Berdayakan 8.000 Petani di Pamijahan Bogor, Bayer Luncurkan Progam Holistik BISA
loading...
A
A
A
BOGOR - Dalam rangka menyambut Proklamasi Kemerdekaan RI, Bayer meresmikan Program Holistik " Bayer untuk Indonesia " (BISA) di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022). Program Holistik “Bayer untuk Indonesia” (BISA) menyasar 8.000 keluarga tani di empat desa di Kecamatan Pamijahan, Bogor. Yakni, Desa Ciasihan, Desa Ciasmara, Desa Gunungsari dan Desa Purwabakti.
Di empat desa ini, Bayer akan menjalankan edukasi dan intervensi berkelanjutan kepada masyarakat setempat guna meningkatkan produktivitas lahan dan ekosistem tani, perawatan kesehatan mandiri, perencanaan keluarga, hingga penanggulangan stunting.
Peluncuran Program BISA di Desa Ciasihan ini dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, President Direktur Bayer Indonesia Kinshuk Kunwar, Kepala Desa Ciasihan Lilih N, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis.
President Director Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar mengatakan, Program Program holistik ‘Bayer untuk Indonesia’ ini merupakan perwujudan dari visi perusahaan Bayer, ‘Health for All, Hunger for None’.
"Hingga Tahun 2030 mendatang, Bayer di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan 4 juta petani lahan kecil, 1 juta masyarakat ekonomi rentan, dan 1 juta perempuan di perkotaan dan pedesaan," kata Kinshuk Kunwar.
Kinshuk menjelaskan, Program Holistik ‘Bayer untuk Indonesia’ dijalankan sejak Tahun 2020, berfokus pada bidang pertanian dan kesehatan yang menjadi keahlian Bayer.
"Pada ranah pertanian, kami berupaya menghadirkan akses terhadap inovasi termutakhir, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan, guna meningkatkan pendapatan petani," kata Kinshuk.
Sementara pada ranah kesehatan, kata dia, Bayer memberikan pelatihan kesehatan mandiri, akses terhadap alat kontrasepsi, hingga edukasi penanggulangan stunting.
"Bersama-sama para mitra dan dukungan dari pemerintah, kami optimistis mampu berkontribusi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan petani Indonesia,” kata dia.
Sebelumnya, Program Holistik BISA telah sukses menjangkau 800.000 keluarga petani di 15 provinsi Indonesia. Dampaknya, produktivitas pertanian dari penerima manfaat rata-rata meningkat hingga 20%, bahkan menaikkan pendapatan hingga 30%.
"Berbicara tentang produktivitas pertanian yang meningkat, tentu tak bisa lepas dari ekosistem tani yang kuat. Selama 2 tahun penyelenggaraan, 477 Better Life Farming Center (BFLC) atau kios cerdas pertanian telah berhasil dikembangkan, dan 100 pengusaha perempuan tani telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan," kata Kinshuk.
Bayer juga telah melatih 100 tenaga kesehatan profesional dengan metode training of trainer. Sehingga edukasi yang diberikan dapat diteruskan kepada lebih banyak kader kesehatan di area penerima manfaat.
"Keseriusan Bayer dalam meningkatkan kapasitas kesehatan perempuan, diwujudkan dengan memberikan edukasi dan pelatihan terkait kesehatan perempuan serta pencegahan stunting, dan telah menjangkau 32.146 perempuan," kata dia.
Langkah terbaru, kata Kinshuk, implementasi BISA dipusatkan di Desa Ciasihan, Ciasmara, Gunungsari dan Purwabakti, yang berlokasi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terletak di area penyanggah Ibu Kota dan hanya berjarak tempuh 2,5 jam dari DKI Jakarta, masyarakat di wilayah ini masih menghadapi 2 masalah utama terkait pertanian dan kesehatan.
Di Desa Ciasihan, petani berhadapan dengan produktivitas yang tidak optimal lantaran keterbatasan lahan dan penggunaan metode pertanian yang masih tradisional.
Sementara, pada bidang kesehatan, masyarakat Desa Ciasihan juga mengalami situasi yang tak kalah menantang. Mulai dari tingkat kesertaan KB yang rendah, sampai prevalensi stunting yang masih di atas 10%. Bahkan, fasilitas kesehatan yang tersedia pun sulit dijangkau sehingga berakibat banyak masyarakat yang mencari pengobatan alternatif, seperti ke dukun.
Sementara itu, Kepala Desa Ciasihan, Lilih N menyambut baik inisiatif Program Holistik BISA dari Bayer yang memberikan solusi menyeluruh bagi permasalahan yang dihadapi Desa Ciasihan.
Dengan adanya program ini, kata Lilih, warga Desa Ciasihan kini memiliki akses dan juga bekal untuk mengembangkan usaha pertanian sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
"Kami berharap inisiatif ini bisa terus dilakukan sehingga hasil yang dirasa bisa lebih optimal dan berdampak pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat desa,” kata Lilih.
Di Pamijahan, Bayer menargetkan program BISA dapat memberikan manfaat kepada 8.000 petani dan keluarga tani. Yakni, meliputi pendampingan kepada 2.000 petani lahan kecil dan 1.000 petani dan keluarga tani perempuan, edukasi kepada 10 bidan yang selanjutnya akan melatih 220 kader kesehatan dari 43 Posyandu, serta pengembangan 3 Better Life Farming Center (BLFC).
BLFC merupakan bagian dari ekosistem pendukung pertanian yang Bayer bangun untuk memudahkan petani setempat dalam mengakses teknologi pertanian, serta menjamin keterlibatan mereka dalam mata rantai nilai pertanian.
Pendampingan kesehatan yang dihadirkan antara lain perawatan kesehatan mandiri, edukasi kesehatan perempuan dan pembagian alat kontrasepsi, serta edukasi gizi kepada perempuan dan ibu hamil guna mengurangi beban pengobatan di pusat kesehatan dan menanggulangi stunting.
Dalam menjalankan Program BISA, Bayer bermitra dengan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra pelaksana, dan mendapat dukungan penuh dari perangkat desa setempat.
Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengatakan, setelah berjalan selama lebih dari 2 tahun, program pemberdayaan petani yang dilengkapi dengan intervensi di bidang kesehatan yang mumpuni, terbukti mampu memberikan dampak yang optimal dalam upaya membangun kemandirian desa.
"Kami percaya, melalui program kolaboratif seperti ini, bersama-sama dapat membantu pemerintah untuk membangun masyarakat dan Indonesia yang lebih kuat,” pungkas Ade.
Di empat desa ini, Bayer akan menjalankan edukasi dan intervensi berkelanjutan kepada masyarakat setempat guna meningkatkan produktivitas lahan dan ekosistem tani, perawatan kesehatan mandiri, perencanaan keluarga, hingga penanggulangan stunting.
Peluncuran Program BISA di Desa Ciasihan ini dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, President Direktur Bayer Indonesia Kinshuk Kunwar, Kepala Desa Ciasihan Lilih N, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis.
President Director Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar mengatakan, Program Program holistik ‘Bayer untuk Indonesia’ ini merupakan perwujudan dari visi perusahaan Bayer, ‘Health for All, Hunger for None’.
"Hingga Tahun 2030 mendatang, Bayer di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan 4 juta petani lahan kecil, 1 juta masyarakat ekonomi rentan, dan 1 juta perempuan di perkotaan dan pedesaan," kata Kinshuk Kunwar.
Kinshuk menjelaskan, Program Holistik ‘Bayer untuk Indonesia’ dijalankan sejak Tahun 2020, berfokus pada bidang pertanian dan kesehatan yang menjadi keahlian Bayer.
"Pada ranah pertanian, kami berupaya menghadirkan akses terhadap inovasi termutakhir, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan, guna meningkatkan pendapatan petani," kata Kinshuk.
Sementara pada ranah kesehatan, kata dia, Bayer memberikan pelatihan kesehatan mandiri, akses terhadap alat kontrasepsi, hingga edukasi penanggulangan stunting.
"Bersama-sama para mitra dan dukungan dari pemerintah, kami optimistis mampu berkontribusi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan petani Indonesia,” kata dia.
Sebelumnya, Program Holistik BISA telah sukses menjangkau 800.000 keluarga petani di 15 provinsi Indonesia. Dampaknya, produktivitas pertanian dari penerima manfaat rata-rata meningkat hingga 20%, bahkan menaikkan pendapatan hingga 30%.
"Berbicara tentang produktivitas pertanian yang meningkat, tentu tak bisa lepas dari ekosistem tani yang kuat. Selama 2 tahun penyelenggaraan, 477 Better Life Farming Center (BFLC) atau kios cerdas pertanian telah berhasil dikembangkan, dan 100 pengusaha perempuan tani telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan," kata Kinshuk.
Bayer juga telah melatih 100 tenaga kesehatan profesional dengan metode training of trainer. Sehingga edukasi yang diberikan dapat diteruskan kepada lebih banyak kader kesehatan di area penerima manfaat.
"Keseriusan Bayer dalam meningkatkan kapasitas kesehatan perempuan, diwujudkan dengan memberikan edukasi dan pelatihan terkait kesehatan perempuan serta pencegahan stunting, dan telah menjangkau 32.146 perempuan," kata dia.
Langkah terbaru, kata Kinshuk, implementasi BISA dipusatkan di Desa Ciasihan, Ciasmara, Gunungsari dan Purwabakti, yang berlokasi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terletak di area penyanggah Ibu Kota dan hanya berjarak tempuh 2,5 jam dari DKI Jakarta, masyarakat di wilayah ini masih menghadapi 2 masalah utama terkait pertanian dan kesehatan.
Di Desa Ciasihan, petani berhadapan dengan produktivitas yang tidak optimal lantaran keterbatasan lahan dan penggunaan metode pertanian yang masih tradisional.
Sementara, pada bidang kesehatan, masyarakat Desa Ciasihan juga mengalami situasi yang tak kalah menantang. Mulai dari tingkat kesertaan KB yang rendah, sampai prevalensi stunting yang masih di atas 10%. Bahkan, fasilitas kesehatan yang tersedia pun sulit dijangkau sehingga berakibat banyak masyarakat yang mencari pengobatan alternatif, seperti ke dukun.
Sementara itu, Kepala Desa Ciasihan, Lilih N menyambut baik inisiatif Program Holistik BISA dari Bayer yang memberikan solusi menyeluruh bagi permasalahan yang dihadapi Desa Ciasihan.
Dengan adanya program ini, kata Lilih, warga Desa Ciasihan kini memiliki akses dan juga bekal untuk mengembangkan usaha pertanian sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
"Kami berharap inisiatif ini bisa terus dilakukan sehingga hasil yang dirasa bisa lebih optimal dan berdampak pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat desa,” kata Lilih.
Di Pamijahan, Bayer menargetkan program BISA dapat memberikan manfaat kepada 8.000 petani dan keluarga tani. Yakni, meliputi pendampingan kepada 2.000 petani lahan kecil dan 1.000 petani dan keluarga tani perempuan, edukasi kepada 10 bidan yang selanjutnya akan melatih 220 kader kesehatan dari 43 Posyandu, serta pengembangan 3 Better Life Farming Center (BLFC).
BLFC merupakan bagian dari ekosistem pendukung pertanian yang Bayer bangun untuk memudahkan petani setempat dalam mengakses teknologi pertanian, serta menjamin keterlibatan mereka dalam mata rantai nilai pertanian.
Pendampingan kesehatan yang dihadirkan antara lain perawatan kesehatan mandiri, edukasi kesehatan perempuan dan pembagian alat kontrasepsi, serta edukasi gizi kepada perempuan dan ibu hamil guna mengurangi beban pengobatan di pusat kesehatan dan menanggulangi stunting.
Dalam menjalankan Program BISA, Bayer bermitra dengan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra pelaksana, dan mendapat dukungan penuh dari perangkat desa setempat.
Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengatakan, setelah berjalan selama lebih dari 2 tahun, program pemberdayaan petani yang dilengkapi dengan intervensi di bidang kesehatan yang mumpuni, terbukti mampu memberikan dampak yang optimal dalam upaya membangun kemandirian desa.
"Kami percaya, melalui program kolaboratif seperti ini, bersama-sama dapat membantu pemerintah untuk membangun masyarakat dan Indonesia yang lebih kuat,” pungkas Ade.
(akr)