Era New Normal, Penumpang Garuda Indonesia Melonjak 10%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut penumpang domestik yang menggunakan masakapai Garuda Indonesia per 15 Juni 2020 mengalami peningkatan sebesar 10%. Peningkatan penumpang tersebut akibat dari kebijakan New Normal yang dilakukan pemerintah.
"Sejauh ini ada peningkatan sejak new normal ini namun belum banyak seperti dulu. Setidaknya ada kenaikan 10% dan kebanyakan dari domestik," ujar Irfan saat dihubungi SINDOnews, di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
(BACA JUGA: Garuda Indonesia Pastikan Awak Kabin Pakai APD Sesuai Standar)
Menurut dia saat ini fokus utama yang dilakukan ialah meningkatkan layanan kargo pesawat. Adapun pembagian porsi layanan 50% penumpang atas dan separuhnya lagi layanan kargo.
"Kita selalu sibuk bagian penumpang padahal di pesawat ini kurang lebih 50% bagian bawah atau kargo. Kita sangat sibuk mengurus yang di bagian atas, yang tentunya memang penting, namun kita melupakan bagian bawah," tandasnya. (Lihat grafis: Son of Ares, Jet Tempur Hasil Eksperimental Tersembunyi Andalan AS)
Dia memastikan Garuda Indonesia juga akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan operasional bandara guna memastikan protokol kesehatan tetap berjalan optimal. Sehingga terus mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. (Baca juga: Industri Penerbangan Diprediksi Baru Pulih Akhir 2022)
"Garuda Indonesia juga telah menjalankan prosedur protokol kesehatan terhadap armada serta awak kabin yang bertugas pada penerbangan tersebut melalui prosedur disinfeksi armada dan karantina mandiri," tuturnya.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
"Sejauh ini ada peningkatan sejak new normal ini namun belum banyak seperti dulu. Setidaknya ada kenaikan 10% dan kebanyakan dari domestik," ujar Irfan saat dihubungi SINDOnews, di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
(BACA JUGA: Garuda Indonesia Pastikan Awak Kabin Pakai APD Sesuai Standar)
Menurut dia saat ini fokus utama yang dilakukan ialah meningkatkan layanan kargo pesawat. Adapun pembagian porsi layanan 50% penumpang atas dan separuhnya lagi layanan kargo.
"Kita selalu sibuk bagian penumpang padahal di pesawat ini kurang lebih 50% bagian bawah atau kargo. Kita sangat sibuk mengurus yang di bagian atas, yang tentunya memang penting, namun kita melupakan bagian bawah," tandasnya. (Lihat grafis: Son of Ares, Jet Tempur Hasil Eksperimental Tersembunyi Andalan AS)
Dia memastikan Garuda Indonesia juga akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan operasional bandara guna memastikan protokol kesehatan tetap berjalan optimal. Sehingga terus mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. (Baca juga: Industri Penerbangan Diprediksi Baru Pulih Akhir 2022)
"Garuda Indonesia juga telah menjalankan prosedur protokol kesehatan terhadap armada serta awak kabin yang bertugas pada penerbangan tersebut melalui prosedur disinfeksi armada dan karantina mandiri," tuturnya.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
(nng)