Pertalite Bakal Naik Jadi Rp10.000 per Liter? Ini Jawaban Pertamina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pekan depan. Beredar kabar, bensin Pertalite akan naik Rp2.350 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjawab terkait kabar tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa terkait kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan wewenang pemerintah. "Penentuan harga merupakan kewenangan pemerintah. Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah," ujar dia.
Berdasarkan laporan, saat ini harga Pertalite masih di angka Rp 7.650 sebagaimana ditentukan oleh pemerintah. Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi solar dan pertalite pekan depan.
Sebab itu, ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga pertalite dan solar. Pasalnya, subsidi BBM yang mencapai Rp502 triliun telah membebani APBN.
"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN," kata dia.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjawab terkait kabar tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa terkait kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan wewenang pemerintah. "Penentuan harga merupakan kewenangan pemerintah. Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah," ujar dia.
Berdasarkan laporan, saat ini harga Pertalite masih di angka Rp 7.650 sebagaimana ditentukan oleh pemerintah. Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi solar dan pertalite pekan depan.
Sebab itu, ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga pertalite dan solar. Pasalnya, subsidi BBM yang mencapai Rp502 triliun telah membebani APBN.
"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN," kata dia.
(nng)