Wall Street Balik Memerah Imbas The Fed Tahan Suku Bunga Tinggi

Kamis, 06 Oktober 2022 - 07:09 WIB
loading...
Wall Street Balik Memerah Imbas The Fed Tahan Suku Bunga Tinggi
Wall Street ditutup di zona merah terdampak rencana The Fed menahan suku bunga lebih lama. FOTO/REUTERS
A A A
JAKARTA - Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (5/10/2022) waktu setempat. Hal itu terjadi setelah Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi dan permintaan tenaga kerja AS yang terus meningkat.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 42,45 poin, atau 0,14%, menjadi 30.273,87, S&P 500 (.SPX) kehilangan 7,65 poin, atau 0,20%, menjadi 3.783,28 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 27,77 poin, atau 0,25%, menjadi 11.148,64. Diketahui, pejabat The Fed bersikeras pada pengetatan suku bunga agresif untuk memerangi inflasi, sebuah pesan yang dikhawatirkan pasar akan mengarah pada hard landing dan kemungkinan resesi.



Namun, investor juga mencari penawaran di pasar yang tampak oversold. Rasio harga terhadap pendapatan ke depan berada di 15,9, mendekati rata-rata historisnya, turun dari sekitar 22 sebelum penurunan besar pasar tahun ini. "Dengan melawan, bagi saya itu adalah indikator yang menguntungkan bahwa reli ini bisa berjalan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York.

"Itu juga menegaskan bahwa investor percaya, pedagang percaya, bahwa masih ada lagi yang akan terjadi dalam reli ini," katanya.

Pengusaha swasta AS meningkatkan perekrutan pada bulan September, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada hari Rabu menunjukkan, menunjukkan kenaikan suku bunga dan kondisi keuangan yang lebih ketat belum mengekang permintaan tenaga kerja karena The Fed memerangi inflasi yang tinggi.

Indeks ketenagakerjaan industri jasa Institute for Supply Management melonjak dalam tanda lain tenaga kerja tetap kuat karena industri secara keseluruhan melambat moderat pada bulan September.

The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut ketika pembuat kebijakan bertemu 1-2 November, harga dana berjangka menunjukkan, menurut alat FedWatch CME.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kepada Bloomberg TV dalam sebuah wawancara bahwa inflasi bermasalah dan bank sentral AS akan tetap berada di jalurnya.

"Jalannya jelas, kami akan menaikkan tarif ke wilayah yang membatasi, lalu menahannya di sana untuk sementara waktu," katanya. "Kami berkomitmen untuk menurunkan inflasi, tetap berada di jalur sampai kami benar-benar selesai."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)