Pelaku Usaha Keluhkan Infrastruktur hingga Loading Pelabuhan: Bikin Harga Jagung Anjlok

Jum'at, 23 September 2022 - 11:34 WIB
loading...
Pelaku Usaha Keluhkan...
Proses loading jagung di pelabuhan merugikan petani dan pelaku usaha. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Rantai distribusi jagung dinilai masih cukup memakan waktu, khususnya di pelabuhan . Lambatnya proses loading barang membuat kualitas jagung menurun dan harga jualnya jatuh.



Direktur PT Segar Agro Nusantara, Christian Chandra, selaku pelaku usaha mengungkapkan sebetulnya mulai dari proses jagung panen sampai ke pengepul kecil juga sudah memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya, banyak tanaman jagung ada di dataran tinggi dan dukungan infrastruktur masih belum cukup memadai.

"Banyak dari mereka yang mengangkut itu menggunakan motor, mereka bawa misal lima karung, dibawa ke pengepul kecil, terus dibawa lagi ke gudang kami," ujar Chandra dalam diskusi virtual, Kamis (22/9/2022).

Selanjutnya dari pengepul ke gudang pabrik memakan waktu cukup lama, karena diantar melalui pelabuhan. Proses antre untuk muat barang di pelabuhan menurutnya bisa mencapai tiga minggu sendiri, baru barang tersebut bisa berlayar.

"Kemudian dari sisi pengepul ke gudang pabrik pakan. Kita harus lihat infrastruktur di pelabuhan daerah, misal di NTB, di Gorontalo, kita tahu pelabuhan cukup banyak, tetapi secara proses loadingnya cukup lama, dan ketersediaan kapal terbatas," kata Chandra.

"Jadi saat musim panen yang antre kapal itu bisa sampai tiga minggu hingga satu bulan. Jadi bisa dibayangkan, kapal sudah datang di pelabuhan, mereka tiga minggu lagi baru bisa dimuat barangnya, karena ngantre. Itu kan ongkos jalan terus," sambungnya.

Kondisi itu cukup merugikan para petani karena di satu sisi proses yang lama membuat kualitas menurun, sehingga harga jual juga berpengaruh. Di sisi lain, proses menunggu yang lama itu juga menggunakan ongkos tambahan.



"Otomatis harga ongkos transportasi menjadi mahal, belum lagi setelah sampai di gudang pabrik pakan ternyata beberapa ditolak karena kualitasnya menurun," kata Chandra.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
3 Pelabuhan Afrika yang...
3 Pelabuhan Afrika yang Dibangun China, Jejak Kuat Tiongkok di Jalur Perdagangan Global
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame Jakarta Diperbarui, Pelaku Usaha Wajib Tahu
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
AS Caplok Pelabuhan...
AS Caplok Pelabuhan Utama Terusan Panama, Keluarkan Duit Rp368 Triliun
Bapanas Minta Penyerapan...
Bapanas Minta Penyerapan Beras dan Jagung oleh Bulog Dikawal Ketat
Izin Pakai Air Tanah...
Izin Pakai Air Tanah Resmi Terbit, Pelaku Usaha Wajib Patuh
HPP Gabah Naik Jadi...
HPP Gabah Naik Jadi Rp6.500 Bulan Ini, Jagung Rp5.500 per Februari
Ujung Tombak Perekonomian...
Ujung Tombak Perekonomian RI, Volume JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUS
Rekomendasi
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
Cara Cek RAM di HP vivo,...
Cara Cek RAM di HP vivo, Pengguna Wajib Tahu!
Marc Marquez Juara Sprint...
Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Spanyol 2025, Fabio Quartararo Kecelakaan
Berita Terkini
Iwan Sunito Bagikan...
Iwan Sunito Bagikan Tips Sukses Bisnis di Industri Properti Australia
4 jam yang lalu
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
4 jam yang lalu
DAmandita Sentul Tawarkan...
D'Amandita Sentul Tawarkan Rumah Smart Living Pure Nature Rp700 Jutaan
4 jam yang lalu
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
5 jam yang lalu
Atasi Kesenjangan Pasokan...
Atasi Kesenjangan Pasokan Gas Bumi, Pemerintah Diminta Buka Kebijakan Impor
5 jam yang lalu
Perluas Layanan Pembiayaan,...
Perluas Layanan Pembiayaan, SIF Perluas Jangkauan hingga Makassar
5 jam yang lalu
Infografis
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved