Harga Pakan Ternak Terus Naik, Peternak Ayam Petelur Resah
loading...
A
A
A
MALANG - Kenaikan harga paka n membuat peternak ayam petelur di Malang resah. Pasalnya kenaikan harga pakan ini mempengaruhi harga telur ayam secara keseluruhan.
Seorang peternak ayam petelur Sugeng mengatakan, saat ini harga pakan ternak satu sak konsentratnya mencapai Rp 471 ribu. Harga itu jauh di atas harga normalnya yang mencapai Rp 335 ribu per sak konsentratnya.
"Harga normal Rp 335 ribu. Sekarang sudah Rp 471 ribu. Untuk jagung normalnya Rp 3.600 sekarang Rp 5.900 per kilogramnya," kata Sugeng, ditemui di kandang ayamnya di Kelurahan Wonokoyo, Malang, Selasa (16/8/2022).
Kenaikan harga pakan ternak ini sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2020 lalu. Hal ini mengakibatkan banyak peternak ayam petelur di wilayah sekitar Wonokoyo harus gulung tikar. "Ada empat yang masih bertahan, ya termasuk saya itu. Banyak yang sudah nggak sanggup," ungkapnya.
Sugeng sendiri mampu menghasilkan tiap harinya 60 kilogram telur. Imbas kenaikan harga pakan ternak pun, harga telur ikut naik hingga mencapai Rp 26 ribu per kilogramnya. "Itu harga telur dari peternak kan menyesuaikan dengan harga yang ada di pasaran," bebernya.
Pihaknya berharap harga pakan ternak bisa turun, agar tak mengakibatkan kian banyaknya peternak ayam petelur yang gulung tikar. "Mudah-mudahan pemerintah juga bisa ikut membantu mengendalikan harga pakan yang terus melambung," tandasnya.
Seorang peternak ayam petelur Sugeng mengatakan, saat ini harga pakan ternak satu sak konsentratnya mencapai Rp 471 ribu. Harga itu jauh di atas harga normalnya yang mencapai Rp 335 ribu per sak konsentratnya.
"Harga normal Rp 335 ribu. Sekarang sudah Rp 471 ribu. Untuk jagung normalnya Rp 3.600 sekarang Rp 5.900 per kilogramnya," kata Sugeng, ditemui di kandang ayamnya di Kelurahan Wonokoyo, Malang, Selasa (16/8/2022).
Kenaikan harga pakan ternak ini sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2020 lalu. Hal ini mengakibatkan banyak peternak ayam petelur di wilayah sekitar Wonokoyo harus gulung tikar. "Ada empat yang masih bertahan, ya termasuk saya itu. Banyak yang sudah nggak sanggup," ungkapnya.
Sugeng sendiri mampu menghasilkan tiap harinya 60 kilogram telur. Imbas kenaikan harga pakan ternak pun, harga telur ikut naik hingga mencapai Rp 26 ribu per kilogramnya. "Itu harga telur dari peternak kan menyesuaikan dengan harga yang ada di pasaran," bebernya.
Pihaknya berharap harga pakan ternak bisa turun, agar tak mengakibatkan kian banyaknya peternak ayam petelur yang gulung tikar. "Mudah-mudahan pemerintah juga bisa ikut membantu mengendalikan harga pakan yang terus melambung," tandasnya.
(nng)