Mentan Ngebet dengan Musim Panen demi Kecukupan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggenjot program percepatan musim tanam (MT) padi kedua di tahun 2020, setelah panen raya di periode Maret-Mei 2020.
Menteri Pertanian Syahrul Limpo mengatakan bakal mempercepat musim panen agar bisa membuat produksi beras surplus. Kementan akan menyiapkan 7,4 juta hektare lahan sawah yang tersedia untuk mendukung percepatan musim panen.
"Kita ingin menghasilkan 15 juta ton beras," kata Syahrul di Jakarta, Kamis (2/7/2020). ( Baca juga: Miliki Potensi di Sektor Pangan, Din Syamsuddin: Negara Wajib Menyuapi Rakyat )
Dia melanjutkan, saat ini stok beras dalam negeri yang masih tersedia per Juni 2020 sebanyak 7,49 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, maka Syahrul memprediksi stok hingga akhir Desember 2020 akan mencapai 22 juta ton.
"Kalau ini ditambah maka hasilnya kurang lebih 22 juta ton. Dan kebutuhan makan kita sampai Desember itu di sekitar 15 juta ton," jelasnya.
Dia menambahkan, dengan koordinasi yang baik antara kementerian/lembaga terkait, selama pandemi Corona ini pemerintah bisa memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia terjaga.
"Minimal kita bisa tetap mempertahankan 267 juta orang. Pak Buwas, Bulog, tentu bersama saya, tersedia dengan cukup (pangan) untuk kita menghadapi tantangan dari dampak Covid-19. Pelemahan lainnya bisa kita hadapi," tandasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Limpo mengatakan bakal mempercepat musim panen agar bisa membuat produksi beras surplus. Kementan akan menyiapkan 7,4 juta hektare lahan sawah yang tersedia untuk mendukung percepatan musim panen.
"Kita ingin menghasilkan 15 juta ton beras," kata Syahrul di Jakarta, Kamis (2/7/2020). ( Baca juga: Miliki Potensi di Sektor Pangan, Din Syamsuddin: Negara Wajib Menyuapi Rakyat )
Dia melanjutkan, saat ini stok beras dalam negeri yang masih tersedia per Juni 2020 sebanyak 7,49 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, maka Syahrul memprediksi stok hingga akhir Desember 2020 akan mencapai 22 juta ton.
"Kalau ini ditambah maka hasilnya kurang lebih 22 juta ton. Dan kebutuhan makan kita sampai Desember itu di sekitar 15 juta ton," jelasnya.
Dia menambahkan, dengan koordinasi yang baik antara kementerian/lembaga terkait, selama pandemi Corona ini pemerintah bisa memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia terjaga.
"Minimal kita bisa tetap mempertahankan 267 juta orang. Pak Buwas, Bulog, tentu bersama saya, tersedia dengan cukup (pangan) untuk kita menghadapi tantangan dari dampak Covid-19. Pelemahan lainnya bisa kita hadapi," tandasnya.
(uka)