Wow! Pertamina Temukan Harta Karun Migas Baru di Sumatera hingga Papua Hingga

Senin, 26 September 2022 - 09:33 WIB
loading...
A A A
Salah satu kegiatan pencarian "harta karun" minyak dilakukan PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (PHE Jambi Merang), bagian dari Regional 1 Sumatera Subholding Upstream Pertamina.

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PHE Jambi Merang melakukan survei seismik 2D lepas pantai yang merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir karena melewati perairan Bangka hingga Seram.

Seismik 2D ini menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, yaitu Kapal Elsa Regent milik PT Elnusa Tbk, anak usaha PHE. "Broadband seismik, low frequency data memberikan detail image reservoir. Survei sudah melewati 35 basin. sejauh 32 ribu km," ujar M. Syahdan Kubbhi, Geoscientist New Venture-Domestic.



Syahdan mengatakan, PHE Jambi Merang bekerja sama dengan Elnusa juga melakukan survei seismik 2D vibroseis. Survei tersebut menggunakan kendaraan khusus yang menjadi sumber vibro atau getaran yang akan mengeluarkan gelombang.

Pelaksanaan survei dan pengolahan data yang akan berjalan sepanjang 1.000 Km di sepanjang area sub vulkanik Pulau Jawa, dimulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan akan berakhir di Jawa Timur.

Menurut Syahdan, gelombang yang dihasilkan tersebut ditangkap oleh alat penerima gelombang bernama Smartsolo yang dipasang di sepanjang lintasan area survei. Kegiatan eksplorasi PHE berikutnya, tambah Syahdan, adalah survei geofisika menggunakan teknologi enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG) di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat.



Survei ini dilakukan sepanjang 23.000 Km dan mencakup area seluas 45.000 Km2. Dalam melakukan survei tersebut, PHE Jambi Merang menjalin mitra dengan PT Mahakarya Geo Survey yang berkolaborasi dengan AustinBridgeporth. Kegiatan survei dilakukan dengan pesawat DC3 Turbo Prop yang dimodifikasi dan dimodernisasi, dilengkapi dengan serangkaian teknologi termasuk eFTG dengan gravimeter scalar terintegrasi, magnetometer, dan sistem LiDAR VUX1-LR.

Selain Cekungan Bintuni-Salawati, lanjut Syahdan, PHE juga sedang melakukan survei FTG terbesar di Indonesia di cekungan frontier lain di Papua dengan panjang lebih dari 31.000 km dan mencakup area seluas 60.000 km2. Kemajuan survei yang dilakukan bersama Rubotori Indonesia dan Bell Geospace ini mencapai lebih dari 50%.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2666 seconds (0.1#10.140)