Matikan Aliran Gas ke Eropa, Ini Syarat Rusia Agar Pipa Nord Stream 1 Dibuka Kembali
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan membuka aliran gas di sepanjang pipa utama ke Eropa sampai sanksi dicabut. Moskow telah menyalahkan negara-negara Barat terkait penutupan pipa gas Nord Stream 1 yang sebelumnya dijadwalkan hanya berhenti beroperasi selama tiga hari karena ada perawatan rutin.
Ketika ditanya apakah pasokan akan kembali memompa jika sanksi dilonggarkan, seorang juru bicara Kremlin mengatakan: "Pasti".
Harga gas melonjak pada hari Senin, waktu setempat seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas pasokan energi. Harga gas grosir Belanda, yang menjadi patokan untuk Eropa terpantau naik sebanyak 30% pada awal perdagangan Senin.
Sementara harga di Inggris naik sebanyak 35% sebelum menetap di bawah 5 pounds per therm. Harga grosir sangat fluktuatif dalam beberapa minggu terakhir.
Sempat turun tajam pekan lalu ketika Jerman mengumumkan bahwa fasilitas penyimpanan gasnya terisi lebih cepat dari yang diharapkan.Eropa sendiri menuduh Rusia menggunakan pasokan gas untuk memeras negara-negara Eropa karena konflik Ukraina.
"Masalah yang muncul karena sanksi yang dijatuhkan terhadap negara kami dan terhadap sejumlah perusahaan oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris," ujar Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dikutip dari BBC.
"Tidak ada alasan lain yang akan menyebabkan masalah dengan pompa (gas)," sambungnya.
Pekan lalu, perusahaan energi Rusia, Gazprom mengatakan, bahwa kebocoran minyak pada turbin di pipa Nord Stream 1 menjadi alasan di balik penutupan tersebut. Tetapi hal itu telah diperdebatkan oleh Uni Eropa dan Siemens sendiri, perusahaan Jerman yang bertugas memperbaiki turbin.
Ketika ditanya apakah pasokan akan kembali memompa jika sanksi dilonggarkan, seorang juru bicara Kremlin mengatakan: "Pasti".
Harga gas melonjak pada hari Senin, waktu setempat seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas pasokan energi. Harga gas grosir Belanda, yang menjadi patokan untuk Eropa terpantau naik sebanyak 30% pada awal perdagangan Senin.
Sementara harga di Inggris naik sebanyak 35% sebelum menetap di bawah 5 pounds per therm. Harga grosir sangat fluktuatif dalam beberapa minggu terakhir.
Sempat turun tajam pekan lalu ketika Jerman mengumumkan bahwa fasilitas penyimpanan gasnya terisi lebih cepat dari yang diharapkan.Eropa sendiri menuduh Rusia menggunakan pasokan gas untuk memeras negara-negara Eropa karena konflik Ukraina.
"Masalah yang muncul karena sanksi yang dijatuhkan terhadap negara kami dan terhadap sejumlah perusahaan oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris," ujar Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dikutip dari BBC.
"Tidak ada alasan lain yang akan menyebabkan masalah dengan pompa (gas)," sambungnya.
Pekan lalu, perusahaan energi Rusia, Gazprom mengatakan, bahwa kebocoran minyak pada turbin di pipa Nord Stream 1 menjadi alasan di balik penutupan tersebut. Tetapi hal itu telah diperdebatkan oleh Uni Eropa dan Siemens sendiri, perusahaan Jerman yang bertugas memperbaiki turbin.