Pemerintah Bakal Bangun Jembatan Antisipasi Banjir Tol BSD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan tol BSD bebas banjir di 2023 mendatang. Saat ini sedang diupayakan untuk membangun jembatan di ruas tol tol Pondok Aren - Serpong km 8+500 untuk mengantisipasi banjir di ruas tol tersebut.
"Ini akan kita ganti dengan jembatan, selebar 20 meter sehingga memberikan keleluasaan dengan aliran sungai Cibenda," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian saat konferensi pers, di kantornya, Rabu (5/10/2022).
Menurut dia ruas tol tersebut menjadi langganan banjir karena adanya penyempitan aliran sungai sehingga tidak lagi menyambung debit air yang melimpah ketika terjadi hujan lebat. Adapun saat ini sebetulnya air sungai yang lewat tol tersebut sudah ditampung oleh box culvert dengan ukuran 2x4,5 meter dengan tinggi 4 meter, namun saat ini keberadaan masih membuat jalan tol akses ke BSD itu tetap banjir.
Sehingga nantinya anatara aliran sungai dan jalan tol memiliki jarak setinggi 2 meter dengan adanya jembatan yang bakal dibangun. Karena dengan menggunakan box culvert banhal memiliki tinggi 90cm. "Jadi kita punya margin yang cukup, untuk mengamankan jalur jalak kira untuk dilalui secara aman," sambungnya.
Targetnya pembangunan jembatan tersebut bakal rampung pada bulan Mei tahun 2023. Adapun saat ini progresnya baru mencapai 30% sehingga musim hujan selanjutnya diharapkan sudah tidak ada lagi banjir di tol tersebut.
"Sekarang sudah berjalan, kita rencanakan Mei tahun depan, memang sebelum agar berusaha musim hujan selesai, karena satu dan lain hal jadi belum selesai baru 30%," kata Hedy.
Sambil menunggu pembangunan itu rampung, dijelaskan Hedy menghadapi musim penghujan tahun ini hanya dilakukan langkah antisipasi, dengan mengkoordinasikan dengan BBWS dan BMKG. "Sambil menunggu kita melakukan tindakan yang sifatnya darurat, kita melakukan trafic management, kita kerja sama dengan BBWS dengan menyiapkan pompa untuk air," pungkasnya.
"Ini akan kita ganti dengan jembatan, selebar 20 meter sehingga memberikan keleluasaan dengan aliran sungai Cibenda," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian saat konferensi pers, di kantornya, Rabu (5/10/2022).
Menurut dia ruas tol tersebut menjadi langganan banjir karena adanya penyempitan aliran sungai sehingga tidak lagi menyambung debit air yang melimpah ketika terjadi hujan lebat. Adapun saat ini sebetulnya air sungai yang lewat tol tersebut sudah ditampung oleh box culvert dengan ukuran 2x4,5 meter dengan tinggi 4 meter, namun saat ini keberadaan masih membuat jalan tol akses ke BSD itu tetap banjir.
Sehingga nantinya anatara aliran sungai dan jalan tol memiliki jarak setinggi 2 meter dengan adanya jembatan yang bakal dibangun. Karena dengan menggunakan box culvert banhal memiliki tinggi 90cm. "Jadi kita punya margin yang cukup, untuk mengamankan jalur jalak kira untuk dilalui secara aman," sambungnya.
Targetnya pembangunan jembatan tersebut bakal rampung pada bulan Mei tahun 2023. Adapun saat ini progresnya baru mencapai 30% sehingga musim hujan selanjutnya diharapkan sudah tidak ada lagi banjir di tol tersebut.
"Sekarang sudah berjalan, kita rencanakan Mei tahun depan, memang sebelum agar berusaha musim hujan selesai, karena satu dan lain hal jadi belum selesai baru 30%," kata Hedy.
Sambil menunggu pembangunan itu rampung, dijelaskan Hedy menghadapi musim penghujan tahun ini hanya dilakukan langkah antisipasi, dengan mengkoordinasikan dengan BBWS dan BMKG. "Sambil menunggu kita melakukan tindakan yang sifatnya darurat, kita melakukan trafic management, kita kerja sama dengan BBWS dengan menyiapkan pompa untuk air," pungkasnya.
(nng)