Berkontribusi Rp1.153,4 Triliun, Sandiaga Uno Ungkap Posisi Ekraf Indonesia di Dunia
loading...
A
A
A
"Peminat jasa sanggar untuk event dan resepsi pernikahan jadi naik sampai delapan kali lipat, sehingga pemasukannya meningkat sampai Rp35 juta pada Agustus 2022 kemarin," jelas dia.
Ada juga pelaku UMKM ekraf di subsektor kuliner Kota Pagar Alam, Kantin Ummi. Pelaku ekraf tersebut menghasilkan produk kue gunjing yang tidak hanya memiliki cita rasa tinggi, tapi juga penamaan yang unik.
"Karena biasanya ibu-ibu yang membuat kue itu sambil bergunjing. Nah, ini merupakan suatu yang ada di negara kita jadi tidak usah diubah tapi ditambah varian rasa dan topping," katanya.
Alhasil, pelaku ekraf Kantin Ummi seusai mengikuti workshop KaTa Kreatif berhasil menghadirkan varian dan rasa topping terbaru dari Kue Gunjing.
"Omzetnya bertambah dari yang semula Rp1juta menghasilkan Rp2 juta. Alhamdulillah," kata Menparekraf.
Ia yakin dengan bekal serta wawasan kreativitas yang ditemui di workshop ini para pelaku ekonomi kreatif bisa bertahan dan justru berkembang di masa ancaman resesi akibat tekanan ekonomi.
"Jangan hanya kita berkompetisi, tapi kita harus juga berkolaborasi. Jangan sampai kita bengong, yang penting kita harus beradaptasi. Oleh karena itu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi harus terus dihadirkan," ujar Menparekraf.
Ia pun menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Purwakarta yang sangat antusias hadir dan mengikuti workshop KaTa Kreatif kali ini.
Dengan terlaksananya kegiatan ini di Kabupaten Purwakarta, diharapkan para pelaku usaha ekraf khususnya subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi sekitarnya.
Selain itu, juga mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan terutama bagi kementerian/lembaga pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian dapat direalisasikan dengan rencana aksi yang tegas dan gerak cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan merata.
Ada juga pelaku UMKM ekraf di subsektor kuliner Kota Pagar Alam, Kantin Ummi. Pelaku ekraf tersebut menghasilkan produk kue gunjing yang tidak hanya memiliki cita rasa tinggi, tapi juga penamaan yang unik.
"Karena biasanya ibu-ibu yang membuat kue itu sambil bergunjing. Nah, ini merupakan suatu yang ada di negara kita jadi tidak usah diubah tapi ditambah varian rasa dan topping," katanya.
Alhasil, pelaku ekraf Kantin Ummi seusai mengikuti workshop KaTa Kreatif berhasil menghadirkan varian dan rasa topping terbaru dari Kue Gunjing.
"Omzetnya bertambah dari yang semula Rp1juta menghasilkan Rp2 juta. Alhamdulillah," kata Menparekraf.
Ia yakin dengan bekal serta wawasan kreativitas yang ditemui di workshop ini para pelaku ekonomi kreatif bisa bertahan dan justru berkembang di masa ancaman resesi akibat tekanan ekonomi.
"Jangan hanya kita berkompetisi, tapi kita harus juga berkolaborasi. Jangan sampai kita bengong, yang penting kita harus beradaptasi. Oleh karena itu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi harus terus dihadirkan," ujar Menparekraf.
Ia pun menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Purwakarta yang sangat antusias hadir dan mengikuti workshop KaTa Kreatif kali ini.
Dengan terlaksananya kegiatan ini di Kabupaten Purwakarta, diharapkan para pelaku usaha ekraf khususnya subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi sekitarnya.
Selain itu, juga mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan terutama bagi kementerian/lembaga pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian dapat direalisasikan dengan rencana aksi yang tegas dan gerak cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan merata.