Naik 73,21%, Pendapatan GOTO Jadi Rp3,39 Triliun di Semester I 2022
loading...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan di paruh pertama tahun ini sebesar Rp 3,39 triliun. Namun demikian, rugi GOTO juga meningkat menjadi Rp 13,64 triliun.
Berdasarkan laporan, GOTO membukukan pendapatan sebesar Rp 3,38 triliun per Juni 2022. Adapun capaian tersebut meningkat 73,32% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 1,96 triliun per Juni 2021.
Penghasilan dari imbal jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp 7,99 triliun. Imbalan iklan naik 417,77% secara tahunan menuju Rp 1,16 triliun. Sementara, jasa pengiriman naik 24,33% secara tahunan menjadi Rp 907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran tembus Rp 424,39 miliar.
Namun pendapatan tersebut tergerus dari biaya promosi pelanggan yang membengkak 115,27% yoy menjadi Rp 7,34 triliun pada paruh pertama ini. Pada 2021, promosi pada pelanggan mencapai sebesar Rp 3,41 triliun.
Pertumbuhan pendapatan ini seiringan dengan kenaikan beban yang ditanggung perseroan. Pos beban pokok pendapatan GOTO mencapai Rp 2,47 triliun dari Rp 1,49 triliun. Beban penjualan dan pemasaran mencapai Rp 6,34 triliun dari Rp 1,89 triliun.
Kemudian beban umum dan administrasi naik dari Rp 3,84 triliun menjadi Rp 5,76 triliun. Beban pengembangan produk mencapai Rp 2,13 triliun dari Rp 649,78 miliar. Beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 1,54 triliun dari Rp 838,82 miliar. Terakhir beban operasional dan pendukung naik dari Rp 628,57 miliar menuju Rp 937,90 miliar.
Selanjutnya rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih GOTO membengkak 117,28% secara tahunan menjadi Rp 13,65 triliun di semester I 2022, yang sebelumnya sebesar Rp 6,28 triliun pada semester I 2021.
Berdasarkan laporan, GOTO membukukan pendapatan sebesar Rp 3,38 triliun per Juni 2022. Adapun capaian tersebut meningkat 73,32% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 1,96 triliun per Juni 2021.
Baca Juga :
Rogoh Rp124 Miliar, GOTO Masuk Bisnis Kripto
Penghasilan dari imbal jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp 7,99 triliun. Imbalan iklan naik 417,77% secara tahunan menuju Rp 1,16 triliun. Sementara, jasa pengiriman naik 24,33% secara tahunan menjadi Rp 907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran tembus Rp 424,39 miliar.
Namun pendapatan tersebut tergerus dari biaya promosi pelanggan yang membengkak 115,27% yoy menjadi Rp 7,34 triliun pada paruh pertama ini. Pada 2021, promosi pada pelanggan mencapai sebesar Rp 3,41 triliun.
Pertumbuhan pendapatan ini seiringan dengan kenaikan beban yang ditanggung perseroan. Pos beban pokok pendapatan GOTO mencapai Rp 2,47 triliun dari Rp 1,49 triliun. Beban penjualan dan pemasaran mencapai Rp 6,34 triliun dari Rp 1,89 triliun.
Kemudian beban umum dan administrasi naik dari Rp 3,84 triliun menjadi Rp 5,76 triliun. Beban pengembangan produk mencapai Rp 2,13 triliun dari Rp 649,78 miliar. Beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 1,54 triliun dari Rp 838,82 miliar. Terakhir beban operasional dan pendukung naik dari Rp 628,57 miliar menuju Rp 937,90 miliar.
Selanjutnya rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih GOTO membengkak 117,28% secara tahunan menjadi Rp 13,65 triliun di semester I 2022, yang sebelumnya sebesar Rp 6,28 triliun pada semester I 2021.
(nng)
Lihat Juga :
