Dukung Hilirisasi, Jokowi Optimistis Pelabuhan Kijing Pacu Daya Saing Produk Unggulan Kalbar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pelabuhan Kijing di Mempawah yang baru saja diresmikan akan menambah daya dukung bagi hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Kalimantan Barat (Kalbar).
Menurut Jokowi, kehadiran Pelabuhan Kijing dapat meningkatkan daya saing produk unggulan yang dihasilkan Kalbar seperti minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), alumina, bauksit, dan komoditas lainnya. Produk ini kemudian dihilirisasi dengan membangun pusat industri di kawasan tersebut.
Dari hilirisasi industri, lanjut Presiden, akan memberikan nilai tambah atau pendapatan bagi pemerintah pusat dan daerah setempat. Sumbernya antara lain dari pajak perusahaan, pajak karyawan, pajak badan, bea keluar, PNBP, dan pembukaan lapangan pekerjaan baru.
"Kemudian yang paling penting untuk hilirisasi industrialisasi adalah pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya," ungkap Jokowi usai meresmikan Pelabuhan Kijing, Selasa (9/8/2022).
Terkait sektor yang akan digodok, Presiden menegaskan pemerintah pusat melalui PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan menyediakan 3 hektar lahan yang digunakan untuk industrialisasi, termasuk kawasan tangki minyak. Secara geografis, kawasan industri ini berada di Mempawah dan berdekatan dengan Pelabuhan Kijing.
"(3 hektare) ini nanti untuk tangki-tangki minyak, akan dibangun lagi, diberikan kesempatan untuk industri, berdekatan dengan pelabuhan sehingga transportasi dari pelabuhan ke industri sangat efisien," kata Kepala Negara.
Upaya tersebut dinilai menarik bagi investor asing yang ingin mengembangkan bisnis atau berinvestasi di Mempawah. Presiden Jokowi menyatakan, pengusaha selalu melihat tingkat efisiensi sebelum memutuskan berinvestasi.
"Yang jelas fasilitas ini akan memperkuat daya saing produksi dari produk-produk di Kalimantan Barat," tandas mantan Gubernur DKI.
Menurut Jokowi, kehadiran Pelabuhan Kijing dapat meningkatkan daya saing produk unggulan yang dihasilkan Kalbar seperti minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), alumina, bauksit, dan komoditas lainnya. Produk ini kemudian dihilirisasi dengan membangun pusat industri di kawasan tersebut.
Dari hilirisasi industri, lanjut Presiden, akan memberikan nilai tambah atau pendapatan bagi pemerintah pusat dan daerah setempat. Sumbernya antara lain dari pajak perusahaan, pajak karyawan, pajak badan, bea keluar, PNBP, dan pembukaan lapangan pekerjaan baru.
"Kemudian yang paling penting untuk hilirisasi industrialisasi adalah pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya," ungkap Jokowi usai meresmikan Pelabuhan Kijing, Selasa (9/8/2022).
Terkait sektor yang akan digodok, Presiden menegaskan pemerintah pusat melalui PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan menyediakan 3 hektar lahan yang digunakan untuk industrialisasi, termasuk kawasan tangki minyak. Secara geografis, kawasan industri ini berada di Mempawah dan berdekatan dengan Pelabuhan Kijing.
"(3 hektare) ini nanti untuk tangki-tangki minyak, akan dibangun lagi, diberikan kesempatan untuk industri, berdekatan dengan pelabuhan sehingga transportasi dari pelabuhan ke industri sangat efisien," kata Kepala Negara.
Upaya tersebut dinilai menarik bagi investor asing yang ingin mengembangkan bisnis atau berinvestasi di Mempawah. Presiden Jokowi menyatakan, pengusaha selalu melihat tingkat efisiensi sebelum memutuskan berinvestasi.
"Yang jelas fasilitas ini akan memperkuat daya saing produksi dari produk-produk di Kalimantan Barat," tandas mantan Gubernur DKI.
(ind)