Penyimpanan Gas Jerman Terisi 80 Persen Meski Pasokan Rusia Seret

Rabu, 24 Agustus 2022 - 04:03 WIB
loading...
Penyimpanan Gas Jerman Terisi 80 Persen Meski Pasokan Rusia Seret
Fasilitas penyimpanan gas alam Jerman saat ini sudah terisi 80%, untuk menunjukkan kemajuan yang stabil di tengah penurunan drastis pasokan dari Rusia. Foto/Dok
A A A
BERLIN - Fasilitas penyimpanan gas alam Jerman saat ini sudah terisi 80%, untuk menunjukkan kemajuan yang stabil di tengah penurunan drastis pasokan dari Rusia . Berdasarkan data sektor industri yang baru dirilis, penyimpanan gas pada ekonomi terbesar Eropa itu telah mencapai 80,14% dari kapasitas.

Kepala regulator jaringan Jerman, Klaus Mueller dalam tweet-nya menuliskan penyimpanan gas "sedang diisi secara stabil". Tetapi Ia memperingatkan bahwa berhentinya pengiriman gas dari Nord Stream 1 selama 3 hari mulai pekan bisa mengganggu upaya Jerman mengamankan pasokan jelang musim dingin.



Gas alam menjadi vital, lantaran digunakan untuk menggerakkan industri, memanaskan rumah dan kantor serta menghasilkan listrik. Meningkatkan jumlah cadangan gas telah menjadi fokus utama pemerintah Jerman sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Namun seiring pemangkasan pasokan gas Rusia, Jerman kesulitan untuk menghindari penjatahan gas bagi industri karena permintaan bakal meningkat saat musim dingin.

Penyimpanan gas Jerman baru terisi sekitar 56% dari kapasitas ketika perusahaan energi milik negara Rusia, Gazprom mulai memotong pasokan gas melalui Nord Stream 1 pada pertengahan Juni, lalu. Gazprom beralasan ada masalah teknis, namun otoritas Jerman menudingnya sebagai kedok untuk permainan kekuasaan politik.

Dalam beberapa minggu terakhir, Nord Stream 1 hanya berjalan dengan kapasitas 20%. Gazprom belum lama ini mengumumkan bahwa pipa akan ditutup dari 31 Agustus hingga 2 September untuk apa yang dikatakannya sebagai "perawatan rutin" di stasiun kompresor.



Jerman adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang dilanda pengurangan pasokan gas alam Rusia sejak perang Ukraina dimulai. Berkurangnya pasokan, memunculkan kekhawatiran adanya pemutusan lebih lanjut.

Sementara itu lonjakan permintaan telah mengirim harga gas alam pada patokan TTF Eropa melonjak ke rekor tertinggi bulan ini, memicu inflasi dan meningkatkan ancaman resesi melanda Eropa.

Bulan lalu, pemerintah Jerman mulai bergerak untuk memperketat persyaratan penyimpanan. Dimana memasang target penyimpanan menjadi 75% pada 1 September, yang mana sudah melampaui. Selanjutnya target kembali meningkat untuk Oktober dan November masing-masing menjadi 85% dan 95%, dari 80% dan 90%.

Rusia menyumbang sedikitnya lebih dari sepertiga pasokan gas Jerman sebelum pengurangan pasokan dimulai. Selain memprioritaskan penyimpanan, pihak berwenang Jerman juga berusaha mendorong penghematan energi.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6746 seconds (0.1#10.140)