Berkembang Progresif, Industri Otomotif Indonesia Digadang Menjadi Pemain Global

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 19:46 WIB
loading...
Berkembang Progresif, Industri Otomotif Indonesia Digadang Menjadi Pemain Global
Foto: Doc. Bank Danamon
A A A
Pascapandemi, perekonomian Indonesia perlahan pulih. Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) yang sempat anjlok hingga -5 persen pada triwulan II-2020, kembali ke teritori positif sejak awal 2021. Bahkan, sejak triwulan III-2020 hingga saat ini, perekonomian Indonesia secara konsisten tumbuh di atas 5 persen. Ini tentu suatu hal yang menggembirakan di tengah ancaman resesi global, industri otomotif justru berikan kontribusi pemulihan ekonomi nasional.

Padahal, selama pandemi Covid-19 industri otomotif diperkirakan mencapai titik terburuk setelah krisis tahun 1998. Berdasarkan data resmi pemerintah, sektor otomotif bahkan telah menyumbang sebesar 5,44 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini. Sektor otomotif yang terus mengalami pertumbuhan secara signifikan menjadi topik penting yang mencuat dalam forum economic outlook bertajuk The Indonesia Summit 2023 diselenggarakan oleh Bank Danamon bersama Perusahaan Pembiayaan Adira dan MUFG Group, di Jakarta pada Kamis, 27 Oktober 2022 pada Jumat (28/10/2022).

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury dalam sambutanya selaku salah satu keynote speech menyatakan, industri otomotif di Indonesia terus berkembang secara progresif dan terus bertansformasi untuk menjadi pemain global. Hal itu didukung dengan sumber daya alam nikel Indonesia yang berlimpah.

Indonesia memiliki semua potensi untuk dapat menjadi bagian penting dari rantai pasokan global EV di masa depan. Mengapa demikian, kata Pahala, karena sekitar 35 persen dari komponen biaya produksi EV jelas akan datang dari baterai. “Indonesia adalah yang memiliki cadangan nikel terbesar yang pada dasarnya membuat sekitar 65 persen dari dasar baterai. Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia bukan hanya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi menjadi produsen nikel yang merupakan bahan utama baterai sebagai energi kendaraan EV,” katanya.

Oleh karena itu Indonesia sangat fokus pada bagaimana kita tidak hanya dapat memproduksi baterai untuk Indonesia tetapi juga untuk pasar global, setidaknya untuk pasar di Asia.

Untuk itu, Pemerintah telah memberi kontribusi yang besar bagi penjualan otomotif salah satunya melalui dukungan konkret PPnBM tahun 2021 yang mencapai Rp4,63 triliun. Guna mendorong konsumsi serta peningkatan utilitas industri otomotif pada tahun 2022, pemerintah melanjutkan relaksasi atas Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor, melalui pemberian insentif pengurangan PPnBM 100 persen bagi pembelian KBM-R4 dengan segmen harga jual (on the road price).

Langkah pemerintah dalam mengembangkan industri EV, dikatakan Pahala sejalan dengan upaya pemerintah untuk turut ambil bagian dalam pengurangan emisi karbon yang telah menjadi agenda internasional. Selain terus menggenjot produksi Electric Vehicle (EV) serta dalam upaya mendukung agenda Conference of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21), pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)/BEV Untuk Transportasi Jalan.

Pemerintah juga melakukan percepatan pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik/KBLBB. Bahkan, pemerintah telah menetapkan kebijakan yang mengatur mengenai pengenaan tarif PPnBM berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor.

Dengan berbagai kebijakan yang telah diberikan tersebut, diharapkan agar utilitas EV (Electric Vehicle) dapat meningkat di kalangan masyarakat sehingga mampu memperkuat industri otomotif dalam negeri.

“Mudah-mudahan dengan upaya itu kita akan dapat mendorong perkembangan ekosistem EV Indonesia, ya dimulai dari sepeda motor yang pasarnya sudah kompetitif. Semoga 2023 mendatang 500 ratus ribu sepeda motor EV akan ada di jalan, “ ucapnya.

EV merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi yang merupakan merupakan satu di antara 3 sektor penting yakni kedaulatan pangan dan kesehatan yang sedang menjadi fokus pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan memang tidaklah mudah di tengah resesi global yang tak terhindarkan ditambah dampak perang Ukraina dan Rusia yang turut berpengaruh terhadap perekonomian global.

Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara,menyatakan, optimistis dan waspada, menjadi dua kata kunci menyambut perekonomian global tahun 2023 yang diprediksi akan “gelap” akibat resesi dan kondisi geopolitik global. “Optimistis karena perekonomian RI membaik. Waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi, Amerika Serikat masih akan menaikkan suku bunga akibat inflasi tinggi,” kata Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan diwakili oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan Muhri juga menyatakan optimismenya terhadap kondisi perekonomian nasional pada tahun mendatang dengan indikator pertumbuhan ekspor dan konsumsi rumah tangga.

“Biodiesel, batubara, menunjukkan kinerja baik. Ini peluang ekspor kita dari sisi produk minerba. “Konsumsi rumah tangga memberikan dampak baik terhadap perekonomian, termasuk sektor ritel,” ucap Kasan Muhri.

Konsumsi rumah tangga turut mendongkrak pulihnya perekonomian Ri, menurut Muhri tidak lepas dari berbagai program bantuan sosial pemerintah bagi masyarakat demi meningkatkan daya beli, di antaranya bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM), bantuan subsidi upah (BSU), dan bantuan modal kerja (BKM).

Industri otomotif merupakan sektor yang diproyeksikan pemerintah memiliki prospek menjanjikan di masa mendatang bagi perekonomian nasional. Menangkap peluang tersebut Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, sebagai bank yang melayani rantai keuangan ekonomi, mulai dari hulu (industri) hingga ke hilir (nasabah), Danamon berkolaborasi dengan perusahaan pembiayaan Adira Finance dan MUFG Bank berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional, terutama dalam mendukung sektor otomotif.

Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menyampaikan bahwa pihaknya percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon.
“Dalam memberikan layanan yang berkualitas tinggi, Danamon senantiasa berkomitmen memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan. Memahami adanya peningkatan risiko ekonomi dan geopolitik, The Indonesia Summit tahun ini menjadi sangat penting untuk membantu nasabah kami mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.

Sebelum pandemi, industri otomotif menyumbang 4,34% dari PDB nasional pada 2019 dan 4,66% pada 2018. Bahkan, selama periode lockdown pada tahun 2020, industri ini masih mempekerjakan sedikitnya 17 juta pekerja, yang 13,6% diantaranya merupakan angkatan kerja nasional.

Ekosistem industri otomotif yang kuat di Indonesia terbangun melalui proses yang panjang berkat andil berbagai pihak, yakni pemerintah dan para investor. MUFG group di Asia, turut menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem yang kuat dalam industri otomotif di Indonesia.

Kazushige Nakajima, Executive officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank Cabang Jakarta, mengatakan, optimistis terhadap prospek pertumbuhan otomotif di Indonesia. Apalagi Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia dan merupakan bagian penting dari jaringan MUFG di Asia.

“Kami tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia yang didorong oleh faktor demografi, komitmen pemerintah terhadap investasi asing, dan pembangunan infrastruktur,” jelas Kazushige Nakajima.

Komitmen untuk mendukung industri otomotif di Indonesia juga disampaikan oleh Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menurutnya dukungan terhadap industri otomotif dilakukan secara jangka panjang “Komitmen kami mendukung industri otomotif di Indonesia bukan sebatas satu dekade atau hanya untuk sepuluh tahun, melainkan bersifat jangka panjang,” tutur Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila.

Oleh karena itu, lanjut Dewa Made, dengan dukungan MUFG Bank dan Danamon, kami sangat optimis dapat memberikan solusi pembiayaan dan keuangan yang komprehensif (end-to-end) bagi konsumen. “Hal ini sejalan dengan aspirasi jangka panjang kami, yaitu memperkuat posisi kami di industri otomotif,” katanya.

Berkembang Progresif, Industri Otomotif Indonesia Digadang Menjadi Pemain Global


Acara yang mengambil tema Rebuild The Economy 2023, diharapkan menjadi aspirasi untuk menjawab tantangan ketidakpastian melalui kebijakan ekonomi dan industri yang lebih kuat. Acara ini menghadirkan pembicara yakni para pembuat kebijakan, pakar kelas dunia, dan ahli industri anara lain Hiroshi Watanabe Presiden Institute for International Monetary Affairs, Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan 2014-2016, Masyita Crystallin - Staff Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Makroekonomi dan Fiskal, serta Shinta Kamdani CEO Sintesa Group.

Shinta Kamdani CEO Sintesa Group dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya optimis dalam menyambut tahun 2023, tetapi juga sekaligus berhati-hati. Dia menyebutkan dalam situasi seperti yang terjadi saat ini tetap perlu diperhatikan insentif pemerintah bagi pelaku usaha.

Diskusi juga menghadirkan pembicara antara lain Taufiek Bawazier Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transfortasi dan Elektronik Kementeris Perindustrian, Kukuh Kumara Sekjen Gaikindo, Kusharijono Direktur Astra Otoparts, dan Indra Chandra Setiawan Project General Manager Toyota Daihatsu.

Melalui acara thought leadership ini, Danamon bersama Adira Finance dan MUFG Bank turut berkontribusi dalam mengakselerasi kembali Industri otomotif untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, sebagai penegasan kembali komitmen grup dalam mendorong pertumbuhan ekosistem otomotif yang berkelanjutan di Indonesia. Dukungan MUFG Bank dan Danamon terhadap sektor industri otomotif diharapkan terus berlanjut. Sebab, masyarakat membutuhkan solusi pembiayaan dan keuangan jangka panjang.

“Ini adalah komitmen jangka panjang kami untuk menjadi bank yang senantiasa berpusat pada kebutuhan nasabah serta memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali terhadap kebutuhan finansialnya,” kata Yasushi Itagaki.

Informasi lebih lengkap mengenai The Indonesia Summit 2023 di www.theindonesiasummit.com , atau saksikan melalui Channel Youtube Danamon: Bank Danamon.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1618 seconds (0.1#10.140)