Profil Al Rajhi, Bank terbesar di Arab Saudi yang Tidak Memakai Sistem Bunga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Al Rajhi Bank adalah bank terbesar di Arab Saudi yang memiliki sistem tidak menerapkan bunga . Al Rajhi Bank didirikan pada 1957 yang kini telah menjelma menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Timur Tengah.
Melansir dari alrajhibank.com, Bank ini memiliki total aset aset SAR 658 miliar (USD 175 miliar) dengan modal disetor sebesar SAR 40 miliar (USD 10,66 miliar) dan memiliki basis karyawan lebih dari 9300 orang.
Baca juga : Kisah Inspirasi Miliarder Saudi Sulaiman Al Rajhi: Memilih Hidup Miskin Saat Bergelimang Harta
Pada 1978 bank ini hanyalah perusahaan perdagangan dan pertukaran. Kemudian di 1988 perusahaan tersebut dijadikan perusahaan saham bernama Al Rajhi Banking and Investment Corporation oleh pemerintah Arab Saudi.
Barulah pada 2006 namanya diubah menjadi Al Rajhi Bank. Bank ini dibentuk atas dasar pada prinsip-prinsip perbankan Islam.
Perbankan Syariah ini punya peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara tuntutan keuangan modern dan nilai-nilai intrinsik Syariah, sambil mempelopori berbagai standar dan pengembangan industri.
Selama berkembangnya zaman Islam memang telah banyak mengembangkan ilmu-ilmu ekonomi yang sesuai dengan syariat. Misalnya seperti menciptakan sistem kredit informal untuk komunitas tersebut dan memulai gerakan perdagangan internasional. Metode kredit komunitas Islam memfasilitasi perdagangan dan menyediakan kerangka kerja untuk kredit sebagai sarana investasi.
Terdapat tiga aspek dalam perbankan syariah yang diterapkan oleh Al Rajhi Bank, di antaranya :
1. Hukum Produk dan Layanan
Hukum ini akan condong ke alternatif yang cocok, karena riba sendiri dilarang dalam Al-Quran maka dasar dari perbankan ini adalah hadis dan interpretasi para ulama.
2. Kepedulian dengan Nilai dan Moral
Penipuan, ketidak adilan dan ambiguitas sama saja melanggar aturan dalam bank.
Baca juga : Kisah Sulaiman Ar Rajhi, Miliarder Arab Saudi yang Memilih Hidup Miskin
3. Mencapai Keseimbangan
Keseimbangan disini berarti seimbang antara hak-hak Tuhan dan umat atau hak dunia dan hak akhirat harus seimbang.
Praktik dalam bank ini telah diatur oleh hukum syariah dan diawasi oleh Dewan Syariah. Larangan riba juga merupakan dasar fundamental baik itu juga menggunakan nama lain.
Keuntungan dari bank ini bukan hanya mengutamakan uang dan lebih berfokus pada proses pembangunan yang dicapai oleh para pemilik modal. Dalam perbankan syariah juga tidak ada jaminan untung atau rugi, baik itu dari pihak bank maupun pihak peminjam.
Melansir dari alrajhibank.com, Bank ini memiliki total aset aset SAR 658 miliar (USD 175 miliar) dengan modal disetor sebesar SAR 40 miliar (USD 10,66 miliar) dan memiliki basis karyawan lebih dari 9300 orang.
Baca juga : Kisah Inspirasi Miliarder Saudi Sulaiman Al Rajhi: Memilih Hidup Miskin Saat Bergelimang Harta
Pada 1978 bank ini hanyalah perusahaan perdagangan dan pertukaran. Kemudian di 1988 perusahaan tersebut dijadikan perusahaan saham bernama Al Rajhi Banking and Investment Corporation oleh pemerintah Arab Saudi.
Barulah pada 2006 namanya diubah menjadi Al Rajhi Bank. Bank ini dibentuk atas dasar pada prinsip-prinsip perbankan Islam.
Perbankan Syariah ini punya peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara tuntutan keuangan modern dan nilai-nilai intrinsik Syariah, sambil mempelopori berbagai standar dan pengembangan industri.
Selama berkembangnya zaman Islam memang telah banyak mengembangkan ilmu-ilmu ekonomi yang sesuai dengan syariat. Misalnya seperti menciptakan sistem kredit informal untuk komunitas tersebut dan memulai gerakan perdagangan internasional. Metode kredit komunitas Islam memfasilitasi perdagangan dan menyediakan kerangka kerja untuk kredit sebagai sarana investasi.
Terdapat tiga aspek dalam perbankan syariah yang diterapkan oleh Al Rajhi Bank, di antaranya :
1. Hukum Produk dan Layanan
Hukum ini akan condong ke alternatif yang cocok, karena riba sendiri dilarang dalam Al-Quran maka dasar dari perbankan ini adalah hadis dan interpretasi para ulama.
2. Kepedulian dengan Nilai dan Moral
Penipuan, ketidak adilan dan ambiguitas sama saja melanggar aturan dalam bank.
Baca juga : Kisah Sulaiman Ar Rajhi, Miliarder Arab Saudi yang Memilih Hidup Miskin
3. Mencapai Keseimbangan
Keseimbangan disini berarti seimbang antara hak-hak Tuhan dan umat atau hak dunia dan hak akhirat harus seimbang.
Praktik dalam bank ini telah diatur oleh hukum syariah dan diawasi oleh Dewan Syariah. Larangan riba juga merupakan dasar fundamental baik itu juga menggunakan nama lain.
Keuntungan dari bank ini bukan hanya mengutamakan uang dan lebih berfokus pada proses pembangunan yang dicapai oleh para pemilik modal. Dalam perbankan syariah juga tidak ada jaminan untung atau rugi, baik itu dari pihak bank maupun pihak peminjam.
(bim)