Ini Langkah yang Harus Dipersiapkan Ketika Beralih ke Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program penggunaan kendaraan listrik dan hibrid berbasis baterai (battery electric vehicle) yang digencarkan pemerintah, tidak semata hanya menyiapkan sektor industrinya saja.
"Kalau dilihat petanya, industri (kendaraan listrik) hanya salah satu dari ekosistem ," kata Kepala Laboratorium Konvensi Energi Listrik Institusi Teknologi Bandung (ITB) DR. Ir. Agus Purwadi MD ketika berbicara di webinar Partai Perindo bertajuk "Kesiapan Industri Otomotif Beralih ke Mobil Listrik," Jumat (30/9/2022).
Banyak sektor yang harus dipersiapkan ketika pemerintah bertekad atau beralih ke kendaraan listrik. Salah satunya dengan mempersiapkan infrastruktur secara matang.
"Kalau mengembangkan kendaraan listrik harus melihat infrastrukturnya. Dari pemerintah sebagai role modelnya yang memang policy industri itu untuk kendaraan listrik adalah mayoritas government driven, bukan market driven," ujarnya.
Sektor lain yang perlu dipersiapkan yakni after sales service dan yang paling dominan adalah policy zonasi seperti kawasan khusus yang tidak boleh dilalui oleh non-kendaraan listrik.
"Termasuk juga sosialisasi, edukasi dan promosi," jelas Agus.
Sebagai penutup, Agus menyebutkan introduksi teknologi kendaraan rendah emisi merupakan kebutuhan, peluang dan tantangan serta arena untuk penyiapan ekosistem. Semua itu akan menumbuhkan riset, inovasi, industri maupun bisnis baru.
"Kenapa? Karena ada model bisnis yang bisa dikembangkan sekarang dan mungkin set mobiliti bisa tren ke depan," ungkapnya.
Kemudian, kendaraan listrik menjadi elektrifikasi sektor dan akan berkontribusi mengatasi polusi udara, ketergantungan impor BBM dan perubahan iklim.
"Elektrifikasi ini sangat menentukan terhadap aspek polusi, impor BBM dan juga CO2 reduction," ungkap dia.
Selain itu, menurutnya ketersediaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) merupakan salah satu elemen yang sangat strategis dan merupakan komponen utama kendaraan rendah emisi.
Kendati saat ini baterai kendaraan listrik masih relatif mahal, tetapi dengan perkembangan teknologi dan mengubah cara pandang serta optimasi rantai-nilainya dari use, reuse dan recycle, maka komponen kendaraan listrik dapat membuka peluang dan potensi bisnis serta pendapatan baru.
"Jadi bukan lagi sebagai component based tetapi juga asset based," tegas dia.
Selanjutnya kata Agus, kepoloporan atau inisiasi pemerintah sangat berperan penting sebagai role model untuk menumbuhkembangkan ekosistem kendaraan rendah emisi.
"Kemudian kesiapan ekosistem, kontribusi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan terkait sangat pentingnya bagi realiasi teknologi kendaraan rendah emisi," pungkasnya.
"Kalau dilihat petanya, industri (kendaraan listrik) hanya salah satu dari ekosistem ," kata Kepala Laboratorium Konvensi Energi Listrik Institusi Teknologi Bandung (ITB) DR. Ir. Agus Purwadi MD ketika berbicara di webinar Partai Perindo bertajuk "Kesiapan Industri Otomotif Beralih ke Mobil Listrik," Jumat (30/9/2022).
Banyak sektor yang harus dipersiapkan ketika pemerintah bertekad atau beralih ke kendaraan listrik. Salah satunya dengan mempersiapkan infrastruktur secara matang.
"Kalau mengembangkan kendaraan listrik harus melihat infrastrukturnya. Dari pemerintah sebagai role modelnya yang memang policy industri itu untuk kendaraan listrik adalah mayoritas government driven, bukan market driven," ujarnya.
Sektor lain yang perlu dipersiapkan yakni after sales service dan yang paling dominan adalah policy zonasi seperti kawasan khusus yang tidak boleh dilalui oleh non-kendaraan listrik.
"Termasuk juga sosialisasi, edukasi dan promosi," jelas Agus.
Sebagai penutup, Agus menyebutkan introduksi teknologi kendaraan rendah emisi merupakan kebutuhan, peluang dan tantangan serta arena untuk penyiapan ekosistem. Semua itu akan menumbuhkan riset, inovasi, industri maupun bisnis baru.
"Kenapa? Karena ada model bisnis yang bisa dikembangkan sekarang dan mungkin set mobiliti bisa tren ke depan," ungkapnya.
Kemudian, kendaraan listrik menjadi elektrifikasi sektor dan akan berkontribusi mengatasi polusi udara, ketergantungan impor BBM dan perubahan iklim.
"Elektrifikasi ini sangat menentukan terhadap aspek polusi, impor BBM dan juga CO2 reduction," ungkap dia.
Selain itu, menurutnya ketersediaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) merupakan salah satu elemen yang sangat strategis dan merupakan komponen utama kendaraan rendah emisi.
Kendati saat ini baterai kendaraan listrik masih relatif mahal, tetapi dengan perkembangan teknologi dan mengubah cara pandang serta optimasi rantai-nilainya dari use, reuse dan recycle, maka komponen kendaraan listrik dapat membuka peluang dan potensi bisnis serta pendapatan baru.
"Jadi bukan lagi sebagai component based tetapi juga asset based," tegas dia.
Selanjutnya kata Agus, kepoloporan atau inisiasi pemerintah sangat berperan penting sebagai role model untuk menumbuhkembangkan ekosistem kendaraan rendah emisi.
"Kemudian kesiapan ekosistem, kontribusi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan terkait sangat pentingnya bagi realiasi teknologi kendaraan rendah emisi," pungkasnya.
(uka)