Kisah Sri Mulyani jadi Direktur IMF 2002-2004, Ada Andil Megawati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani punya rekam jejak mumpuni, termasuk di kancah internasional dengan menjadi Direktur Eksekutif International Monetary Fund atau IMF pada 2002-2004.
Merujuk situs resmi worldbank.org, Sri Mulyani terpilih menjadi Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional atau IMF pada awal Oktober 2002.
Mulai 1 November 2002, dia resmi menjabat direktur di lembaga keuangan global tersebut mewakili 12 negara di Asia Tenggara.
Mengutip perpusnas.go.id, kala itu Sri Mulyani Indrawati menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto, salah satu pejabat eselon di Departemen Keuangan, dan Sri pun menjadi perempuan pertama dari Indonesia menduduki posisi Direktur Eksekutif IMF.
Sebagai informasi, masuknya Sri Mulyani ke IMF terjadi di penghujung pemerintahan Megawati Soekarnoputri yang menjabat Presiden sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, juga mengakui bahwa kiprahnya di dunia internasional tak terlepas dari andil presiden ke-5 RI itu. Menurut Ani, kala itu Megawati lah yang mendorong dirinya untuk terjun dan berkiprah di IMF.
Hal itu dikemukakan Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Minggu (22/12/2019). Megawati pun turut hadir pada acara yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut.
"Sebetulnya peranan saya di dunia internasional pertama kali itu karena Ibu Megawati, karena Ibu itu yang memberikan surat tugas saya menjadi Executive Director di IMF. Itu pertama kali karena Ibu Mega yang menugaskan kepada saya," ungkap Sri Mulyani, dikutip SINDOnews dari tayangan video di kanal YouTube, Senin (19/9/2022).
“Di situlah saya mulai mengenal mengenai yang disebut institusi IMF dan World Bank, istilahnya mereka adalah The Bretton Woods Institutions,” sambung perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962.
Merujuk situs resmi worldbank.org, Sri Mulyani terpilih menjadi Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional atau IMF pada awal Oktober 2002.
Mulai 1 November 2002, dia resmi menjabat direktur di lembaga keuangan global tersebut mewakili 12 negara di Asia Tenggara.
Mengutip perpusnas.go.id, kala itu Sri Mulyani Indrawati menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto, salah satu pejabat eselon di Departemen Keuangan, dan Sri pun menjadi perempuan pertama dari Indonesia menduduki posisi Direktur Eksekutif IMF.
Sebagai informasi, masuknya Sri Mulyani ke IMF terjadi di penghujung pemerintahan Megawati Soekarnoputri yang menjabat Presiden sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, juga mengakui bahwa kiprahnya di dunia internasional tak terlepas dari andil presiden ke-5 RI itu. Menurut Ani, kala itu Megawati lah yang mendorong dirinya untuk terjun dan berkiprah di IMF.
Hal itu dikemukakan Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Minggu (22/12/2019). Megawati pun turut hadir pada acara yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut.
"Sebetulnya peranan saya di dunia internasional pertama kali itu karena Ibu Megawati, karena Ibu itu yang memberikan surat tugas saya menjadi Executive Director di IMF. Itu pertama kali karena Ibu Mega yang menugaskan kepada saya," ungkap Sri Mulyani, dikutip SINDOnews dari tayangan video di kanal YouTube, Senin (19/9/2022).
“Di situlah saya mulai mengenal mengenai yang disebut institusi IMF dan World Bank, istilahnya mereka adalah The Bretton Woods Institutions,” sambung perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962.