Data Analyst jadi Profesi Paling Dibutuhkan di 2025, Intip Besaran Gajinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesatnya perkembangan teknologi membuat lanskap pekerjaan berubah. Ada banyak bidang pekerjaan yang terancam hilang tapi tak sedikit juga ragam profesi baru yang bermunculan.
World Economic Forum (WEF) beberapa waktu lalu merilis daftar pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2025, di mana data analyst menempati posisi teratas sebagai pekerjaan yang paling dibutuhkan di masa depan.
Untuk diketahui, data analyst adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisa dan riset data dengan menggunakan perangkat atau tools tertentu.
Di dunia bisnis, data analyst berhubungan dengan berbagai jenis data yang dimiliki perusahaan dan memiliki peran penting dalam mengolah, mengambil kesimpulan hingga memvisualisasikan data untuk berbagai departemen terkait.
Seorang data analyst juga bertugas menganalisa data besar (big data) guna mengidentifikasi tren sehingga dapat melakukan prediksi bisnis berdasar data dan mendukung manajemen mengambil strategi bisnis yang relevan.
Digitalisasi mendorong profesi data analyst menjadi sangat dibutuhkan saat ini terutama di dunia bisnis karena perilaku, selera, dan tren yang dekat dengan target pasar menjadi sangat cepat mengalami perubahan.
CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas menyatakan, prospek kerja data analyst di era digital ini sangat menjanjikan. Pasalnya, pekerjaan analis data bisa dilakukan oleh siapa pun dengan latar belakang apa pun.
“Alasan lainnya adalah banyaknya data bermunculan setiap tahunnya yang jika diolah dengan tepat dapat mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara signifikan,” kata Roman dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/10/2022).
Menurut dia, profesi data analyst dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan dan di berbagai industri seperti perbankan, teknologi, kesehatan, transportasi, asuransi, dan lainnya.
Jobstreet memperkirakan lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia masih membutuhkan posisi data analyst di perusahaannya.
Dengan kebutuhan tersebut dan profesi data analyst yang bisa bekerja lintas industri, sambung Roman, wajar saja jika gaji rata-rata yang ditawarkan untuk posisi data analyst cukup besar.
Sebagai informasi, gaji untuk data analyst junior mulai dari Rp4-10 juta dan level menengah (middle) sekitar Rp6-13 juta. Adapun data analyst level senior bisa mengantongi Rp15-30 juta per bulan.
Meskipun profesi data analyst sangat dibutuhkan, menurut Ramon sekolah atau perguruan tinggi khusus jurusan analisis data di Indonesia masih sangat kurang jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Dengan lalu lintas data yang tinggi saat ini, kami percaya sekarang adalah waktu terbaik bagi para profesional atau siapa pun yang memiliki hasrat untuk data untuk mulai menjelajahi membangun karir sebagai analis data,” tuturnya.
Lebih lanjut Ramon menambahkan, Refocus sebagai platform pendidikan online penyedia layanan kursus di bidang digital, memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar di bidang analisis data dengan cara yang mudah dan dalam waktu relatif singkat.
Saat ini pihaknya sudah memiliki 4.600 siswa data analyst di Filipina, sedangkan di Indonesia hanya dalam beberapa bulan kelas dibuka sudah menjaring 640 siswa.
“Hal ini menunjukkan betapa tertariknya mahasiswa Indonesia untuk mempelajari lebih jauh tentang data analytics,” ujarnya.
Lantas, apa saja kemampuan yang wajib dikuasai oleh seorang data analyst? Roman menyebut setidaknya ada empat kemampuan dasar yang dibutuhkan, sebagai berikut:
1. Pengetahuan Statistik dan Bisnis
Pengetahuan umum akan statistik diperlukan untuk menganalisa data set, selain itu berbagai program seperti Excel, SPSS dan SAS dapat digunakan secara maksimal dengan pengetahuan statistik yang baik. Konsep statistik juga sangat mendukung proses analisis data yang lebih akurat dan kredibel.
2. Query Database SQL
Structure Query Language atau SQL merupakan bahasa dari kueri database yang dapat membantu seorang data analyst dalam menarik atau mengekstrak data, melakukan analisis hingga mengambil informasi tertentu dari database. SQL akan sangat berguna untuk mengelola data dengan volume yang sangat besar.
3. Bahasa Pemrograman
Semakin banyak bahasa pemrograman yang dipahami dan dikuasai seorang data analyst akan membantu dalam penyelesaian pekerjaan dengan lebih baik. Beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan seperti SQL, R, Phyton, dan sebagainya.
4. Data Visualization
Pada akhirnya data yang ditarik dan diolah akan berguna bagi perusahaan jika dapat diterjemahkan menjadi laporan yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna dari berbagai unit bisnis maupun manajemen.
Saat ini banyak tersedia tools untuk visualisasi yang bisa digunakan oleh data analyst seperti d3.js, ggplot hingga Tableau.
World Economic Forum (WEF) beberapa waktu lalu merilis daftar pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2025, di mana data analyst menempati posisi teratas sebagai pekerjaan yang paling dibutuhkan di masa depan.
Untuk diketahui, data analyst adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisa dan riset data dengan menggunakan perangkat atau tools tertentu.
Di dunia bisnis, data analyst berhubungan dengan berbagai jenis data yang dimiliki perusahaan dan memiliki peran penting dalam mengolah, mengambil kesimpulan hingga memvisualisasikan data untuk berbagai departemen terkait.
Seorang data analyst juga bertugas menganalisa data besar (big data) guna mengidentifikasi tren sehingga dapat melakukan prediksi bisnis berdasar data dan mendukung manajemen mengambil strategi bisnis yang relevan.
Digitalisasi mendorong profesi data analyst menjadi sangat dibutuhkan saat ini terutama di dunia bisnis karena perilaku, selera, dan tren yang dekat dengan target pasar menjadi sangat cepat mengalami perubahan.
CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas menyatakan, prospek kerja data analyst di era digital ini sangat menjanjikan. Pasalnya, pekerjaan analis data bisa dilakukan oleh siapa pun dengan latar belakang apa pun.
“Alasan lainnya adalah banyaknya data bermunculan setiap tahunnya yang jika diolah dengan tepat dapat mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara signifikan,” kata Roman dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/10/2022).
Menurut dia, profesi data analyst dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan dan di berbagai industri seperti perbankan, teknologi, kesehatan, transportasi, asuransi, dan lainnya.
Jobstreet memperkirakan lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia masih membutuhkan posisi data analyst di perusahaannya.
Dengan kebutuhan tersebut dan profesi data analyst yang bisa bekerja lintas industri, sambung Roman, wajar saja jika gaji rata-rata yang ditawarkan untuk posisi data analyst cukup besar.
Sebagai informasi, gaji untuk data analyst junior mulai dari Rp4-10 juta dan level menengah (middle) sekitar Rp6-13 juta. Adapun data analyst level senior bisa mengantongi Rp15-30 juta per bulan.
Meskipun profesi data analyst sangat dibutuhkan, menurut Ramon sekolah atau perguruan tinggi khusus jurusan analisis data di Indonesia masih sangat kurang jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Dengan lalu lintas data yang tinggi saat ini, kami percaya sekarang adalah waktu terbaik bagi para profesional atau siapa pun yang memiliki hasrat untuk data untuk mulai menjelajahi membangun karir sebagai analis data,” tuturnya.
Lebih lanjut Ramon menambahkan, Refocus sebagai platform pendidikan online penyedia layanan kursus di bidang digital, memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar di bidang analisis data dengan cara yang mudah dan dalam waktu relatif singkat.
Saat ini pihaknya sudah memiliki 4.600 siswa data analyst di Filipina, sedangkan di Indonesia hanya dalam beberapa bulan kelas dibuka sudah menjaring 640 siswa.
“Hal ini menunjukkan betapa tertariknya mahasiswa Indonesia untuk mempelajari lebih jauh tentang data analytics,” ujarnya.
Lantas, apa saja kemampuan yang wajib dikuasai oleh seorang data analyst? Roman menyebut setidaknya ada empat kemampuan dasar yang dibutuhkan, sebagai berikut:
1. Pengetahuan Statistik dan Bisnis
Pengetahuan umum akan statistik diperlukan untuk menganalisa data set, selain itu berbagai program seperti Excel, SPSS dan SAS dapat digunakan secara maksimal dengan pengetahuan statistik yang baik. Konsep statistik juga sangat mendukung proses analisis data yang lebih akurat dan kredibel.
2. Query Database SQL
Structure Query Language atau SQL merupakan bahasa dari kueri database yang dapat membantu seorang data analyst dalam menarik atau mengekstrak data, melakukan analisis hingga mengambil informasi tertentu dari database. SQL akan sangat berguna untuk mengelola data dengan volume yang sangat besar.
3. Bahasa Pemrograman
Semakin banyak bahasa pemrograman yang dipahami dan dikuasai seorang data analyst akan membantu dalam penyelesaian pekerjaan dengan lebih baik. Beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan seperti SQL, R, Phyton, dan sebagainya.
4. Data Visualization
Pada akhirnya data yang ditarik dan diolah akan berguna bagi perusahaan jika dapat diterjemahkan menjadi laporan yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna dari berbagai unit bisnis maupun manajemen.
Saat ini banyak tersedia tools untuk visualisasi yang bisa digunakan oleh data analyst seperti d3.js, ggplot hingga Tableau.
(ind)