E-commerce Tumbuh Pesat, Digitalisasi Logistik Penting Agar Berdaya Saing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri logistik dalam beberapa tahun terakhir diuntungkan dengan tren belanja daring dan pesatnya perkembangan e-commerce. Ditambah kemunculan pandemi membuat digitalisasi terakselerasi.
Bisa dicermati pada tahun ini nilai transaksi di e-commerce mencapai USD86 miliar dan diproyeksikan terus meningkat menjadi USD137,5 miliar pada 2025.
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia, baik domestik maupun luar negeri, mencapai Rp108,54 triliun sepanjang kuartal I/2022 atau tumbuh 23% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Naiknya transaksi e-commerce juga mempengaruhi pertumbuhan sektor logistik. Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi kontribusi sektor tersebut pada 2022 sebesar Rp699,1 triliun atau tumbuh 1,08% (yoy). Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga kuartal III/2021.
Pertumbuhan tersebut turut serta mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan proses order pesanan atau fulfillment untuk para pelaku bisnis dalam menunjang operasionalnya.
Layanan gudang pintar menjadi salah satu solusi bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan proses order para pelanggan demi dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik.
Kebutuhan akan layanan tersebut menghadirkan agregator logistik yang memiliki visi untuk meningkatkan kualitas ekosistem perbelanjaan digital di Indonesia.
Salah satu pelaku agregator logistik berbasis teknologi, LODI Indonesia hadir dengan layanan fulfillment dan last mile delivery.
Layanan fulfillment LODI dilengkapi dengan gudang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia. Menurut Head of Marketing LODI Indonesia Alodia Hutauruk, pemilihan lokasi gudang perusahaan yang berdiri sejak 2018 ini tidak sembarangan.
“Persebaran area gudang LODI dipilih berdasarkan tingginya aktivitas perbelanjaan konsumen di sekitar-sekitar daerah tersebut,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (16/9/2022).
Bisa dicermati pada tahun ini nilai transaksi di e-commerce mencapai USD86 miliar dan diproyeksikan terus meningkat menjadi USD137,5 miliar pada 2025.
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia, baik domestik maupun luar negeri, mencapai Rp108,54 triliun sepanjang kuartal I/2022 atau tumbuh 23% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Naiknya transaksi e-commerce juga mempengaruhi pertumbuhan sektor logistik. Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi kontribusi sektor tersebut pada 2022 sebesar Rp699,1 triliun atau tumbuh 1,08% (yoy). Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga kuartal III/2021.
Pertumbuhan tersebut turut serta mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan proses order pesanan atau fulfillment untuk para pelaku bisnis dalam menunjang operasionalnya.
Layanan gudang pintar menjadi salah satu solusi bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan proses order para pelanggan demi dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik.
Kebutuhan akan layanan tersebut menghadirkan agregator logistik yang memiliki visi untuk meningkatkan kualitas ekosistem perbelanjaan digital di Indonesia.
Salah satu pelaku agregator logistik berbasis teknologi, LODI Indonesia hadir dengan layanan fulfillment dan last mile delivery.
Layanan fulfillment LODI dilengkapi dengan gudang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia. Menurut Head of Marketing LODI Indonesia Alodia Hutauruk, pemilihan lokasi gudang perusahaan yang berdiri sejak 2018 ini tidak sembarangan.
“Persebaran area gudang LODI dipilih berdasarkan tingginya aktivitas perbelanjaan konsumen di sekitar-sekitar daerah tersebut,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Jumat (16/9/2022).