Produksi Beras Cukup tapi Distribusi Terhambat, Wamentan Cari Jalan Keluar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan atau stok beras mencukupi hingga akhir tahun. Untuk itu, masyarakat tak perlu cemas akan kekurangan bahan pangan pokok tersebut.
"Kami dari Kementerian Pertanian berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersediaan produksi sesuai target dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini bisa kami sampaikan kepada masyarakat bahwa produksi cukup sebenarnya," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi kepada media di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (3/10/222).
Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa dalam penyerapan beras ke pedagang pasar belum maksimal. Hal itu lantaran adanya berbagai permasalahan sehingga menganggu jalannya distribusi.
"Cuma tadi sudah disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, bahwa karena adanya keberatan situasi yang tidak bisa kita hindari ini, jadi ini mengganggu distribusi dan penyerapan oleh kawan-kawan pedagang di pasar," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sedang mencari jalan keluar agar permasalahan stok dan harga beras bisa terkendali.
"Seperti yang sudah kita rapatkan, kami sampaikan mengenai beberapa permasalahan yang sampai saat ini kami sedang cari jalan keluarnya. Kalau dari sisi harga, selama di petani ini selalu harganya mencukupi untuk petani, tapi katakan misalnya petani untung, tentu masyarakat keberatan dengan harganya, meski HET (Harga Eceran Tertinggi) sudah kami tetapkan," urainya.
"Jadi memang semua ini harus kami cari jalan keluarnya, yang utama adalah bahwa produksi kita cukup, cuma mungkin distribusi ke bawah ini coba kita cari jalan keluarnya," imbuhnya.
Turut hadir sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait dalam pantauan beras hari ini di Pasar Induk Beras Cipinang. Antara lain Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta Bulog yang aktif memberi masukan terkait permasalahan beras.
"Tadi ada Pak Menteri Perdagangan dan Menhub Budi Karya Sumadi yang memantau harga, maka sangat membantu sekali. Lalu dari Bapanas, Bulog juga terus membantu. Ini adalah salah satu bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat," tandas Wamentan.
"Kami dari Kementerian Pertanian berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersediaan produksi sesuai target dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini bisa kami sampaikan kepada masyarakat bahwa produksi cukup sebenarnya," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi kepada media di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (3/10/222).
Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa dalam penyerapan beras ke pedagang pasar belum maksimal. Hal itu lantaran adanya berbagai permasalahan sehingga menganggu jalannya distribusi.
"Cuma tadi sudah disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, bahwa karena adanya keberatan situasi yang tidak bisa kita hindari ini, jadi ini mengganggu distribusi dan penyerapan oleh kawan-kawan pedagang di pasar," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sedang mencari jalan keluar agar permasalahan stok dan harga beras bisa terkendali.
"Seperti yang sudah kita rapatkan, kami sampaikan mengenai beberapa permasalahan yang sampai saat ini kami sedang cari jalan keluarnya. Kalau dari sisi harga, selama di petani ini selalu harganya mencukupi untuk petani, tapi katakan misalnya petani untung, tentu masyarakat keberatan dengan harganya, meski HET (Harga Eceran Tertinggi) sudah kami tetapkan," urainya.
"Jadi memang semua ini harus kami cari jalan keluarnya, yang utama adalah bahwa produksi kita cukup, cuma mungkin distribusi ke bawah ini coba kita cari jalan keluarnya," imbuhnya.
Turut hadir sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait dalam pantauan beras hari ini di Pasar Induk Beras Cipinang. Antara lain Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta Bulog yang aktif memberi masukan terkait permasalahan beras.
"Tadi ada Pak Menteri Perdagangan dan Menhub Budi Karya Sumadi yang memantau harga, maka sangat membantu sekali. Lalu dari Bapanas, Bulog juga terus membantu. Ini adalah salah satu bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat," tandas Wamentan.
(ind)