Tak Lagi Jadi yang Termahal di Dunia, Biaya Logistik Nasional Turun ke 11%

Jum'at, 16 September 2022 - 16:47 WIB
loading...
Tak Lagi Jadi yang Termahal di Dunia, Biaya Logistik Nasional Turun ke 11%
Biaya logistik nasional sudah turun menjadi 11%. Foto/SINDONews/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat biaya logistik secara nasional turun menjadi 11%. Angka ini menurun drastis dari presentasi beberapa tahun belakangan yakni 23%.

Kabar penurunan biaya logistik Indonesia ini disampaikan langsung Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Menurut dia, berdasarkan data terakhir Bank Dunia, biaya logistik nasional turun menjadi 11%.

"Ternyata data terakhir World Bank (Bank Dunia) menunjukan biaya logistik sudah menurun ke 11%," ungkap Tiko melalui akun instagram-nya, Jumat (16/9/2022).

Sebagaimana diketahui, sejak beberapa tahun lalu Indonesia menjadi salah satu negara dengan biaya logistik termahal di dunia.



Presentasi secara nasional mencapai 23%, jauh lebih tinggi dari beberapa negara di Asia Tenggara (ASEAN) yang mencatatkan biaya logistik 12%.

Artinya, dengan penurunan biaya logistik nasional hingga menjadi 11%, Indonesia tak lagi menjadi negara dengan biaya logistik termahal di dunia.

Perkara ini mendorong pemerintah terus memasifkan pembangunan infrastruktur fisik di sejumlah daerah. Misalnya, jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Tujuannya memangkas biaya logistik sehingga produk dalam negeri bisa bersaing dengan negara-negara lain.



Di sektor pelabuhan, lanjut Tiko, pemerintah melalui PT Pelindo (Persero) akan menerapkan one day maximum birthing atau maksimum kapal bersandar di pelabuhan. Aturan ini akan diterapkan di seluruh pelabuhan Petikemas di Indonesia.

"Dan di pelabuhan nyaris tidak terlihat dwelling, dengan target 1-day maximum birthing di seluruh pelabuhan Petikemas Pelindo di Nusantara," terang dia.

Disamping itu, Tiko memastikan setelah merger Pelindo, perseroan mampu mengambil inisiatif strategis untuk meningkatkan layanan dan daya saing logistik Indonesia di tingkat global.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1397 seconds (0.1#10.140)