Lewat Program CSR, Pupuk Indonesia Grup Dukung Rehabilitasi Terumbu Karang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pupuk Indonesia Grup mendukung rehabilitasi terumbu karang yang saat ini menjadi rumah ternyaman puluhan spesies di laut. Salah satu dukungan itu dilakukan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau CSR, oleh PT Pupuk Kaltim yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Pupuk Kaltim telah menjalankan program rehabilitasi terumbu karang sejak tahun 2009 atau sudah selama 12 tahun di perairan Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Tercatat hingga 2021, sebanyak 8.822 terumbu buatan diturunkan. Dari awal hanya 256 unit berbentuk formasi lingkarang, dan kini formasinya sudah beragam dengan 38 genus karang di area rehabilitasi.
“Program rehabilitasi terumbu karang ini bentuk kepedulian Pupuk Indonesia Grup dalam memulihkan kembali fungsi dan peranan ekosistem terumbu karang sebagai habitat laut,” demikian ungkap SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, dikutip Rabu (28/9/2022).
Sebanyak 8.822 unit terumbu karang buatan ini telah diturunkan secara bertahap sejak tahun 2009 di area luas rehabilitas mencapai 8.356 m2, dengan rata-rata penurunan terumbu karang sebanyak 500 unit per tahunnya.
Dalam proses rehabilitasi terumbu karang ini, lebih lanjut Wijaya mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim juga memperdayakan kelompok nelayan Kimasea yang berada di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara. Keterlibatan nelayan setempat ini merupakan hasil musyawarah dengan pemerintah Kota Bontang melalui Kelurahan Loktuan, agar masyarakat ikut andil dalam menjaga ekosistem perairan.
Seluruh anggota kelompok dibekali berbagai keterampilan, mulai dari pelatihan pembuatan media terumbu buatan, hingga kemampuan teknik transplantasi terumbu dan sertifikasi menyelam. Mereka juga berperan dalam menjaga konservasi terumbu, dengan melakukan pemantauan secara rutin dan mengedukasi nelayan lain untuk tidak lagi menangkap ikan secara destruktif.
"Kelompok Kimasea kini secara sukarela bersedia menjaga terumbu karang buatan yang telah diturunkan secara berkala sejak tahun 2009,” ujar Wijaya.
Selain didapati 38 genus karang, kawasan rehabilitasi terumbu buatan juga mengalami peningkatan jenis ikan mencapai 38 spesies dari sebelumnya 6 spesies, dengan indeks keanekaragaman hayati karang 3,21 dan ikan 1,94 dalam satu tahun. Jenis ikan karang yang ditemukan di sekitar terumbu buatan PKT adalah ikan kepe-kepe (butterflyfish), kakatua (parrotfish), kakap (snapper), kerapu (grouper), dll.
Dari jenis tersebut, ikan yang dominan ditemukan pada kurun 2009-2016 yakni ikan pemakan algae pada permukaan terumbu buatan seperti parrotfish, rabbitfish dan surgeonfish. Ada juga ikan fusilier yang merupakan pemakan plankton, yang tersebar di sekitar terumbu buatan.
Pupuk Kaltim telah menjalankan program rehabilitasi terumbu karang sejak tahun 2009 atau sudah selama 12 tahun di perairan Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Tercatat hingga 2021, sebanyak 8.822 terumbu buatan diturunkan. Dari awal hanya 256 unit berbentuk formasi lingkarang, dan kini formasinya sudah beragam dengan 38 genus karang di area rehabilitasi.
“Program rehabilitasi terumbu karang ini bentuk kepedulian Pupuk Indonesia Grup dalam memulihkan kembali fungsi dan peranan ekosistem terumbu karang sebagai habitat laut,” demikian ungkap SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, dikutip Rabu (28/9/2022).
Sebanyak 8.822 unit terumbu karang buatan ini telah diturunkan secara bertahap sejak tahun 2009 di area luas rehabilitas mencapai 8.356 m2, dengan rata-rata penurunan terumbu karang sebanyak 500 unit per tahunnya.
Dalam proses rehabilitasi terumbu karang ini, lebih lanjut Wijaya mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim juga memperdayakan kelompok nelayan Kimasea yang berada di Kelurahan Loktuan, Bontang Utara. Keterlibatan nelayan setempat ini merupakan hasil musyawarah dengan pemerintah Kota Bontang melalui Kelurahan Loktuan, agar masyarakat ikut andil dalam menjaga ekosistem perairan.
Seluruh anggota kelompok dibekali berbagai keterampilan, mulai dari pelatihan pembuatan media terumbu buatan, hingga kemampuan teknik transplantasi terumbu dan sertifikasi menyelam. Mereka juga berperan dalam menjaga konservasi terumbu, dengan melakukan pemantauan secara rutin dan mengedukasi nelayan lain untuk tidak lagi menangkap ikan secara destruktif.
"Kelompok Kimasea kini secara sukarela bersedia menjaga terumbu karang buatan yang telah diturunkan secara berkala sejak tahun 2009,” ujar Wijaya.
Selain didapati 38 genus karang, kawasan rehabilitasi terumbu buatan juga mengalami peningkatan jenis ikan mencapai 38 spesies dari sebelumnya 6 spesies, dengan indeks keanekaragaman hayati karang 3,21 dan ikan 1,94 dalam satu tahun. Jenis ikan karang yang ditemukan di sekitar terumbu buatan PKT adalah ikan kepe-kepe (butterflyfish), kakatua (parrotfish), kakap (snapper), kerapu (grouper), dll.
Dari jenis tersebut, ikan yang dominan ditemukan pada kurun 2009-2016 yakni ikan pemakan algae pada permukaan terumbu buatan seperti parrotfish, rabbitfish dan surgeonfish. Ada juga ikan fusilier yang merupakan pemakan plankton, yang tersebar di sekitar terumbu buatan.