Dikenal Kaya dari Minyak, Mengapa Arab Saudi Punya Utang Luar Negeri?

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 14:46 WIB
loading...
Dikenal Kaya dari Minyak,...
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Barat. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Arab Saudi merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Barat. Dalam riwayatnya, negara yang saat ini dipimpin Raja Salman tersebut dikenal sebagai negara kaya .

Adapun salah satu sumber terbesar pemasukannya berasal dari minyak . Namun, meski bisa dibilang negara kaya, Arab Saudi juga diketahui memiliki utang luar negeri. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Baca juga : Perbandingan Utang Luar Negeri Arab Saudi dan Indonesia

Dikutip dari laman Middle East Eye, Arab Saudi sempat terkena dampak krisis ekonomi global yang dipicu pandemi Covid-19. Dalam hal ini, mereka menghadapi penurunan besar terkait harga minyak yang dijual.

Selain itu, saat itu berlaku juga pembatasan kunjungan ke tempat suci yang ada di Makkah dan Madinah. Alhasil, terdapat jutaan pengunjung yang gagal melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah haji maupun umrah.

Sedikit melihat ke belakang, sebelum adanya pandemi, utang luar negeri Arab Saudi diketahui telah melonjak selama beberapa tahun terakhir. Adapun alasannya disebut karena mereka sempat mengalami defisit anggaran.

Bermula sekitar akhir 2014 atau beberapa bulan sebelum terjadinya Perang Yaman, mereka sudah mengantongi utang di bawah USD12 miliar.

Angka tersebut telah meningkat sekitar 1.500 persen di tahun-tahun berikutnya, khususnya dalam lima tahun setelahnya. Selama periode tersebut, cadangan kas yang dimiliki juga dikabarkan menurun.

Otoritas Moneter Arab Saudi menyebut bahwa total aset cadangan negara ini diperkirakan sekitar USD723 miliar pada akhir 2014, sedangkan pada 2019 hanya tersisa sekitar USD499 miliar saja.

Baca juga : Kaya Minyak, Arab Saudi Ternyata Tak Lepas dari Utang

Penurunan angka tersebut terjadi karena Arab Saudi selain melakukan pinjaman luar negeri, mereka juga menarik jumlah tertentu dari aset cadangan tersebut.

Dikutip dari pemberitaan Sindonews, selain beberapa alasan di atas, pinjaman luar negeri Arab Saudi juga disinyalir sebagai langkah mereka untuk menguji pasar serta mengatur profil pinjaman internasional.

Harapannya adalah bisa membuka jalan untuk perubahan signifikan dari pasar obligasi yang tengah digencarkan.

Lebih lanjut, The Economist menyebut utang yang dimiliki Arab Saudi berada di angka USD118,37 miliar pada tahun 2020. Besaran ini diperkirakan setara dengan sekitar 14,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang dimiliki.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)