Luncurkan Semesta Digital WonderVerse, Sandiaga Pacu 40 Juta Pelaku Parekraf Masuk Metaverse
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adaptasi digital menjadi keharusan demi bertransformasi ke era ekonomi yang baru. Salah satu tren saat ini adalah teknologi metaverse yang telah digunakan di banyak lini, termasuk dalam memasarkan produk secara virtual.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara peluncuran WonderVerse di Jakarta, Rabu (17/8) mengatakan, digitalisasi mendorong transformasi dan platform-platform baru yang dapat mengangkat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Menurut dia, pemasaran melalui metaverse menjadi keniscayaan, apalagi karena mampu menghapuskan sekat dan membuka peluang untuk melakukan terobosan-terobosan.
Sandiaga juga mengutip data lembaga riset Gartner Inc yang memprediksi bahwa pada 2026 sebanyak 25% populasi dunia akan menghabiskan waktu setidaknya satu jam per hari di metaverse untuk bekerja, berbelanja, mengakses pendidikan, sosial hingga hiburan.
“Pada 2026 seperempat penduduk dunia akan menghabiskan 1 jam di metaverse, jadi kita ingin menyiapkan dari sekarang dan tentunya kita juga ingin mengambil pangsa pasar USD800 miliar yang diprediksi akan dihabiskan untuk berinvestasi maupun berpromosi dan berkonsumsi di dunia metaverse,” kata Sandiaga, dikutip Jumat (19/8/2022).
Dia menambahkan, saat ini orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu berselancar di internet atau online hampir 9 jam sehari.
Sandiaga pun menegaskan pemerintah harus hadir dan memasilitasi agar metaverse menghadirkan kesejahteraan. Selain itu, mendorong metaverse untuk makin menjadi bagian keseharian industri.
“Ada 16 industri yang sudah hadir di metaverse. Ini yg ada di depan mata kita. Perbankan dan industri keuangan juga sudah banyak menggunakan, bahkan Kementerian PPN/Bappenas juga sudah hadirkan IKN dalam versi metaverse,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengapresiasi hadirnya platform WonderVerse Indonesia yang diharapkan menjadi game changer dari promosi pariwisata Indonesia ke depan.
“Kita harus mampu memberikan pengalaman dan kenangan yang berkesan. Diharapkan pelaku industri dan UMKM harus bersiap dan mengisi dengan produk-produk ekraf dan destinasi pariwisatanya untuk dipasarkan secara virtual,” tandasnya.
Sebagai informasi, WonderVerse Indonesia merupakan sebuah teknologi Metaverse untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia secara interaktif dan digital.
Platform ini diharapkan dapat menjadi yang pertama dalam mempromosikan keindahan dan keunikan Indonesia secara digital ke penjuru dunia.
WonderVerse Indonesia memberikan kemudahan untuk diakses di mana saja melalui perangkat desktop, dengan pengembangan ke depannya menggunakan perangkat VR (virtual reality).
Hal ini semakin membuka peluang bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa menjangkau generasi muda kapan pun dan di mana pun mereka berada.
“Setiap pengunjung WonderVerse akan menjadi karakter khas budaya Indonesia dan bertransformasi menjadi karakter yang dapat melihat secara virtual hal-hal yang terjadi di dunia digital saat ini,” terang Hendra Liman, CEO Magnus Digital Indonesia selaku pengembang WonderVerse Indonesia.
“Pengunjung WonderVerse dapat berjalan di tourism spot Indonesia, melihat hewan-hewan endemik asli Indonesia, membeli barang-barang dari UMKM terpilih, dan masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan ke depannya. Semuanya secara digital via semesta digital WonderVerse ini,” imbuhnya.
Dia pun berharap WonderVerse Indonesia dapat memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia, dari sisi digital, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut dia, saat ini sistemnya dalam tahap penyempurnaan dan akan terus dikembangkan agar dapat mengakomodir semua kebutuhan.
“Harapannya secara keseluruhan akan bisa mulai diakses di kuartal IV/2022. Nanti akan ada update lebih besar dan massif,” tuturnya.
Dia pun berharap dengan hadirnya WonderVerse Indonesia, dunia pariwisata dan ekonomi kreatif berharap bisa bangkit kembali setelah terdampak oleh pandemi selama dua tahun.
Selain itu, proyek ini dapat membuka peluang dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa mendapatkan ruang dalam mempromosikan produknya agar turut serta membangun perekonomian Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara peluncuran WonderVerse di Jakarta, Rabu (17/8) mengatakan, digitalisasi mendorong transformasi dan platform-platform baru yang dapat mengangkat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Menurut dia, pemasaran melalui metaverse menjadi keniscayaan, apalagi karena mampu menghapuskan sekat dan membuka peluang untuk melakukan terobosan-terobosan.
Sandiaga juga mengutip data lembaga riset Gartner Inc yang memprediksi bahwa pada 2026 sebanyak 25% populasi dunia akan menghabiskan waktu setidaknya satu jam per hari di metaverse untuk bekerja, berbelanja, mengakses pendidikan, sosial hingga hiburan.
“Pada 2026 seperempat penduduk dunia akan menghabiskan 1 jam di metaverse, jadi kita ingin menyiapkan dari sekarang dan tentunya kita juga ingin mengambil pangsa pasar USD800 miliar yang diprediksi akan dihabiskan untuk berinvestasi maupun berpromosi dan berkonsumsi di dunia metaverse,” kata Sandiaga, dikutip Jumat (19/8/2022).
Dia menambahkan, saat ini orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu berselancar di internet atau online hampir 9 jam sehari.
Sandiaga pun menegaskan pemerintah harus hadir dan memasilitasi agar metaverse menghadirkan kesejahteraan. Selain itu, mendorong metaverse untuk makin menjadi bagian keseharian industri.
“Ada 16 industri yang sudah hadir di metaverse. Ini yg ada di depan mata kita. Perbankan dan industri keuangan juga sudah banyak menggunakan, bahkan Kementerian PPN/Bappenas juga sudah hadirkan IKN dalam versi metaverse,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengapresiasi hadirnya platform WonderVerse Indonesia yang diharapkan menjadi game changer dari promosi pariwisata Indonesia ke depan.
“Kita harus mampu memberikan pengalaman dan kenangan yang berkesan. Diharapkan pelaku industri dan UMKM harus bersiap dan mengisi dengan produk-produk ekraf dan destinasi pariwisatanya untuk dipasarkan secara virtual,” tandasnya.
Sebagai informasi, WonderVerse Indonesia merupakan sebuah teknologi Metaverse untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia secara interaktif dan digital.
Platform ini diharapkan dapat menjadi yang pertama dalam mempromosikan keindahan dan keunikan Indonesia secara digital ke penjuru dunia.
WonderVerse Indonesia memberikan kemudahan untuk diakses di mana saja melalui perangkat desktop, dengan pengembangan ke depannya menggunakan perangkat VR (virtual reality).
Hal ini semakin membuka peluang bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa menjangkau generasi muda kapan pun dan di mana pun mereka berada.
“Setiap pengunjung WonderVerse akan menjadi karakter khas budaya Indonesia dan bertransformasi menjadi karakter yang dapat melihat secara virtual hal-hal yang terjadi di dunia digital saat ini,” terang Hendra Liman, CEO Magnus Digital Indonesia selaku pengembang WonderVerse Indonesia.
“Pengunjung WonderVerse dapat berjalan di tourism spot Indonesia, melihat hewan-hewan endemik asli Indonesia, membeli barang-barang dari UMKM terpilih, dan masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan ke depannya. Semuanya secara digital via semesta digital WonderVerse ini,” imbuhnya.
Dia pun berharap WonderVerse Indonesia dapat memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia, dari sisi digital, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut dia, saat ini sistemnya dalam tahap penyempurnaan dan akan terus dikembangkan agar dapat mengakomodir semua kebutuhan.
“Harapannya secara keseluruhan akan bisa mulai diakses di kuartal IV/2022. Nanti akan ada update lebih besar dan massif,” tuturnya.
Dia pun berharap dengan hadirnya WonderVerse Indonesia, dunia pariwisata dan ekonomi kreatif berharap bisa bangkit kembali setelah terdampak oleh pandemi selama dua tahun.
Selain itu, proyek ini dapat membuka peluang dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa mendapatkan ruang dalam mempromosikan produknya agar turut serta membangun perekonomian Indonesia.
(ind)