Pengakuan Pedagang soal Beras Impor Ilegal yang Masuk Daerah Luar Jawa

Senin, 03 Oktober 2022 - 17:33 WIB
loading...
Pengakuan Pedagang soal...
Pedagang mengeluhkan ketersediaan dan pasokan beras yang minim di tengah naiknya permintaan. Foto/MPI/Advenia Elisabeth
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengklaim produksi dan ketersediaan beras di dalam negeri mencukupi. Namun, hal berbeda dikemukakan pedagang beras.

Bily, salah seorang pedagang beras di Cipinang, Jakarta Timur, mengeluhkan ketersediaan dan pasokan beras yang minim atau tidak sesuai permintaan. Padahal, kata dia, kebutuhan masyarakat terhadap komoditas pangan pokok tersebut tengah meningkat.

"Kami minta 3.000 ton, baru ada 300 ton, sisanya mungkin minggu ini. Katanya kontainernya telat, kan adanya dari Makassar," ungkapnya saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (3/10/2022).



Lantaran keterbatasan pasokan dari dalam negeri, menurut Bily, selama ini Indonesia kecolongan dengan maraknya penyelundupan beras secara ilegal.

"Kalau mau jujur sebenarnya, beras ini ngeri-ngeri sedap. Kalau dibilang cukup ya cukup, kalau dibilang kurang ya kurang. Paham nggak? Coba kalau selundupan ditutup (bisa kurang)," ucapnya.

Dia menyebut penyeludupan beras ini 90%-nya berasal dari salah satu negara di Asia Tenggara. "Batam 90% selundupan dari Vietnam. Saya sendiri juga ikut. Kalau nggak ikut saya mati (bisnisnya)," tukasnya.



Lebih lanjut dia mengutarakan, beras yang diimpor secara ilegal itu tidak ada jenis beras khusus. Selain itu, dia juga bilang, sasaran pengimporan ini bukan untuk pulau Jawa, melainkan Sumatera dan wilayah lainnya di luar Jawa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan.

"Beras apa aja masuk di sana. Berasnya untuk pulau-pulau sekitar, kalau Jakarta itu ketat sekali. Kalau Jakarta pasti saya lapor presiden. Kalau ke Jawa satu kilo pun nggak berani mereka, pasti presiden marah," beber Bily.



Adapun daerah-daerah lain yang menerima pasokan beras ilegal itu di antaranya Selat Panjang, Tanjung Pinang, dan Dumai.

"Yang masuk itu banyak, tiap hari (masuk). Sehari kalau 500 (ton) pasti, total kurang lebih. Kan ada yang mengkoordinir," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Serapan BULOG Naik 2.000%,...
Serapan BULOG Naik 2.000%, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Stok Beras Bulog Capai...
Stok Beras Bulog Capai 2,2 Juta Ton, Aman hingga Lebaran
Harga Beras di 3 Negara...
Harga Beras di 3 Negara Tetangga Hampir Rp100 Ribu per Kg, Mentan Amran: Indonesia Stabil
Update Harga Pangan...
Update Harga Pangan Minggu 9 Maret 2025, Bawang, Cabai dan Beras Masih Naik
Mentan Amran Targetkan...
Mentan Amran Targetkan Sumsel Masuk Tiga Besar Produsen Beras Nasional
Harga Pangan Makin Mahal...
Harga Pangan Makin Mahal Jelang Ramadan: Cabai, Minyak dan Beras Meroket
Serap 3 Juta Ton Beras...
Serap 3 Juta Ton Beras hingga April 2025, Bulog Kantongi Anggaran Rp16 Triliun
Rekomendasi
Paus Fransiskus Bukanlah...
Paus Fransiskus Bukanlah Nama Asli, Ini Nama Aslinya
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
Bacaan Hadoroh Lengkap...
Bacaan Hadoroh Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Berita Terkini
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
12 menit yang lalu
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
54 menit yang lalu
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
1 jam yang lalu
iNews Media Group, MNC...
iNews Media Group, MNC Financial Services, dan MPStore Kolaborasi Dorong Digitalisasi UMKM
1 jam yang lalu
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
1 jam yang lalu
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
2 jam yang lalu
Infografis
17 Menteri Jokowi yang...
17 Menteri Jokowi yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved