Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia, Ada Jiaozi dari Daratan China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Transaksi jual beli merupakan bagian dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Sebelum uang tercipta, manusia telah mengenal sistem barter sebagai alat transaksi . Lambat laun, sistem barter ini ditinggalkan lantaran tidak efektif dan tidak mempunyai nilai tetap.
Manusia kemudian menciptakan uang sebagai alat tukar yang mempunyai harga dan nilai, serta dapat diterima secara umum. Dalam sejarahnya, uang telah melalui perjalanan yang panjang dan memiliki peranan penting dalam peradaban manusia.
Manusia modern mungkin mengenal uang dalam bentuk fisik kertas dan koin. Namun, uang pertama yang tercatat dalam sejarah merupakan uang barang. Berbagai macam barang dapat digunakan sebagai alat transaksi. Salah satu contoh dari penggunaan uang barang adalah gigi paus yang dijadikan alat tukar oleh orang-orang Fiji.
Contoh lainnya dari penggunaan uang barang yang paling terkenal adalah cangkang kerang cowrie. Benda yang banyak bertebaran di pantai ini pernah digunakan sebagai mata uang dan alat pembayaran yang sah. Menurut Britannica, cangkang cowrie pertama kali digunakan pada tahun 1200 SM. Ukurannya yang kecil dan daya tahan yang lama membuat cangkang cowrie dipilih sebagai mata uang.
Sejarah perkembangan uang terus berlanjut hingga terciptalah uang logam. Sejarah mencatat penggunaan uang koin pertama terjadi pada masa kekuasaan Raja Alyattes dari Kerajaan Lydia yang berkuasa dari tahun 610 hingga 560 SM. Koin-koin tersebut tercipta dari campuran emas dan perak yang dicap dengan simbol kerajaan. Sang putra, Croesus, kemudian mereformasi uang tersebut dengan memperkenalkan koin perak dan koin emas. Uang logam tersebut resmi menjadi mata uang Kerajaan Lydia selama bertahun-tahun sebelum jatuh ke Kekaisaran Persia.
Penggunaan uang logam tentunya memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan uang barang. Sifat uang yang keras membuat peredarannya lebih tahan lama karena tidak mudah rusak. Selain itu, uang logam juga tidak mudah hilang karena massanya yang berat. Namun, karena massanya yang berat inilah, uang logam menjadi tidak efektif saat dibawa.
Di belahan benua lain, uang kulit tercipta di sekitar abad ke-6 SM. Bangsa Roma kuno menjadi bangsa pertama yang pertama kali menggunakan uang jenis ini. Selain Roma Kuno, Kekaisaran Rusia diketahui juga pernah menggunakan uang kulit sebagai alat transaksi, tepatnya pada masa pemerintahan Peter yang Agung (1682–1725 M). Sementara di benua Asia, Kaisar Cina Han Wu Di (memerintah 141–87 SM) juga menciptakan mata uang dari kulit dari koleksi pribadi rusa putihnya.
Seiring dengan kemajuan zaman, manusia membutuhkan alat transaksi yang lebih efektif, sehingga terciptalah uang kertas. Sejarah terciptanya uang kertas dapat ditelusuri sejak masa pemerintahan Kaisar Zhenzong (997–1022 M) di Daratan China. Uang kertas pertama ini disebut dengan istilah 'jiaozi'. Dikutip dari Guinness World Records, cikal bakal dari uang kertas adalah 'uang terbang'.
Sistem kerja pada uang terbang mirip dengan wesel bank pada masa kini. Dengan uang terbang, seseorang dapat menitipkan koin-koin mereka pada seorang agen dan agen tersebut akan mencatat jumlah uang yang disimpan pada selembar kertas yang disebut jiaozi. Jiaozi dapat digunakan sebagai alat transaksi jual beli dan dapat ditukar kembali dengan uang koin melalui agen.
Manusia kemudian menciptakan uang sebagai alat tukar yang mempunyai harga dan nilai, serta dapat diterima secara umum. Dalam sejarahnya, uang telah melalui perjalanan yang panjang dan memiliki peranan penting dalam peradaban manusia.
Manusia modern mungkin mengenal uang dalam bentuk fisik kertas dan koin. Namun, uang pertama yang tercatat dalam sejarah merupakan uang barang. Berbagai macam barang dapat digunakan sebagai alat transaksi. Salah satu contoh dari penggunaan uang barang adalah gigi paus yang dijadikan alat tukar oleh orang-orang Fiji.
Contoh lainnya dari penggunaan uang barang yang paling terkenal adalah cangkang kerang cowrie. Benda yang banyak bertebaran di pantai ini pernah digunakan sebagai mata uang dan alat pembayaran yang sah. Menurut Britannica, cangkang cowrie pertama kali digunakan pada tahun 1200 SM. Ukurannya yang kecil dan daya tahan yang lama membuat cangkang cowrie dipilih sebagai mata uang.
Baca Juga
Sejarah perkembangan uang terus berlanjut hingga terciptalah uang logam. Sejarah mencatat penggunaan uang koin pertama terjadi pada masa kekuasaan Raja Alyattes dari Kerajaan Lydia yang berkuasa dari tahun 610 hingga 560 SM. Koin-koin tersebut tercipta dari campuran emas dan perak yang dicap dengan simbol kerajaan. Sang putra, Croesus, kemudian mereformasi uang tersebut dengan memperkenalkan koin perak dan koin emas. Uang logam tersebut resmi menjadi mata uang Kerajaan Lydia selama bertahun-tahun sebelum jatuh ke Kekaisaran Persia.
Penggunaan uang logam tentunya memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan uang barang. Sifat uang yang keras membuat peredarannya lebih tahan lama karena tidak mudah rusak. Selain itu, uang logam juga tidak mudah hilang karena massanya yang berat. Namun, karena massanya yang berat inilah, uang logam menjadi tidak efektif saat dibawa.
Di belahan benua lain, uang kulit tercipta di sekitar abad ke-6 SM. Bangsa Roma kuno menjadi bangsa pertama yang pertama kali menggunakan uang jenis ini. Selain Roma Kuno, Kekaisaran Rusia diketahui juga pernah menggunakan uang kulit sebagai alat transaksi, tepatnya pada masa pemerintahan Peter yang Agung (1682–1725 M). Sementara di benua Asia, Kaisar Cina Han Wu Di (memerintah 141–87 SM) juga menciptakan mata uang dari kulit dari koleksi pribadi rusa putihnya.
Seiring dengan kemajuan zaman, manusia membutuhkan alat transaksi yang lebih efektif, sehingga terciptalah uang kertas. Sejarah terciptanya uang kertas dapat ditelusuri sejak masa pemerintahan Kaisar Zhenzong (997–1022 M) di Daratan China. Uang kertas pertama ini disebut dengan istilah 'jiaozi'. Dikutip dari Guinness World Records, cikal bakal dari uang kertas adalah 'uang terbang'.
Sistem kerja pada uang terbang mirip dengan wesel bank pada masa kini. Dengan uang terbang, seseorang dapat menitipkan koin-koin mereka pada seorang agen dan agen tersebut akan mencatat jumlah uang yang disimpan pada selembar kertas yang disebut jiaozi. Jiaozi dapat digunakan sebagai alat transaksi jual beli dan dapat ditukar kembali dengan uang koin melalui agen.