Dapat Izin Publikasi dari OJK, PT Techno 9 Indonesia Siap Raih Dana IPO Rp38 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Techno 9 Indonesia Tbk telah mendapatkan izin publikasi (pre-efektif) dalam rangka penawaran awal (Bookbuilding) dari Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ). Masa penawaran awal perseroan dimulai pada 20 Oktober 2022 sampai dengan 25 Oktober 2022.
Direktur Utama Perseroan Heddy Kandou mengatakan dalam rencana penawaran awal ini perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 432.000.000 (empat ratus tiga puluh dua juta) saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO nilai nominal Rp10.000 setiap saham (“Saham Yang Ditawarkan”).
"Seluruh saham itu terdiri dari saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat dengan kisaran harga penawaran sebesar Rp70 sampai dengan Rp90 setiap saham. Jumlah kisaran IPO adalah Rp30.240.000.000 sampai dengan Rp38.880.000.000," kata Heddy, dalam keterangannya, Kamis (20/10/2022).
Heddy menambahkan, saat ini perseroan masih menunggu pernyataan efektif dari OJK yang rencananya akan diterima pada tanggal 31 Oktober 2022. Dalam izin publikasi tersebut, saham PT Techno9 Indonesia Tbk telah memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 30 April 2022. Perseroan berencana untuk menggunakan kode perdagangan saham (Ticker Code) “NINE” dalam keperluan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia setelah diterimanya Izin Efektif dari OJK.
Dana yang diperoleh dari IPO sekitar 52,66% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Menurut Heddy, sebanyak 32,09% akan digunakan untuk pembukaan kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional.
Perseroan berkeyakinan akan membukukan pertumbuhan yang baik di masa yang akan datang. Perusahaan memiliki manajemen yang berpengalaman di bidang industri teknologi informasi lebih dari 15 tahun, dan memiliki pengalaman dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi-strategi usaha serta memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen, sehingga perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat, efektif dan efisien.
Pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia. Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, R.A. Wisnu Widodo, menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan dan prospek usaha perseroan ke depan.
"Mengingat saat ini perusahaan terus melakukan proses pengembangan managed service, aplikasi kesehatan (Hospital Information System – HIS), aplikasi pendidikan dan juga terus memperkuat layanan aplikasi custom," tandas Wisnu.
Direktur Utama Perseroan Heddy Kandou mengatakan dalam rencana penawaran awal ini perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 432.000.000 (empat ratus tiga puluh dua juta) saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO nilai nominal Rp10.000 setiap saham (“Saham Yang Ditawarkan”).
"Seluruh saham itu terdiri dari saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat dengan kisaran harga penawaran sebesar Rp70 sampai dengan Rp90 setiap saham. Jumlah kisaran IPO adalah Rp30.240.000.000 sampai dengan Rp38.880.000.000," kata Heddy, dalam keterangannya, Kamis (20/10/2022).
Heddy menambahkan, saat ini perseroan masih menunggu pernyataan efektif dari OJK yang rencananya akan diterima pada tanggal 31 Oktober 2022. Dalam izin publikasi tersebut, saham PT Techno9 Indonesia Tbk telah memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 30 April 2022. Perseroan berencana untuk menggunakan kode perdagangan saham (Ticker Code) “NINE” dalam keperluan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia setelah diterimanya Izin Efektif dari OJK.
Dana yang diperoleh dari IPO sekitar 52,66% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor.
Menurut Heddy, sebanyak 32,09% akan digunakan untuk pembukaan kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional.
Perseroan berkeyakinan akan membukukan pertumbuhan yang baik di masa yang akan datang. Perusahaan memiliki manajemen yang berpengalaman di bidang industri teknologi informasi lebih dari 15 tahun, dan memiliki pengalaman dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi-strategi usaha serta memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen, sehingga perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat, efektif dan efisien.
Pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia. Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, R.A. Wisnu Widodo, menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan dan prospek usaha perseroan ke depan.
"Mengingat saat ini perusahaan terus melakukan proses pengembangan managed service, aplikasi kesehatan (Hospital Information System – HIS), aplikasi pendidikan dan juga terus memperkuat layanan aplikasi custom," tandas Wisnu.
(uka)