Profil Anton Siluanov: Menteri Keuangan Konservatif Rusia

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 10:35 WIB
loading...
Profil Anton Siluanov: Menteri Keuangan Konservatif Rusia
Ekonomi Rusia telah menghadapi banyak kesulitan dalam tiga dekade terakhir dan Anton Siluanov tetap menjadi sosok yang menjaga ekonomi tetap stabil. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Saat ekonomi Rusia dihantam gelombang sanksi Barat usai melayangkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu, siapakah bendahara yang mengatur keuangan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu. Ia adalah Anton Siluanov, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) Rusia sejak 2011.



Ekonomi Rusia telah menghadapi banyak kesulitan dalam tiga dekade terakhir dan Siluanov tetap menjadi sosok yang menjaga ekonomi tetap stabil. Mulai dari jatuhnya Uni Soviet, pemerintahan Yeltsin, pemerintahan Putin serta Resesi Hebat 2008 dan Krisis Keuangan 2014.

Kisah Siluanov berkaitan erat dengan ekonomi Rusia, begitupun sebaliknya. Mengenal Siluanov berarti sedikit banyak mengetahui ekonomi Rusia.

Beberapa fakta tentang pria kelahiran 12 April 1963 itu yakni, Siluanov merupakan birokrat yang karirnya kurang dikenal sampai diangkat menjadi Menteri Keuangan. Menyusul pemecatan mengejutkan pendahulunya Alexei Kudrin yang telah berjuang lama untuk menahan laju pengeluaran pemerintah.



Siluanov sebelumnya mengepalai departemen yang berurusan dengan koordinasi antara anggaran pusat dan daerah. Dia bergabung dengan Kementerian Keuangan Soviet setelah lulus. Ayahnya juga seorang birokrat di Kementerian Keuangan, yang mengepalai salah satu departemen.

Banyak analis awalnya menolak Siluanov sebagai pengganti sementara, sementara investor khawatir bahwa ia minim kontribusi dibandingkan dengan Kudrin, yang telah menjaga portofolio keuangan selama sepuluh tahun. Namun, Siluanov kemudian tumbuh dengan karakternya.

Sementara itu Siluanov mengambil pendekatan yang lebih rendah hati dan berbicara lembut daripada Kudrin, dia berbagi pandangan tentang perlunya mempertahankan pengetatan anggaran. Meskipun ada kenaikan dalam pengeluaran pra-pemilihan, Rusia mengalami defisit fiskal 0,3% dalam empat bulan pertama tahun 2012, dan hanya mengalami sedikit revisi anggaran, saat Ia coba meyakinkan para analis.

Siluanov tetap menghadapi tantangan berat dalam menjaga anggaran tetap terkendali setelah Vladimir Putin berjanji sebelum pemilihannya sebagai Presiden, bakal meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang sosial sebesar 1,5% dari produk domestik bruto.

Siluanov bersikeras bahwa pengeluaran yang lebih tinggi harus dibiayai dari pemotongan di bidang lain, daripada lewat pinjaman atau pajak yang lebih tinggi. Alasannya yakni bahwa penghematan dengan efisiensi besar dimungkinkan di beberapa sektor seperti perawatan kesehatan.

Dia juga mempunyai tujuan untuk mengurangi harga minyak menjadi USD90 per barel pada tahun 2016, turun dari USD117 per barel pada tahun 2012.

Dia juga menganjurkan aturan ketat yang akan mengikat pengeluaran pemerintah federal dengan harga minyak rata-rata 10 tahun. Posisinya telah membawanya ke dalam konflik dengan Kementerian Ekonomi, yang mendukung aturan harga minyak selama 3 tahun.

Keberhasilan penting pada awal masa jabatannya sebagai menteri adalah penempatan Eurobond pada bulan Maret. Rusia menempatkan USD7 miliar dalam salah satu obligasi pasar berkembang terbesar yang pernah ada.

Sejak dilantik menjadi Menkeu, Siluanov tetap terikat erat dengan Presiden Putin dan telah menjadi "arsitek utama" kebijakan ekonomi Putin. Setelah pemilihan kembali Putin pada 2018, ia mengangkat Siluanov menjadi Wakil Perdana Menteri Pertama (selain Menteri Keuangan).

Wakil Perdana Menteri Pertama adalah pejabat tertinggi yang perannya adalah untuk mengoordinasikan kegiatan badan-badan pemerintah federal dan melaksanakan tugas-tugas lain dalam menanggapi masalah atau peristiwa tertentu. Promosi ini mengangkat Siluanov ke salah satu posisi tertinggi dalam pemerintahan saat ia terus memahat ekonomi Rusia.

Krisis Keuangan 2014 menghancurkan ekonomi Rusia. Ini menjadi krisis besar pertama di bawah kepemimpinan Siluanov, Kementerian Keuangan memberikan reaksi konservatif untuk memulihkan ekonomi dan mata uang nasional.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Siluanov mengakui bahwa sanksi menjadi salah satu penyebab krisis hingga membebankan biaya yang besar pada ekonomi. Tetapi ia percaya bahwa penurunan harga minyak adalah masalah yang lebih mendesak.

Ekonomi Rusia kehilangan sekitar USD40 miliar per tahun karena sanksi geopolitik Barat dan sekitar USD90-USD100 miliar dari harga minyak yang turun 30% selama krisis keuangan.

Untuk memerangi intensitas dampak ini, Siluanov menganjurkan untuk memotong semua pengeluaran anggaran 2015. Krisis keuangan adalah awal dari Siluanov yang mengadvokasi investasi domestik, bagi rakyat Rusia untuk berinvestasi di Rusia.

Reaksi konservatif Siluanov terhadap krisis keuangan telah membantu ekonomi Rusia stabil dan melanjutkan pertumbuhan. Ia adalah salah satu individu terpenting dalam pemerintahan Rusia, tetapi kesederhanaan, konservatisme, dan kesabaran adalah nilai-nilai pribadi yang telah dijalani Siluanov ke dalam ekonomi Rusia.

Hal itu membantu menciptakan sistem yang cukup stabil untuk menahan krisis keuangan besar-besaran. Kini peran Siluanov bakal kembali diuji dengan beragam sanksi Barat usai pecahnya perang Rusia Ukraina .

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)