Berani Berinovasi, Peluang Usaha Terbuka

Rabu, 01 Juli 2020 - 06:56 WIB
loading...
A A A
Jaket pelindung tersebut menyasar kebutuhan pekerja yang ingin tetap bergaya, namun terlindungi saat perjalanan ke kantor dan pulang dari kantor. “Kami tutup sebulan untuk melindungi karyawan dan memikirkan strategi. Tidak ada karyawan kena PHK karena yang dirumahkan kami kerahkan untuk menjadi penjual masker batik dan jaket pelindung dengan motif batik. Mereka berjualan online di rumah,” ujar Sally menceritakan.

Sally yakin, di saat pandemi ini pun masih ada daya beli di masyarakat. Pelaku UMKM harus tahu mau jualan apa atau mencari produk apa yang bisa dikembangkan. Pelaku UMKM disarankan melirik barang kebutuhan pokok, misalnya dengan menjual frozen food.

Kebutuhan lain yang laris seperti personal care, multivitamin, suplemen, hand sanitizer, masker, bahkan APD, masih memiliki peluang besar. “Terbukti respons pasar sangat bagus saat kami berjualan masker corak batik. Lalu, ini juga saatnya memperkuat jaringan penjualan online bagi para pelaku UMKM,” ujar Sally.

Meskipun peluangnya lebih besar dengan pendekatan digital, itu tidak ada jaminan keberhasilan seluruhnya. Sally mengalami kegagalan setelah mencoba menawarkan wisata virtual dan kurang diminati pasar. “Sepertinya untuk pariwisata masyarakat kita masih membutuhkan sentuhan fisik,” ujarnya.

Founder Bolu Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka Wahyu, juga punya penilaian tersendiri. Penjualan daring memang penting, namun belum dapat sepenuhnya menggantikan penjualan luring di toko. Dari pengalamannya saat pandemi terlihat masyarakat mulai langsung ramai berbelanja ke toko dibandingkan membeli di e-commerce. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)

Dia menilai jalur penjualan terbaik adalah Omni Channel yang memadukan penjualan online dan offline. “Kami beralih dari offline lalu menggunakan e-commerce, tapi sekarang seperti sudah normal kembali. Konsumen sudah kembali ramai ke toko seperti masa sebelum pandemi,” ujar Rizka.

Dia juga memberikan tips untuk pelaku UMKM harus memiliki passion saat berdagang. Peran passion dibutuhkan karena akan ada masa banyak masalah dan tantangan sehingga harus punya motivasi kuat.

Selain itu, pelaku usaha bisa memulai bisnis secara bertahap dari level drop shipper yang tanpa modal, lalu naik kelas menjadi reseller, lalu sebagai agen. Bila ingin naik kelas lagi, baru pikirkan mencari produk sendiri. “Kita harus punya faktor why bila ingin berbisnis. Faktor ini yang harus dicari saat terpuruk untuk bangkit kembali,” ujarnya. (Hafid Fuad)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1453 seconds (0.1#10.140)