Dukung UMKM Daerah 3T Tembus Pasar Ekspor, Bakti Kominfo Gelar Pelatihan Pemasaran Digital
loading...
A
A
A
LOMBOK - Upaya mendorong produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal untuk bisa bersaing dan menembus pasar ekspor membutuhkan dukungan banyak pihak.
Untuk itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika atau (Bakti Kominfo) membantu meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan pelatihan pemasaran digital bagi para pelaku UMKM, serta menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang memadai sehingga membuka akses internet bagi para pelaku usaha.
“Ke depan, fokus kami yakni menyasar wilayah-wilayah 3T, di mana mungkin pihak lain belum memiliki prioritas di sana,” kata Direktur Layanan TI untuk Pemerintah dan Masyarakat Bakti Kemenkominfo Danny Januar dalam acara Media Gathering Bakti Kominfo di Lombok, Rabu (5/10/2022).
Danny menyatakan pihaknya akan mengajak sebanyak mungkin pemangku kepentingan atau stakeholder untuk berkolaborasi dalam mendorong UMKM naik kelas.
Terbaru, Bakti Kominfo bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan membuat 40 kurikulum pembelajaran yang dibuat sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing UMKM.
“Karena gap yang ada bervariasi, maka kurikulum atau lesson learn tersebut yang akan kami sebarluaskan,” lanjutnya.
Salah satu desa yang sudah mendapatkan program pelatihan Bakti Kominfo adalah Desa Sukarara di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Di mana, selain mengadakan pelatihan digital marketing bagi para pelaku UMKM, Bakti juga mengadakan pelatihan bahasa Inggris guna mempersiapkan warga setempat dalam mempromosikan daerahnya yang termasuk dalam destinasi pariwisata super prioritas.
Program pelatihan yang dijalankan telah membuahkan hasil. Salah satu pelaku UMKM di Desa Sukarara Yosi Eka Kurniawati dengan brand kulinernya yakni Ombak Food, mengaku setelah mengikuti pelatihan tersebut dirinya bisa meningkatkan omzet usahanya bahkan telah berhasil menembus pasar ekspor.
Melalui pelatihan tersebut, Yosi memahami berbagai platform digital untuk memasarkan produk-produknya. “Kami hampir setiap bulan melakukan pengiriman produk-produk ke Singapura, hampir 400 pcs untuk setiap produk,” bebernya.
Selain pelatihan terkait teknik pemasaran, Yosi juga mendapat pelatihan yang terkait pengemasan dan foto produk agar terlihat lebih menarik.
Hal itu membuat dirinya tak hanya mampu mengekspor produknya ke Singapura, namun juga berhasil menembus pasar Taiwan dan Jerman.
Untuk itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika atau (Bakti Kominfo) membantu meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan pelatihan pemasaran digital bagi para pelaku UMKM, serta menyediakan infrastruktur telekomunikasi yang memadai sehingga membuka akses internet bagi para pelaku usaha.
“Ke depan, fokus kami yakni menyasar wilayah-wilayah 3T, di mana mungkin pihak lain belum memiliki prioritas di sana,” kata Direktur Layanan TI untuk Pemerintah dan Masyarakat Bakti Kemenkominfo Danny Januar dalam acara Media Gathering Bakti Kominfo di Lombok, Rabu (5/10/2022).
Danny menyatakan pihaknya akan mengajak sebanyak mungkin pemangku kepentingan atau stakeholder untuk berkolaborasi dalam mendorong UMKM naik kelas.
Terbaru, Bakti Kominfo bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan membuat 40 kurikulum pembelajaran yang dibuat sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing UMKM.
“Karena gap yang ada bervariasi, maka kurikulum atau lesson learn tersebut yang akan kami sebarluaskan,” lanjutnya.
Salah satu desa yang sudah mendapatkan program pelatihan Bakti Kominfo adalah Desa Sukarara di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Di mana, selain mengadakan pelatihan digital marketing bagi para pelaku UMKM, Bakti juga mengadakan pelatihan bahasa Inggris guna mempersiapkan warga setempat dalam mempromosikan daerahnya yang termasuk dalam destinasi pariwisata super prioritas.
Baca Juga
Program pelatihan yang dijalankan telah membuahkan hasil. Salah satu pelaku UMKM di Desa Sukarara Yosi Eka Kurniawati dengan brand kulinernya yakni Ombak Food, mengaku setelah mengikuti pelatihan tersebut dirinya bisa meningkatkan omzet usahanya bahkan telah berhasil menembus pasar ekspor.
Melalui pelatihan tersebut, Yosi memahami berbagai platform digital untuk memasarkan produk-produknya. “Kami hampir setiap bulan melakukan pengiriman produk-produk ke Singapura, hampir 400 pcs untuk setiap produk,” bebernya.
Selain pelatihan terkait teknik pemasaran, Yosi juga mendapat pelatihan yang terkait pengemasan dan foto produk agar terlihat lebih menarik.
Hal itu membuat dirinya tak hanya mampu mengekspor produknya ke Singapura, namun juga berhasil menembus pasar Taiwan dan Jerman.
(ind)