Wawancara Dubes RI untuk Inggris Raya, Dr Desra Percaya: Hubungan Ekonomi RI-Inggris Masuki Babak Baru 

Rabu, 05 Oktober 2022 - 16:51 WIB
loading...
Wawancara Dubes RI untuk...
Dubes RI untuk Inggris Raya Dr Desra Percaya
A A A
JAKARTA - Sejak 1949, Indonesia dan Inggris telah menjalin hubungan diplomatik yang sangat erat. Dengan diperkuat berbagai kesepakatan kerja sama dan diakrabkan di dalam satu organisasi internasional seperti Group of 20 (G20), hubungan kedua negara telah memasuki babak baru yang saling menguntungkan di berbagai bidang.

Meskipun berbeda kawasan, Indonesia telah menjadi mitra dagang terbesar ke-53 Inggris. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Internasional Inggris, total perdagangan barang dan jasa antara kedua negara mencapai 2,9 miliar poundsterling (Rp47,3 triliun) pada 2021, naik sekitar 17,8% dibandingkan 2020.

Indonesia juga menjadi salah satu mitra investasi terbesar Inggris. Pada 2020, total investasi Inggris di Tanah Air mencapai 5,1 miliar poundsterling dari total investasi global Inggris 1,7 triliun poundsterling. Adapun investasi Indonesia di Inggris mencapai 11 juta poundsterling yang digawangi sebagian besar oleh BUMN.

(Baca juga:Rusia Panggil Dubes Inggris Terkait Insiden Dekat Crimea)

Pemerintah Indonesia dan Inggris juga saling menghormati, mulai dari tingkat parlemen, menteri, hingga kepala negara, sekalipun menghadapi berbagai tantangan domestik, kawasan, dan global. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Inggris yang beberapa kali berganti juga bertekad menjaga hubungan bilateral.

Selain antar-pemerintah dan antar-pebisnis, hubungan antar-warga Indonesia dan Inggris juga berjalan sangat baik. Melalui berbagai program, banyak pelajar muda Indonesia yang mengenyam pendidikan di London. Warga Inggris juga banyak yang berkunjung ke Tanah Air untuk menikmati pesona alam dan cagar budaya.

Sebagai upaya untuk mengenal lebih dekat diplomasi Indonesia di tanah Inggris yang kini menghadapi pergantian PM, Raja, dan Brexit, KORAN SINDO dan Sindonews.com berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris Raya, Dr Desra Percaya, melalui komunikasi video beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana kondisi di Inggris saat ini pascapandemi Covid-19?
Saya dapat mengatakan bahwa di Inggris semuanya sudah kembali normal. Pemerintah sudah tidak lagi mewajibkan penggunaan masker atau memberlakukan protokol kesehatan (prokes) lainnya. Tapi, kami tetap menggunakan masker untuk berjaga-jaga. Hanya saja, orang-orang di sini kebanyakan mengira kami sakit. Sebagai salah satu perwakilan asing yang mengikuti prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.

Bagaimana kesan dan pesan Anda selama mengikuti acara tersebut?
Prosesi pemakamannya khidmat dan menggugah jiwa. Pengelolaannya sangat serius, terutama dari segi protokol, mengingat pengelolanya adalah menteri. Hal paling unik adalah semua tamu datang naik bus yang disediakan, baik itu presiden ataupun kaisar. Setiba di lokasi, semua tamu harus mengisi buku duka cita.

Setelah itu, di Westminster Hall, kita berjalan masuk untuk menaiki podium dan memberikan salam hormat. Pemakamannya sendiri dilakukan di Westminster Abbey, sebuah gereja agung yang juga sering digunakan sebagai tempat tradisional penobatan raja atau ratu baru. Saya melihat acara ini dijalankan profesional.

Selama berada di Inggris, saya sudah pernah jalan ke mana-mana ke berbagai blok dan sudut kota. Dari pengalaman saya berkeliling, Ratu Elizabeth II sangat dihormati, dicintai, dan disayang oleh rakyatnya, juga oleh dunia internasional. Beliau sering disebut sebagai soft power Inggris. Ini merupakan hal yang luar biasa.

Saya pribadi tidak memiliki kedekatan dengan Ratu Elizabeth II. Tapi, saya pernah bertemu dan berbincang dengan beliau. Menurut saya, beliau termasuk orang yang memiliki ingatan bagus, perhatian, dan tajam. Beliau tetap nyambung saat saya bercerita tentang pengalaman sekolah di Inggris dan kesukaan terhadap soap opera.

Beliau sendiri juga bercerita tentang kunjungannya ke Bali. Dia bilang bahwa Indonesia merupakan negara multibudaya, cantik, dan ramah. Beliau juga murah senyum dan sangat interaktif. Saya akui saya tak punya ikatan yang kuat dengan beliau. Tapi, saya mengerti kenapa orang-orang di Inggris sangat menghormati beliau.

Apakah kematian Ratu Elizabeth II yang kini digantikan Raja Charles III akan memengaruhi hubungan Inggris dengan Indonesia?
Kalau pengaruh secara signifikan tidak ada. Sebab, selain tren hubungan kedua negara sudah berkembang baik, positif, dan kuat, kita perlu ingat bahwa keluarga Kerajaan masuk dalam Monarki Konstitusional. Artinya, sama seperti Ratu Elizabeth II, Raja Charles III tidak memiliki hak untuk terlibat langsung dalam politik.

Secara khusus, bersama istrinya (Diana), Raja Charles III juga pernah berkunjung ke Indonesia pada 1989 saat masih menjadi Pangeran Wales. Dia mengunjungi berbagai destinasi di Tanah Air, mulai dari Taman Mini Indonesia di Jakarta, Kraton di Yogyakarta, Borobudur, hingga Bali. Dia kemudian datang lagi pada 2008.

(Baca juga:Dubes Inggris: AUKUS Junjung Tinggi Non Proliferasi Nuklir)

Beliu juga punya perhatian terhadap kepentingan di Indonesia seperti lingkungan hidup dan pemuda. Raja Charles III juga pernah bertemu dengan Presiden Jokowi, terakhir selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia pada Oktober tahun lalu. Saya yakin ke depannya hubungan kedua negara akan meningkat.

Sebagai negara sahabat yang sudah menjalin hubungan diplomatik lebih dari 73 tahun, bagaimana Anda melihat perkembangan hubungan Indonesia dan Inggris saat ini?
Hubungan ini berlangsung menguat, stabil, kokoh, dan berkembang. Namun, saya perlu terangkan bahwa Indonesia tidak dikenal di kalangan warga lokal seterkenal negara bekas jajahan Inggris lainnya seperti Malaysia, Singapura, India, Pakistan, atau Bangladesh. Sejauh ini, kita tidak ada di dalam mata indeks mereka.

Perkembangan hubungan ini terjadi di level pemerintah, bisnis, dan warga. Selama menghadiri Konferensi Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia, pada 2021, Jokowi juga akrab saat bertemu PM Boris Johnson. Maklum, keduanya pernah bertemu saat Jokowi masih menjadi Gubernur Jakarta dan Johnson Walikota London.

Sebagai Dubes yang kini bertugas di Inggris, saya sendiri bertugas untuk menjaga dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di berbagai bidang. April lalu, Ibu Menlu Retno Marsudi berkunjung ke London untuk menandatangani Partnership Roadmap 2022-2024 untuk memperkuat hubungan kedua negara.

Apa inti dari Partnership Roadmap 2022-2024 tersebut? Apakah ada bidang utama yang akan diprioritaskan?
Partnership Roadmap ini disepakati kedua negara supaya kerja sama yang dibangun lebih sistematis dan memiliki target serta parameter yang jelas. Jadi kita dapat melakukan koordinasi dan komunikasi yang teratur. Kita tentu menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan dan didasari oleh rasa saling menghormati.

Partnership Roadmap ini mencakup berbagai bidang, mulai dari kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, politik, keamanan, pertahanan, perubahan iklim, energi terbarukan, lingkungan, pendidikan, kesehatan, penelitian, inovasi, hingga sistem multilateral yang akan melibatkan lebih banyak pihak di kawasan.

Dengan adanya kemitraan ini, kita secara bersama-sama dapat menganalisis potensi kedua negara dan fokus memprioritaskan apa yang dapat kita “panen” lebih dulu dalam dua tahun ke depan. Saat ini, kita terdampak pandemi Covid-19. Kita juga memiliki 3.000 pelajar ke Inggris. Jadi isu seperti ini pasti akan dibahas.

Menlu RI dan Inggris juga akan terus memantau perkembangan kemitraan ini. Sejauh ini, rencana investasi Inggris ke Indonesia ialah di bidang energi terbarukan. Bantuan teknis terkait perubahan iklim juga banyak diberikan. Bidang ini memang menjadi kekuatan terbesar yang dimiliki Inggris bagi negara-negara berkembang.

Indonesia gencar melakukan promosi peluang investasi di London. Namun, bagaimana perkembangan hubungan investasi kedua negara saat ini?
Ya betul. Kami biasanya menyelenggarakan acara Indonesia Investment Forum di setiap tahun di London untuk menarik investor Inggris, termasuk selama pandemi Covid-19, kendati hybrid. Alhamdulillah acara ini juga berjalan sukses pada tahun lalu. Saya tentu berharap forum seperti ini akan digelar secara lebih besar.

Forum investasi ini telah menjadi pintu akses bagi investor Inggris untuk melihat peluang investasi yang tersedia di Indonesia. Mereka biasanya tertarik untuk memberikan pendanaan dan teknologi di sektor transisi energi untuk menyambut ekonomi berkelanjutan. Saya juga bertekad untuk menaikkan posisi Indonesia.

Pembangunan ibu kota negara (IKN) baru Indonesia juga akan kami masukkan dalam Indonesia Investment Forum berikutnya di London pada 27 Oktober tahun ini. Hal ini sesuai dengan instruksi pemerintah pusat untuk menjual konsep IKN di luar negeri. Beberapa pejabat dijadwalkan hadir, termasuk para pelaku bisnis.

Namun, di tengah minat investasi yang tinggi, tidak semua pihak di Indonesia siap untuk memberikan dukungan yang memadai. Tantangan terbesarnya ialah logistik, informasi, dan adanya perubahan kebijakan dari pemimpin proyek. Saya melihat peluang bagi Indonesia untuk bersinergi dan bekerja sama amat besar.

(Baca juga:Dubes Inggris Berharap Perwakilan Indonesia Menangi Hadiah Earthshot)

Sesuai data, hubungan investasi kedua negara mengalami kenaikkan pada 2021. Hal ini merupakan tanda bagus mengingat Inggris baru keluar dari Uni Eropa (UE). Saat ini, kami intens melakukan komunikasi untuk mendapatkan aturan main yang lebih detail, adil, dan kompetitif sehingga memperoleh tarif yang terbaik.

Selain promosi kepada para investor Inggris, kami juga gencar melakukan presentasi kepada para pemangku kepentingan di Indonesia. Kami aktif memberitahukan mood dan tren konsumen yang sedang berlangsung di Inggris. Saat ini, Inggris sedang ramai mengonsumsi produk hijau, berkelanjutan, dan inklusif.

Di London, kita memiliki Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, dan perusahaan swasta lainnya. Mereka menjadi gerbang utama bagi para investor Inggris yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Perbankan sangat cocok di London mengingat London merupakan kota pusat keuangan terbaik di dunia setelah New York.

Setelah ekonomi kembali bangkit pascapandemi Covid-19, sektor perdagangan apa yang akan menjadi motor penggerak ekonomi Tanah Air?
Saya kira nilai perdagangan kedua negara sedang saja dalam lima tahun terakhir. Ringkasnya, naik sedikit, turunnya juga sedikit. Namun, hal ini menunjukkan kedua negara masih memiliki banyak ruang yang perlu ditingkatkan. Pada 2021, peningkatannya juga luar biasa karena adanya kenaikkan permintaan produk tertentu.

Kami juga berinisiatif untuk bergerak cepat guna menjaga dan meningkatkan peluang perdagangan dan investasi setelah Inggris keluar dari UE. Jangan sampai peluang ini terlepas begitu saja. Pada 2021, kita sudah mengerucut pada dialog antar menteri perdagangan sebelum menandatangani kesepakatan ekonomi.

Beberapa produk Tanah Air yang paling banyak di ekspor ke Inggris pada 2021 ialah manufaktur kayu dan gabus, alas kaki, pakaian, dan furniture. Sedangkan impor Indonesia dari Inggris meliputi bijih besi, bubur kertas, mobil, obat-obatan dan farmasi, dan mesin industri. Kedua negara juga melakukan transaksi layanan.

Sebagai negara dengan penduduk muslim cukup besar di Eropa, apakah Indonesia juga mempromosikan pariwisata dan industri halalnya kepada Inggris?
Perkembangan populasi muslim di Inggris termasuk pesat untuk wilayah Eropa. Sebagian besar dari mereka merupakan orang yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan. Sekarang mungkin jumlahnya mencapai 3-4 juta orang. Potensi bisnisnya besar. Tapi, kita perlu channel yang cocok untuk meraih pasar tersebut.

Sebetulnya, produk halal dari Indonesia tidak ada masalah dalam menembus pasar Inggris. Sebab, peraturan ini tidak tercantum di dalam konstitusi pemerintah lokal dan hanya diatur oleh sektor swasta. Sebaliknya, produk halal yang diproduksi di Inggris kesulitan masuk ke Indonesia. Permasalahan ini yang masih bergulir.

Selain makanan, produk lain yang memiliki potensi cukup besar untuk menyasar konsumen muslim di Inggris ialah fashion. Sektor ini masih belum banyak ditangkap oleh pebisnis di Indonesia. Kami juga sudah sampaikan, tapi kebanyakan pengusaha dari Indonesia masih fokus menyasar Timur Tengah dan Asia Selatan.

Angka pariwisata dari Inggris menuju Indonesia sebenarnya masih kecil, apalagi jika dibandingkan dengan Australia, tapi masuk sebagai penyumbang nomor satu di Eropa. Dengan dibukanya perbatasan dan diperlonggarnya prokes, saya berharap arus wisatawan dari Inggris akan semakin membeludak pada tahun ini.

Apakah budaya dan makanan asal Indonesia dikenal di Inggris?
Saya tekankan kembali bahwa Indonesia tidak ada di dalam peta Inggris. Jadi memang kurang dikenal. Kami di sini tentu bertugas untuk memperkenalkan Indonesia di tanah London. Saat ini, makanan asal Indonesia mulai masuk ke Inggris melalui restoran-restoran yang dibuka para pengusaha kuliner di London.

Saya juga pernah mengunjungi restoran yang menjual sate, mendoan, cendol, dan makanan khas Indonesia. Restoran itu sangat terkenal dan rencananya akan membuka cabang di area lain di London atas bantuan BNI. Beberapa waktu lalu, saya juga ikut meresmikan pembukaan warung bakso yang Indonesia banget.

Saat ini, mungkin ada sekitar 80 UMKM Indonesia di bidang kuliner dan spa. Seorang pengusaha spa asal Indonesia mengaku awalnya dia bekerja di perusahaan minyak. Namun, karena tidak tahan bekerja di situ, dia akhirnya membuka tempat spa mengingat dia memiliki keahlian memijat. Pengobatan tradisional ini laris.

Bagaimana hubungan pendidikan antara Indonesia dan Inggris saat ini?
Hubungannya sangat bagus karena kedua negara menandatangani nota kesepahaman (MoU). Namun, MoU ini perlu diperpanjang. Saya bangga dengan pelajar Indonesia yang ada di Inggris. Mereka aktif, pintar, dan berpestasi. Melalui berbagai program beasiswa, mahasiswa Indonesia banyak yang sekolah di London.

Selain itu, kami ingin memastikan tidak hanya pelajar Indonesia yang datang ke Inggris, tapi pelajar Inggris datang ke Indonesia, terutama mereka yang berminat mempelajari bahasa, budaya, dan toleransi di Tanah Air. Pendidikan menjadi jembatan untuk membangun persahabatan dan menumbuhkan kesalingpengertian.

Saat menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II, saya juga bertemu dengan seorang ibu-ibu yang menyambut dengan bahasa Indonesia. Ternyata, dia pernah belajar di UPI Bandung. Saya sendiri pernah mendapatkan Chevening Awards. Orang Inggris senang ketika melihat saya sekarang menjadi Dubes RI di London.

Indonesia memilih untuk bersikap non-blok dalam Perang Rusia-Ukraina. Bagaimana posisi Inggris dalam konflik tersebut?
Inggris termasuk negara yang paling terdepan membela Ukraina, terutama di meja Parlemen. PM baru Inggris Liz Truss juga berjanji untuk meningkatkan bantuan keuangan. Ketika Bu Menlu Retno bertemu dengan Truss, isu terkait pelanggaran kedaulatan dan integritas di Ukraina telah kembali ditekankan dan ditegaskan.

Namun, kami sampaikan kenapa tidak ada negara yang mengedepankan solusi perdamaian dan memilih berperang dan menghancurkan Rusia? Perang tidak akan menyelesaikan masalah, justru memperburuk situasi. Kondisi ini secara tidak langsung menciptakan peluang bagi kita untuk berupaya mencari solusi perdamaian.

Contoh yang baik sudah ditunjukkan Pak Jokowi yang berkunjung ke Ukraina dan Rusia dalam waktu berdekatan. Aksi itu setidaknya akan menjadi simbol upaya dan dialog perdamaian dari Indonesia.

Dengan terjadinya Perang Rusia-Ukraina, Inggris dilaporkan mengalami krisis energi dan pangan. Seperti apa kondisi kehidupan di sana?
Di sini memang telah terjadi krisis energi. Selain tagihan listrik yang membengkak, harga barang pokok juga melonjak tinggi. Kendati demikian, saya kira Inggris tidak akan sampai mengalami bencana energi atau kelaparan. Sebab, Inggris tidak terlalu bergantung kepada Rusia. Mereka hanya terdampak kenaikkan harga.

Permasalahan ini muncul bukan hanya akibat Perang Rusia-Ukraina, tapi juga pandemi Covid-19 dan Brexit. Saat ini, Inggris berencana mencari sumber energi baru untuk menekan harga energi. Pemerintah Inggris juga sudah memberikan bantuan sosial kepada rakyat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1317 seconds (0.1#10.140)