Harga Minyak Mendidih Usai Putin Ancam Hentikan Ekspor Migas ke Eropa

Kamis, 08 September 2022 - 10:26 WIB
loading...
Harga Minyak Mendidih Usai Putin Ancam Hentikan Ekspor Migas ke Eropa
Harga minyak mentah mengalami kenaikan usai Rusia mengancam akan menghentikan ekspor migas ke Eropa. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada Kamis (8/9), memangkas penurunan tajam di sesi sebelumnya, setelah dipicu sentimen kebuntuan pasokan energi antara negara-negara Eropa terhadap persediaan Rusia. Hal ini membayangi kekhawatiran resesi dan lonjakan inflasi.

Data perdagangan pagi ini menunjukkan minyak mentah berjangka Brent untuk November naik 0,58% di USD88,52 per barel, setelah ditutup merosot di sesi sebelumnya. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) tumbuh 0,82%, menjadi USD82,62 per barel.



Kenaikan harga benchmark minyak pagi ini didorong oleh sentimen Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengeluarkan ancaman untuk menghentikan ekspor minyak dan gas negaranya apabila ada batasan harga yang dikenakan oleh para pembeli Eropa.

Sebelumnya, Uni Eropa mengusulkan adanya pembatasan harga gas dari Rusia sebagai bagian dari sanksi negara-negara barat. Ancaman ini dinilai dapat meningkatkan risiko penjatahan kuota minyak di sejumlah negara, mengingat Gazprom Rusia sendiri telah menghentikan aliran dari pipa Nord Stream 1, yang memotong sebagian besar pasokan ke Eropa.

Bereaksi terhadap melonjaknya harga energi, Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss baru baru ini menyatakan akan memanfaatkan lebih banyak cadangan energinya di Laut Utara, sebagaimana dilansir surat kabar Telegraph, Kamis (8/9). Dua sumber dari Reuters memproyeksikan langkah Truss ini bakal membuka lusinan izin eksplorasi migas di Laut Utara dalam upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri.



Di tengah kabar tersebut, sejumlah bank sentral diperkirakan juga akan memulai babak baru kenaikan suku bunga demi meredam inflasi. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga secara agresif pada hari ini. Sedangkan pertemuan Federal Reserve AS akan menyusul pada 21 September.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2397 seconds (0.1#10.140)