Viral Pertalite Dulu dan Sekarang Beda Warna, Pertamina Buka Suara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di media sosial Facebook terdapat sebuah unggahan foto yang membandingkan Pertalite dulu dan sekarang. Dalam unggahan tersebut, pengguna Facebook melampirkan foto perbedaan warna Pertalite, satu berwarna hijau pekat, sedangkan satu lagi hijau agak terang.
Dinarasikan bensin yang ada di dalam foto itu disebut-sebut adalah Pertalite. Masih dari unggahan tersebut juga disebutkan bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite dinilai makin boros.
PT Pertamina (Persero) membantah warna yang terdapat pada Pertalite menyebabkan keborosan penggunaan BBM jenis tersebut. Bantahan itu disampaikan Pertamina untuk menjawab hoax yang beredar belakangan ini tentang perbedaan warna Pertalite dulu dan sekarang.
Menanggapi foto tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, bahwa perbedaan warna pada BBM tidak ada kaitannya dengan boros atau tidaknya penggunaan BBM.
"Warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM," kata Irto kepada awak medis, Senin (26/9/2022).
Irto pun memastikan, Pertamina tidak mengubah kualitas Pertalite yang merupakan BBM jenis RON90.
Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," ucapnya.
Irto membeberka,n warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda saja. Misalnya, warna BBM Pertalite hijau sementara Pertamax biru. Menurutnya rupa warna dari suatu BBM tidak ada kaitannya dengan boros atau tidaknya BBM.
Menurut dia, warna asli BBM justru adalah bening. Pihaknya menambahkan zat pewarna pada BBM hanya bertujuan agar masyarakat umum dapat membedakan jenis-jenis BBM yang digunakan.
"Warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM," bebernya.
Dia kembali menegaskan, zat pewarna yang dicampurkan ke dalam BBM sama sekali tidak mempengaruhi performa atau kualitas BBM. "Zat pewarna ini tidak berpengaruh terhadap performa atau kualitas atau spesifikasi BBM," kata dia.
Sebagaimana diketahui, netizen di media sosial mengeluhkan bahwa tangki bahan bakar kendaraan mereka lebih cepat habis alias boros.
Pada sebelumnya, netizen di berbagai media sosial menyatakan, sejak harganya naik mereka harus membeli lebih banyak Pertalite untuk menempuh jarak yang sama.
Hal itu juga sudah ditanggapi pihak Pertamina melalui Irto. Irto menegaskan bahwa kualitas Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi sudah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP),” kata Irto.
“Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal),” sambungnya.
Irto juga menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan kualitas BBM secara ketat. Lebih lanjut, Irto mengimbau agar masyarakat membeli BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop.
Dinarasikan bensin yang ada di dalam foto itu disebut-sebut adalah Pertalite. Masih dari unggahan tersebut juga disebutkan bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite dinilai makin boros.
PT Pertamina (Persero) membantah warna yang terdapat pada Pertalite menyebabkan keborosan penggunaan BBM jenis tersebut. Bantahan itu disampaikan Pertamina untuk menjawab hoax yang beredar belakangan ini tentang perbedaan warna Pertalite dulu dan sekarang.
Menanggapi foto tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, bahwa perbedaan warna pada BBM tidak ada kaitannya dengan boros atau tidaknya penggunaan BBM.
"Warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM," kata Irto kepada awak medis, Senin (26/9/2022).
Irto pun memastikan, Pertamina tidak mengubah kualitas Pertalite yang merupakan BBM jenis RON90.
Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," ucapnya.
Irto membeberka,n warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda saja. Misalnya, warna BBM Pertalite hijau sementara Pertamax biru. Menurutnya rupa warna dari suatu BBM tidak ada kaitannya dengan boros atau tidaknya BBM.
Menurut dia, warna asli BBM justru adalah bening. Pihaknya menambahkan zat pewarna pada BBM hanya bertujuan agar masyarakat umum dapat membedakan jenis-jenis BBM yang digunakan.
"Warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM," bebernya.
Dia kembali menegaskan, zat pewarna yang dicampurkan ke dalam BBM sama sekali tidak mempengaruhi performa atau kualitas BBM. "Zat pewarna ini tidak berpengaruh terhadap performa atau kualitas atau spesifikasi BBM," kata dia.
Sebagaimana diketahui, netizen di media sosial mengeluhkan bahwa tangki bahan bakar kendaraan mereka lebih cepat habis alias boros.
Pada sebelumnya, netizen di berbagai media sosial menyatakan, sejak harganya naik mereka harus membeli lebih banyak Pertalite untuk menempuh jarak yang sama.
Hal itu juga sudah ditanggapi pihak Pertamina melalui Irto. Irto menegaskan bahwa kualitas Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi sudah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP),” kata Irto.
“Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal),” sambungnya.
Irto juga menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan kualitas BBM secara ketat. Lebih lanjut, Irto mengimbau agar masyarakat membeli BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop.
(akr)