Teten Pantau Penyaluran Dana Rp1 T untuk Modal Kerja 266 Koperasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambangi koperasi di Demak untuk menyerahkan secara simbolis restrukturisasi pinjaman/pembiayaan LPDB KUKM. Kedatangannya juga dalam rangka memastikan program relaksasi pembiayaan koperasi berjalan dengan baik.
"Kemarin sudah tahu semua presiden marah karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi karena banyak masyarakat mengalami kesulitan hidup, UMKM dan usaha berhenti. Perlu tambahan modal, cicilan ditunda dulu, jangan mengangsur. Saya sekarang ingin memastikan program itu sudah jalan," tegas MenKopUKM Teten Masduki dalam kunjungan kerja ke KSP KUD Mintorogo Demak, Jumat (3/7/2020). (Baca juga : Realisasi Belanja PEN Sektor Koperasi dan UMKM Baru 0,20% dari Pagu )
Menurut Teten, bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pembiayaan program PEN disalurkan melalui pembiayaan perbankan dan bank perkreditan rakyat (BPR), termasuk melalui koperasi. Namun khusus koperasi akan disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUKM) sebesar Rp 1 triliun.
"Untuk UMKM seluruh pembiayaan disalurkan melalui lembaga pembiayaan bank maupun BPR termasuk koperasi. Yang Rp1 triliun lewat LPDB dana bergulir. Tahun ini diprioritaskan untuk koperasi," katanya.
MenKopUKM menargetkan program PEN melalui LPDB KUKM akan selesai disalurkan sebesar Rp1 triliun pada bulan September 2020, bagi modal kerja 266 koperasi di Indonesia.
"Saya ingin pastikan Rp1 triliun sudah tersalur sampai September, target 266 koperasi yang kami kategorikan sehat sebelum Covid-19, untuk bisa salurkan pembiayaan UMKM," katanya.
Sementara Dirut LPDB KUKM Supomo memastikan penyaluran pembiayaan LPDB KUKM kepada koperasi merata di seluruh Indonesia. Menurut dia, hingga saat ini sudah disalurkan Rp237,2 miliar atau setara dengan 23,7%.
"Koperasi yang menerima dana bergulir itu ada di NTT, Jawa, Kalimantan. Mayoritas koperasi simpan pinjam, yang anggotanya dari bergerak di pertanian, dab perternakan," katanya.
Ketua KSP KUD Mintorogo, Suwondo mengatakan, pihaknya mendapatlan pembiayaan dari LPDB KUMKM sebesar Rp2.3 miliar pada tahun 2019 untuk disalurkan kpd 247 anggota koperasi. Pihaknya juga telah mengajukan reatrukturisasi pinjaman kepada LPDB KUMKM dengan total outstanding pwr 25 Juni 2020 sebesar Rp. 1.724.999.000.
"Juni anggota aktif 28 ribu orang, baru 530 anggota yg dibiayai. Segmen usaha terbesar pertanian 28,7 persen, 27 perdagangan," ujarnya.
"Kemarin sudah tahu semua presiden marah karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi karena banyak masyarakat mengalami kesulitan hidup, UMKM dan usaha berhenti. Perlu tambahan modal, cicilan ditunda dulu, jangan mengangsur. Saya sekarang ingin memastikan program itu sudah jalan," tegas MenKopUKM Teten Masduki dalam kunjungan kerja ke KSP KUD Mintorogo Demak, Jumat (3/7/2020). (Baca juga : Realisasi Belanja PEN Sektor Koperasi dan UMKM Baru 0,20% dari Pagu )
Menurut Teten, bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pembiayaan program PEN disalurkan melalui pembiayaan perbankan dan bank perkreditan rakyat (BPR), termasuk melalui koperasi. Namun khusus koperasi akan disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUKM) sebesar Rp 1 triliun.
"Untuk UMKM seluruh pembiayaan disalurkan melalui lembaga pembiayaan bank maupun BPR termasuk koperasi. Yang Rp1 triliun lewat LPDB dana bergulir. Tahun ini diprioritaskan untuk koperasi," katanya.
MenKopUKM menargetkan program PEN melalui LPDB KUKM akan selesai disalurkan sebesar Rp1 triliun pada bulan September 2020, bagi modal kerja 266 koperasi di Indonesia.
"Saya ingin pastikan Rp1 triliun sudah tersalur sampai September, target 266 koperasi yang kami kategorikan sehat sebelum Covid-19, untuk bisa salurkan pembiayaan UMKM," katanya.
Sementara Dirut LPDB KUKM Supomo memastikan penyaluran pembiayaan LPDB KUKM kepada koperasi merata di seluruh Indonesia. Menurut dia, hingga saat ini sudah disalurkan Rp237,2 miliar atau setara dengan 23,7%.
"Koperasi yang menerima dana bergulir itu ada di NTT, Jawa, Kalimantan. Mayoritas koperasi simpan pinjam, yang anggotanya dari bergerak di pertanian, dab perternakan," katanya.
Ketua KSP KUD Mintorogo, Suwondo mengatakan, pihaknya mendapatlan pembiayaan dari LPDB KUMKM sebesar Rp2.3 miliar pada tahun 2019 untuk disalurkan kpd 247 anggota koperasi. Pihaknya juga telah mengajukan reatrukturisasi pinjaman kepada LPDB KUMKM dengan total outstanding pwr 25 Juni 2020 sebesar Rp. 1.724.999.000.
"Juni anggota aktif 28 ribu orang, baru 530 anggota yg dibiayai. Segmen usaha terbesar pertanian 28,7 persen, 27 perdagangan," ujarnya.
(ind)