan berlangsung di kantor P4S Nasda di Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
(dar)