Harga Minyak Koreksi, Tren Suku Bunga Tinggi Ancam Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 30 Agustus 2022 - 11:08 WIB
loading...
Harga Minyak Koreksi, Tren Suku Bunga Tinggi Ancam Pertumbuhan Ekonomi
Harga minyak mentah terkoreksi. Foto/pexels/pixabay
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami koreksi pada perdagangan hari ini setelah melejit ke level tertinggi dalam sebulan terakhir pada sesi sebelumnya.

Tren suku bunga yang tinggi menjadi ancaman bagi pasar mengingat hal itu dapat menghadirkan perlambatan ekonomi global alias resesi yang dapat mengancam permintaan minyak.

Data perdagangan hingga pukul 09:33 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak November mengalami koreksi 0,42% menjadi USD102,50 per barel.

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober turun 0,29% sebesar USD96,73 per barel.

Inflasi telah menggema di sejumlah negara-negara ekonomi besar dunia, yang notabene merupakan sebuah capaian mengejutkan dalam kurun waktu hampir setengah abad.



Pasar mengkhawatirkan kenaikan suku bunga yang agresif akan terjadi di beberapa negara, menyusul Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Melansir Reuters, Selasa (30/8/2022), aspek lain yang dapat membebani harga minyak adalah data Badan Energi Internasional (IEA) terkait adanya kelebihan produksi minyak Rusia yang telah melampaui ekspektasi setelah agresi militernya di Ukraina.

Pernyataan IEA pada Senin (29/8) menunjukkan bahwa Moskow –yang menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus"– akan semakin sulit untuk menaikkan produksi karena tekanan sanksi Barat.



IEA menyatakan bahwa negara-negara anggotanya dapat melepaskan lebih banyak cadangan strategis minyak jika diperlukan.

Hal ini menyusul langkah Arab Saudi, produsen utama di Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC), yang pada pekan lalu menegaskan dapat mengurangi produksi jika stok minyak Iran masuk ke pasar.

OPEC+, yang terdiri dari OPEC, Rusia dan sekutu lain, akan bertemu untuk menetapkan kebijakan pada 5 September 2022.



Ke depan pasar minyak tengah menantikan rilis data persediaan dari American Petroleum Institute pada Selasa (30/8). Sedangkan Departemen Energi AS, juga akan mengumumkan sendiri angkanya pada Rabu (31/8).
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)