Kementan Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian. Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mendukung pengembangan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk Program YESS selama enam tahun program berjalan (2019-2025). Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).
Mentan Syahrul mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Program YESS berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian di perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Targetnya, katanya, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
(Baca juga:Mulai Minim, Indonesia Perlu Pikirkan Kembali Regenerasi Petani)
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.
Kali ini PPIU Kalimantan Selatan, SMK-PP Negeri Banjarbaru melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mantewe di Kabupaten Tanah Bumbu menggelar pelatihan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan bagi tim Program YESS di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kegiatan dihadiri empat orang DIT, Kepala BPP Mantewe, PPL BPP Mantewe, seorang Mobilizer, tiga Fasilitator dan 25 peserta peserta. Kegiatan berlangsung dua tahap, tahap pertama berlangsung dua hari, sejak Senin (12/9/2022) dan tahap kedua dilaksanakan juga dua hari sejak Rabu (14/9/2022).
Kegiatan pelatihan bagi peserta Program YESS memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate dan juga untuk meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.
Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri AP menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas penerima manfaat ataupun calon penerima manfaat Program YESS dalam literasi keuangan. Membantu peserta merumuskan arah kemana suatu bisnis dijalankan sehingga efektivitas bisnis bisa dicapai,” ujar Angga.
Di kesempatan itu Kepala BPP Wantewe, Rudianto mengatakan kegiatan pelatihan menambah ilmu dan wawasan tentang literasi keuangan serta mendapatkan pengalaman dan teman baru dari pelatihan sehingga jaringan pertemanan meluas yang akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha,” katanya.
Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk Program YESS selama enam tahun program berjalan (2019-2025). Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).
Mentan Syahrul mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Program YESS berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian di perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Targetnya, katanya, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
(Baca juga:Mulai Minim, Indonesia Perlu Pikirkan Kembali Regenerasi Petani)
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.
Kali ini PPIU Kalimantan Selatan, SMK-PP Negeri Banjarbaru melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mantewe di Kabupaten Tanah Bumbu menggelar pelatihan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan bagi tim Program YESS di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kegiatan dihadiri empat orang DIT, Kepala BPP Mantewe, PPL BPP Mantewe, seorang Mobilizer, tiga Fasilitator dan 25 peserta peserta. Kegiatan berlangsung dua tahap, tahap pertama berlangsung dua hari, sejak Senin (12/9/2022) dan tahap kedua dilaksanakan juga dua hari sejak Rabu (14/9/2022).
Kegiatan pelatihan bagi peserta Program YESS memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate dan juga untuk meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.
Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri AP menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas penerima manfaat ataupun calon penerima manfaat Program YESS dalam literasi keuangan. Membantu peserta merumuskan arah kemana suatu bisnis dijalankan sehingga efektivitas bisnis bisa dicapai,” ujar Angga.
Di kesempatan itu Kepala BPP Wantewe, Rudianto mengatakan kegiatan pelatihan menambah ilmu dan wawasan tentang literasi keuangan serta mendapatkan pengalaman dan teman baru dari pelatihan sehingga jaringan pertemanan meluas yang akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha,” katanya.
(dar)